7 Cara Mendengarkan Detak Jantung Janin Dengan Tangan Bisa Dilakukan Ibu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kapan denyut jantung janin bisa didengarkan? Inilah pertanyaan umum yang paling sering ditanyakan oleh semua ibu hamil. Terutama ibu yang memiliki kehamilan pertama kali. Sebenarnya denyut jantung janin mulai bisa didengarkan sejak usia janin masuk ke kehamilan 10 sampai 14 minggu. Ini artinya ibu masih mulai masuk ke trimester pertama atau saat terjadi  perkembangan janin 2 bulan sampai perkembangan janin 3 bulan. Dalam pemeriksaan kehamilan rutin dokter akan mendengarkan denyut jantung menggunakan peralatan Doppler dan biasanya bidan akan menggunakan alat seperti fetoskop. Lalu apakah denyut jantung janin bisa didengarkan atau dirasangan dengan tangan. Berikut ini penjelasan tentang cara mendengarkan detak jantung janin dengan tangan.

  1. Merasakan detak dalam perut ibu

Jika usia kehamilan ibu sudah masuk ke trimester kedua maka perkembangan janin bisa lebih besar. Ibu harus tahu bahwa jantung janin Anda masih sangat kecil dan masih berkembang hingga sempurna. Saat baru trimester ini maka sulit untuk bisa mendengarkan detak jantung hanya dengan tangan. Dokter sendiri akan menggunakan USG transvaginal untuk memantau detak jantung janin normal atau tidak. Namun terkadang ibu bisa merasakan getaran dalam perut yang sering dikira sebagai detak jantung. Sebenarnya cara ini tidak selalu benar karena bisa saja itu hanya gerakan janin atau pembuluh darah ibu sendiri. Jadi cara ini tidak disarankan untuk trimester awal.

  1. Ibu merasa sensasi dalam perut

Terkadang ibu hamil suka mengelus atau memegang perut sendiri. Terlebih jika kandungan sudah besar atau masuk ke trimester kedua. Sensasi dalam perut bisa terasa lebih jelas dan ini sering membuat ibu merasa sebagai detak jantung janin. Tapi menurut medis maka sensasi ini bisa terjadi karena kemungkinan denyut aorta perut menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan karena arteri besar yang bertugas membawa darah dari jantung ke perut menjadi lebih besar. Darah yang beredar juga lebih banyak dan terus meningkat. Karena itu anemia pada ibu hamil di waktu trimester ini sering terjadi. Jadi jika ini terjadi maka ibu santai saja karena hanya lonjakan jumlah darah di pembuluh darah saja.

  1. Denyut nadi di tangan

Beberapa ibu hamil juga mencoba untuk mendengarkan denyut jantung janin dari denyut nadi di tangan. Namun ini sangat berbeda karena pada dasarnya jantung ibu sendiri dan jantung janin juga sendiri. Sangat sulit untuk memantau apakah denyut nadi ibu sama dengan denyut jantung janin. Tapi peredaran darah dan oksigen dalam tubuh ibu dan janin memang saling berhubungan. Bisa saja denyut nadi ibu hamil memang menggambarkan kondisi kesehatan janin dalam kandungan.

  1. Denyut di leher

Jika ibu hamil memegang leher maka ada denyut jantung yang terasa dari pembuluh darah. Ini juga sama seperti ketika ibu memantau kesehatan denyut jantung janin dari denyut nadi di tangan. Semua pembuluh darah dalam tubuh ibu dan janin memang berhubungan karena sistem pembuluh darah yang saling terkait. Jadi mungkin saja denyut di leher ibu yang bisa dirasakan dengan tangan juga bisa menjadi cara untuk melihat atau merasakan denyut jantung janin.

  1. Meletakkan tangan di perut bawah

Apakah ibu berusaha untuk merasakan denyut jantung janin dengan meletakkan tangan di bagian bawah perut. Saat sudah masuk ke trimester ketiga akhir maka memang ada ciri ciri janin sudah masuk panggul. Ruang bagian bawah perut ibu menjadi lebih sempit dan terdesak oleh posisi bayi yang siap dilahirkan secara normal. Jika ibu meletakkan tangan di bagian bawah maka ibu bisa merasakan sensasi atau detak seperti detak jantung janin. Tapi dokter mengatakan jika itu mungkin saja tidak benar. Bisa saja itu karena posisi plasenta dimana ketika janin menendang maka terjadi getaran yang kuat pada plasenta.

  1. Meletakkan tangan di sekitar pusar

Ketika kehamilan semakin besar maka biasanya ibu meletakkan tangan di sekitar pusar. Ada beberapa gerakan janin sebagai ciri ciri bayi menendang. Detak jantung janin dan gerakan tendangan janin memang sangat berbeda. Banyak ibu yang salah karena merasakan tendangan yang kuat yang dikira sebagai denyut jantung. Ibu harus paham bahwa janin dalam kandungan Anda dilindungi oleh cairan amnion yang cukup tebal. Ketika ada tendangan maka akan terasa seperti getaran dan itu bukan denyut jantung janin yang sebenarnya.

  1. Menggunakan doppler

Dokter biasanya akan mendengarkan denyut jantung dengan menggunakan doppler. Saat ini sudah banyak dijual beberapa perangkat doppler yang bisa digunakan sendiri oleh ibu tanpa memerlukan bantuan dokter. Tapi jika ibu ingin menggunakan perangkat ini maka sebaiknya mendapatkan rujukan atau ijin dari dokter. Beberapa alat bisa menyebabkan efek samping dan resiko untuk bayi sehingga kurang aman. Dan biasanya ibu juga tidak memiliki keahlian untuk menggunakan doppler sehingga lebih baik tidak menggunakan alat ini.

Resiko Mendengarkan Detak Jantung Janin Dengan Doppler Di Rumah Sendiri

  1. Ibu biasa tidak memiliki kemampuan

Memang banyak doppler yang dijual khusus untuk ibu hamil agar ibu bisa memeriksa detak jantung janin di rumah sendiri tanpa harus pergi ke dokter. Tapi ini tidak disarankan. Hanya dokter yang sudah memiliki kemampuan untuk mendengarkan atau menganalisa detak jantung janin. Terkadang karena ada suara dari perangkat internal maka ibu mengasumsikan detak jantung janin yang bermasalah.

  1. Memicu stres saat hamil

Ibu hamil mungkin merasakan atau mendengarkan detak jantung tanpa pendampingan. Karena rasa antusias yang sangat tinggi maka ketika detak jantung tidak terdengar maka ibu bisa merasakan tekanan. Padahal bisa saja detak jantung bayi memang ada dan ibu saja yang salah menggunakan alatnya. Hal ini justru bisa menyebabkan kondisi ibu menjadi sangat lemah dan merasa khawatir yang berlebihan. Terlebih untuk ibu yang memang sedang hamil dengan kondisi janin yang rentan akibat  penyakit jantung bawaan.

  1. Kemungkinan terlambat mendapat perawatan medis

Ketika ibu mendengarkan detak jantung  janin sendiri maka kemungkinan ibu bisa merasa lebih tenang. Padahal ibu juga tidak tahu apakah kondisi jantung janin sedang dalam tahap bahaya atau tidak. Akhirnya jika memang sedang terjadi bahaya maka ibu akan mendapatkan perawatan yang lebih lambat. Dan resiko komplikasi yang akan dialami oleh ibu dan bayi bisa menjadi lebih tinggi. Karena itu lebih baik tidak menggunakan alat ini.

  1. Resiko pada janin

Ketika ibu terlalu sering memantau detak jantung janin dengan menggunakan alat doppler khusus di rumah, maka bisa menyebabkan resiko untuk kesehatan janin. Gelombang ultrasound bisa menyebabkan bayi mengalami rangsangan yang lebih besar sehingga merasa stres. Kemungkinan radiasi juga memang lebih rendah tapi tetap meningkatkan resiko bahaya untuk janin dalam kandungan.

Inilah beberapa cara mendengarkan detak jantung janin dengan tangan yang bisa dilakukan oleh ibu sendiri. Namun jika ingin menggunakan bantuan alat maka sebaiknya dipertimbangkan beberapa resiko yang bisa terjadi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn