7 Fungsi Amnion bagi Embrio dalam Rahim

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi anda ibu hamil, tentu pengetahuan seputar kehamilan tidak bisa diabaikan begitu saja. Harus selalu diperkaya dengan berbagai ilmu baru, yang mana berkaitan dengan si jabang bayi yang ada di dalam perut. Bagaimana bisa mengabaikan? Jika kehadiran janin ini adalah sesuatu yang paling di tunggu-tunggu? Bukankah seperti itu? Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu komponen penting dalam rahim ibu. Amnion.

Apa Itu Amnion ?

Amnion, merupakan salah satu bentuk membran yang ada di dalam seorang wanita. Membran ini berguna dalam masa proses kehamilan seseorang. Sebab keberadaanya sangat di butuhkan sebagai pelindung, penjaga dan tameng pada embrio atau calon bayi yang ada di dalam rahim.

Amnion ini memiliki bentuk seperti kantung. Seperti yang sudah di sebutkan, bahwa amnion ini merupakan suatu membran pelindung, maka letaknya berada di atas embrio. Dalam bahasa keseharian, membran amnion ini biasa dikenal sebagai air ketuban. Sudah sering, bukan, anda melihat artis hamil dalam sinetron yang keluar cairan di antara kaki kakinya. Kemudian pemeran lain mengatakan, ‘air ketuabannya pecah, air ketubannya pecah. Dia harus segera melahirkan.’ Kurang lebih seperti itu.

Perkembangan Amnion

Amnion yang ada di dalam tubuh ibu hamil, masih bisa berkembang. Maka perkembangannya sesuai dengan diferensiasi atau sesuai dengan kebutuhan serta fungsinya sendiri. Misalnya ketika perkembangan janin sudah mulai besar, maka membran embrio akan di produksi lagi. Agar ruang lingkup yang ada cukup. Dalam membran ekstra embrio, masih ada beberapa cairan lain, misalnya seperti amnion, karion, kuning telur serta alantois.

Setelah bayi yang ada di dalam rahim membesar, maka perkembangan cairan amnion juga akan berproduksi pula. Sebelumnya yang hanya berisi air dan garam, kemudian akan bertambah komposisi. Beberapa zat yang penting dan berguna untuk tubuh, misalnya seperti protein, lemak, serta gula.

Berarti, membran amnion atau cairan ketuban ini sangat penting? Benar. Seberapa pentingkah? Simak ulasan berikut ini :

1. Sebagai pelindung utama

Membran amnion atau cairan ketuban merupakan bagian dari rahim yang sangat berguna. Salah satunya adalah sebagai pelindung dari bakal bayi atau embrio. Dengan adanya membran ini embrio atau calon bayi tidak akan terlalu berbahaya seperti hidup di luar. Segala macam bentuk goncangan pada ibu hamil, getaran, sentuhan dan lain sebagainya tidak akan dirasakan langsung oleh bayi. Namun melalui perantara membran amnion.

2. Membantu rekonstruksi kulit

Kemudian fungsi amnion adalah membantu untuk merekonstruksi kulit. Biasanya pada janin atau bakal bayi, selalu ada kemungkinan kulit kepala dan leher rusak. Sebab pada awal awal pertumbuhan, bagian awal perkembangan bayi adalah bagian kepala dan leher. Selama perkembangan janin 9 bulan di perut rahim ibu, selalu ada resiko dan kemungkinan kulit selalu tergesek dengan benda-benda yang ada di dalamnya. Maka perlu di lakukan rekonstruksi atau perbaikan ulang sel kulit kembali.

3. Membantu rekonstruksi kornea mata

Siapa sangka, membran amnion tidak hanya berguna untuk membantu merekonstruksi kulit yang ada di kepala dan leher pada bayi yang masih ada di dalam rahim. Ternyata membran ini juga di gunakan pada hal lain. Misalnya untuk membantu merekonstruksi kornea mata. Para ahli bedah telah menerapkan rekonstruksi kornea mata bersama konjungtivanya sekaligus dan ini berhasil.

4. Membantu untuk mematikan sel kanker

Sel kanker merupakan salah satu sel yang hidup di dalam tubuh manusia, namun keberadaanya sangat berbahaya. Banyak sekali manusia yang meninggal karena sel kanker dalam tubuhnya tetap hidup. Mengapa? Keberadaan sel kanker ini bisa menggerogoti organ tubuh, lalu menjadikannya mati. Bahkan penyakit kanker menjadi penyakit pembunuh nomer 3 di seluruh dunia.

Berdasarkan penelitian membran amnion ini bisa membantu untuk menghentikan pengiriman oksigen pada sel kanker. Jika hal ini di teruskan, maka sel kanker tidak bisa tumbuh dan berkembang. Bisa jadi, lama-kelamaan sel kanker ini mati

5. Berperan sebagai nutrisi pada bayi

Dalam amnion juga terdapat cairan ketuban. Apakah cairan ini berbahaya? Tentu saja tidak. Sebab komposisinya di esuaikan dengan lingkungan dan keadaan dari bayi sendiri. jika berbahaya, maka bayi yang ada di dalam rahim beresiko mati. Memang apakah komposisi yang ada di sana? Protein, lemak, serta zat gula. Maka ini juga berperan sebagai gizi ibu hamil, yang diberikan pada bayi.

6. Membantu pembuangan limbah yang harus di hapus

Maka bayi yang ada di dalam rahim belum bisa berbuat apa apa. Ketika ibu makan makanan, maka nutrisi dan gizinya akan langsung masuk ke dalam tubuh bayi melalui plasenta. Lalu apakah bayi juga melakukan ekskresi atau pengeluaran kotoran? Tentu saja iya. Maka bagaimana prosesnya? Bayi juga mengeluarkan kotoran.

Nah pada pembuangan limbah ini, langsung di buang begitu saja oleh bayi. Kemudian dibantu oleh membran amnion yang ada di sekelilingnya untuk di buang bersama kotoran ibu. Sebab jika terlalu lama berada di dalam rahim, takutnya bisa mengganggu perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya.

7. Membantu mobilisasi pada bayi

Meskipun berada di dalam rahim, bukan berarti bayi hanya diam saja. Ia sudah mampu bergerak gerak ringan ke samping kanan dan kiri. Untuk itulah fungsi amnion bagi embrio dalam rahim akan membantu untuk menjaga pergerakan bayi selama ada di dalam rahim. Untuk itulah amnion sangat berguna untuk bayi sampai ia lahir nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn