Menurut ahli, kehamilan postdate adalah kehamilan yang terjadi dimana ibu masih mengandung hingga 40-42 minggu dari hari pertama menstruasi. Kondisi ini disebut hamil tua karena sudah melewati minggu seharusnya kelahiran.
Ada beberapa penanganan postdate yang bisa dilakukan namun tetap dibawah supervisi dokter kandungan agar aman.
1. Induksi
Penanganan pertama dari postdate apabila kondisi janin masih baik dan ibu memiliki kondisi lahir yang baik adalah induksi. Menggunakan pancingan obat dan juga terapi untuk meningkatkan kontraksi rahim sehingga ibu dapat tanda akan melahirkan normal.
Cara ini banyak dilakukan dalam berbagai kasus kehamilan besar tidak hanya postdate saja. Begitupun dokter kandungan yang merasa si bayi sudah masuk jalan lahir namun belum kunjung lahir.
Di usia kandungan 39 hingga 40 jika sudah terlalu lama, maka cara induksi persalinan bisa dipilih. Umumnya mulai dari 2 hingga 12 jam dari proses suntik induksi ibu akan merasa terangsang untuk kontraksi dan akhirnya masuk ke proses pembukaan serta lahiran.
Ada beberapa tipe induksi yang bisa digunakan, dan pemilihannya kembali pada kondisi ibu dan janin:
- Prostaglandin
- Hormon oksitosin
- Mengusap selaput leher rahim
- Memasukan balon atau kateter ke ujung leher rahim ibu
Semua syarat induksi persalinan diatas bisa dilakukan oleh dokter kandungan di Indonesia dan bisa diaplikasikan untuk ibu yang mengalami postdate.
2. Operasi Caesar
Operasi caesar merupakan cara kedua dari penanganan yang bisa dilakukan jika seorang pasien mengalami postdate. Bukan tanpa sebab, bagi beberapa orang yang sudah memasuki kehamilan postdate. Dan posisi janin tidak baik serta beresiko maka kelahiran harus dilakukan dengan cepat. Pengaruh operasi caesar terhadap produksi asi seringkali menjadi pilihan salah satunya.
Karena kondisi kehamilan tua maka ada banyak bahaya dan risiko mengintai, salah satunya jika memaksa harus melalui kehamilan dengan proses induksi atau proses persalinan panjang.
Ditakutkan janin tidak akan bertahan, kekurangan oksigen dan adanya komplikasi yang tidak bisa ditangani. Sehingga cara yang paling tepat jika terjadi kondisi diatas adalah operasi caesar.
Operasi akan ditentukan setelah ibu dirasa tepat dan lulus melewati tes darah, kondisi umum, dan beberapa tes lainnya. Disisi lain ibu juga sudah setuju untuk melakukan kelahiran dengan operasi caesar, termasuk suami, ibu/mertua dan penanggung jawab langsung ibu hamil.
3. Memecahkan Ketuban
Ketuban merupakan pelindung dalam perut ibu hamil untuk mengurangi benturan dan resiko janin. Namun saat seseorang mengalami kehamilan postdate, maka sulit untuk bisa melahirkan dan ketuban masih melindungi sempurna.
Cara selanjutnya dalam penanganan postdate yakni melakukan kelahiran dengan pecah ketuban. Karena sudah memasuki usia kehamilan 42 minggu sudah sangat tua dan besar.
Leher rahim nantinya akan terbuka beberapa senti dan kepala janin otomatis akan masuk ke panggul. Nantinya pasien masih harus bersiap dengan membiarkan dokter memecahkan kantong ketuban.
Atau dikenal dengan nama amniotomi. Dengan begitu ibu akan merasakan kontraksi serta siap untuk melahirkan.
4. Stimulasi Natural
Saat melakukan proses melahirkan seringkali ibu membutuhkan peran pendamping (ayah dari bayi/suami) untuk menstimulasi ibu hamil menjadi kontraksi.
Salah satu penanganan postdate dengan menggunakan stimulasi natural namun dibawah pengawasan dokter dan juga bidan. Stimulasi natural yang dimaksud mulai dari menggunakan stimulasi payudara, agar gelombang kontraksi meningkat dan gerakan janin usia 4 bulan menjadi lebih aktif masuk kearah jalur lahir.
Selain itu ada beberapa stimulasi natural lain. Bahkan disarankan jika sudah terasa kontraksi namun belum ada pembukaan, ibu hamil dapat melakukan hubungan seksual aman dan singkat untuk merangsang lahiran.