7 Syarat Induksi Persalinan Untuk Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Induksi persalinan adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk membantu ibu hamil yang akan melahirkan agar menjadi lebih mudah dengan memberikan rangsangan berkontraksi. Biasanya ini dilakukan sebelum ada ciri ciri kontraksi akan melahirkan sehingga bayi yang sudah siap lahir tidak tertahan terlalu lama. Kemudian induksi juga bisa menjadi alasan untuk menyelamatkan keadaan ibu dan bayi dalam kondisi kesehatan tertentu. Tapi tidak semua ibu hamil bisa menerima perawatan induksi. Ada berbagai hal yang harus dipenuhi yaitu syarat induksi persalinan untuk ibu hamil, seperti berikut ini.

  1. Sudah melewati HPL

Jika ibu hamil seharusnya sudah melahirkan sesuai dengan HPL tapi ternyata melewati jauh dari perkiraan maka bisa dipertimbangkan menerima induksi. Dokter juga akan mempertimbangkan apa saja penyebab bayi terlambat lahir sehingga induksi bisa dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari resiko kesehatan bayi terus menurun karena masalah plasenta yang tidak bekerja lagi, bayi akan kurang nutrisi, keracunan air ketuban dan risiko bayi lahir mati.

  1. Menderita infeksi cairan ketuban

Induksi juga bisa dilakukan pada ibu hamil yang mengalami infeksi pada rahim atau infeksi cairan ketuban. Air ketuban menjadi bahan yang sangat penting untuk mendukung lingkungan bayi dalam kandungan. Jika bayi tidak bisa menerima lingkungan yang baik seperti penuh bakteri, kuman dan virus maka bayi bisa terancam. Infeksi bisa menyebar sampai ke tubuh bayi dan bayi bisa meninggal dunia. Karena itu induksi dilakukan agar cepat lahir.

  1. Masalah ketuban pecah dini

Ketika hamil maka ibu bisa mengalami beberapa penyebab pecah ketuban dini. Setelah ketuban pecah maka cairan akan terus berkurang dan ini tidak bisa dikendalikan. Sebelum terjadi masalah yang lebih berat maka induksi sangat penting dilakukan. Saat itu ibu juga sudah mengalami pecah ketuban tapi tidak ada tanda akan melahirkan. Sebelum memberikan induksi maka dokter akan melihat berbagai pertimbangan seperti usia kehamilan, kesehatan bayi dan faktor risiko. Jika tidak berbahaya maka bisa dilakukan induksi.

  1. Adanya komplikasi kehamilan

Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan juga bisa menerima induksi persalinan. Misalnya saja seperti gestational diabetes, preeklampsia, diabetes, penyakit ginjal pada ibu atau bayi, ibu menderita kolesterol yang tinggi dan obesitas. Induksi bisa dilakukan setelah dokter memperhatikan berbagai risiko yang bisa terjadi pada ibu dan bayi.

  1. Bayi mengalami henti tumbuh

Ibu hamil yang mengandung bayi dengan masalah pertumbuhan juga bisa dirujuk untuk mendapatkan induksi persalinan. Hal ini sangat penting karena bayi harus mendapatkan pertolongan di luar rahim termasuk perawatan untuk mensuplai nutrisi dan oksigen pada bayi. Jika dibiarkan maka bayi bisa meninggal dalam kandungan.

  1. Kondisi air ketuban sedikit

Ibu hamil yang mengalami oligohidramnion juga bisa mendapatkan perawatan induksi. Air ketuban sangat penting untuk kehamilan dan bayi dalam kandungan. Ketika air ketuban terus berkurang baik itu karena merembes atau bocor maka sebaiknya bayi harus segera dilahirkan. Jika tidak maka bayi bisa menderita infeksi dan risiko masalah pertumbuhan.

  1. Riwayat komplikasi persalinan

Jika ibu hamil pernah mengalami kematian bayi setelah dilahirkan sebelumnya maka bisa saja menerima induksi persalinan. Hal ini sangat penting untuk membantu mengurangi risiko bayi meninggal dalam kandungan atau setelah dilahirkan. Faktor lain yang biasanya dipertimbangkan termasuk seperti kondisi bayi dalam kandungan, kelainan plasenta dan bayi henti tumbuh.

Jadi itulah semua syarat induksi persalinan untuk ibu hamil. Tidak semua ibu hamil bisa menerima induksi karena ini juga proses yang bisa berbahaya untuk ibu dan janin. Jadi ketika dokter memberikan petunjuk untuk induksi maka itu adalah pertimbangan yang baik untuk ibu dan janin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn