7 Cara Pencegahan Stunting Pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Stunting merupakan kondisi yang terjadi pada anak/bayi, dimana ciri-ciri anak stunting seperti kekurangan gizi dan masalah malnutrisi tingkat menengah hingga kronis.

Tingkat kondisi stunting sudah tahap lanjut dari kekurangan gizi dan berlangsung dalam kurun waktu yang panjang. Menurut RSUP Dr. Sardjito dalam websitenya, kondisi stunting bisa terjadi pada anak dalam usia 0 bulan atau sejak dalam kandungan hingga 59 bulan.

Dijelaskan mengenai pencegahan stunting pada ibu hamil, serta hal yang harus dihindari agar bayi tetap sehat dan ibu-pun dapat mencegah kondisi yang tidak diinginkan seperti kekurangan nutrisi, hingga kondisi stunting.

1. Mengkonsumsi Makanan Seimbang dan Bergizi

Gizi ataupun asupan makanan bergizi untuk ibu hamil seimbang jelas menjadi cara pertama untuk mencegah kondisi stunting pada bayi sejak kehamilan.

Bukan mengkonsumsi makanan maksimal, namun jika bisa mengkonsumsi makanan seimbang dan bergizi maka kebutuhan bayi dan ibu hamil bisa terpenuhi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Setiap kondisi tubuh ibu hamil berbeda-beda, tidak bisa disamakan antara kalori dan kebutuhan nutrisi ibu hamil satu dengan yang lainnya. Begitupun bayi yang sedang ada di dalam perut.

Karena kehamilan unik, ibu harus konsultasi bersama nutrisionis dan juga dokter kandungan. Seperti apa kebutuhan makanan seimbang yang bisa disusun.

Apakah bayi ternyata membutuhkan vitamin lebih banyak, atau justru kelebihan kalori dan protein. Jika sudah tahu kondisi dan janin, maka penanganannya pun tepat.

2. Olahraga dan Beraktivitas Secara Aktif

Siapa bilang ibu tidak boleh berolahraga dan juga beraktivitas? Pasalnya semakin aktif ibu hamil maka si kecil semakin aktif dan ikut beraktivitas bersama ibu.

Namun yang sering dipermasalahkan beberapa ibu tidak memperhatikan jenis aktivitas dan olahraga yang tepat. Sehingga menimbulkan cidera dan juga bahaya, jika sudah seperti ini maka cepat hentikan dan ganti tipe olahraganya.

Karena kegiatan dan olahraga yang salah bisa menghambat perkembangan bayi dalam perut. Begitupun bagi ibu yang malas untuk beraktivitas.

Olahraga yang cocok untuk ibu hamil dan aktivitas bisa membantu bayi mendapatkan aliran darah dan nutrisi lebih signifikan, stunting bukan lagi menjadi masalah yang harus ditakutkan.

3. Mengkonsumsi Vitamin dibawah Pengawasan Dokter

Tambahan seperti vitamin ibu hamil, zinc dan beberapa nutrisi lain menjadi salah satu cara untuk menghindari kondisi stunting pada ibu hamil dan juga bayi. Namun tipe vitamin dan nutrisi yang boleh dikonsumsi juga tidak bisa sembarangan.

Karena ada beberapa tipe obat, vitamin yang mungkin sulit dicerna janin dalam tubuh dan masih diserap sepenuhnya dari tubuh ibu. Untuk itu, agar bisa menghindari kondisi stunting namun tetap bisa mengkonsumsi vitamin pastikan untuk mengkonsumsi dibawah pengawasan dokter.

4. Kelola Bobot Bayi dan Ibu

Mengelola bobot bayi dan ibu menjadi pekerjaan yang besar dan seringkali disepelekan oleh ibu hamil. Selama dapat mengkonsumsi makanan maka dianggap hamil berjalan baik dan diberikan nutrisi dengan maksimal.

Padahal jika menjalankan pola seperti ini maka akan berbahaya bukan hanya pada ibu hamil yang akan kelebihan bobot atau overweight. Melainkan terjadi juga pada bayi yang akan memiliki bobot berlebihan.

Jelas tidak baik karena akan menumpuk lemak, asupan gizi tidak terserap baik dan justru menjadi bobot tambahan. Kehamilan sulit bahkan kelahiran akan berjalan sulit dan efek buruk lainnya.

Mengelola bobot bayi dan ibu sering menjadi program andalan para dokter kandungan, agar tetap menjaga ibu berada dalam berat badan yang dianjurkan.

Begitupun si kecil, tidak kelebihan ataupun kekurangan hingga kurang gizi. Seperti Jepang, Korea dan beberapa negara pemerhati kesehatan bahkan melarang keras ibu untuk naik bobot atau sebaliknya kekurangan gizi.

5. Tidur Cukup

Insomnia pada ibu hamil menjadi masalah yang sering dialami terutama saat kehamilan awal. Bukan tanpa alasan, terkadang terpengaruh hormon dan juga efek dari perubahan fisik yang mendadak menjadikan ibu sering kurang nyaman.

Namun bukan berarti ibu hamil bisa membiasakan tidur malam hingga begadang. Usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan tidur harian sebagai ibu hamil. Karena bayi akan ikut aktif dan juga beraktivitas apabila ibu juga penuh konsentrasi dan kurang tidur.

Kondisi seperti ini memang sering disepelekan oleh ibu hamil. Padahal jam tidur cukup dapat mencegah kondisi stunting hingga kurang gizi dan masalah pada bayi.

6. Penuhi Cairan Agar Tetap Terhidrasi

Seringkali saat hamil ibu tidak dapat menahan air kencing dan selalu ke kamar mandi setiap 10 atau 20 menit sekali. Sehingga kondisi ini menyebabkan ibu harus mengganti cairan yang ada didalam tubuh.

Siapa yang menyangka bahwa kekurangan cairan dan dehidrasi menyebabkan bayi menjadi stunting. Mereka memaksa menyerap cairan dalam tubuh ibu yang juga kekurangan air.

Konsumsi air putih dan hindari mengkonsumsi makanan atau minuman manis pengganti. Karena hanya akan menghapus kondisi dehidrasi dalam jangka pendek.

7. Hindari Konsumsi Alkohol dan Merokok

Merokok dan meminum alkohol menjadi dua kegiatan yang harus dihindari selama kehamilan. Kandungan racun pada keduanya bisa mempengaruhi perkembangan bayi dalam perut dan merusak pembentukan organ yang sedang dibentuk.

Stunting bisa terjadi karena besarnya hambatan atau faktor luar yang menyebabkan bayi tidak mendapatkan gizi maksimal dan juga makanan yang sehat.

Apalagi jika ditambah dengan masuknya bahan-bahan toksik dan juga berbahaya dalam tubuh. Maka bayi akan menyerap apa yang ibu konsumsi dan masukan kedalam tubuh.

Dampaknya bukan hanya stunting pada ibu hamil, namun kesehatan dan juga proses kelahiran sangat beresiko. Munculnya isu dan masalah kelahiran menjadi meningkat tajam jika tetap mengkonsumsi rokok dan alkohol. 

Selain beebrapa poin diatas, Bunda juga bisa menghindari beberapa poin agar resiko stunting tidak terjadi. Misalnya saja memilih menu makanan secara sembarang terus menerus, tanpa memperhatikan gizi, kandungan dan lainnya.

Mencoba untuk membiarkan tubuh ibu untuk tidak ternutrisi, misalnya diet ekstrem dan mengurangi porsi makan agar tubuh ibu tetap terjaga tanpa arahan dan panduan dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn