3 Ciri-Ciri Anak Mau Menstruasi Pertama

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mengetahui ciri-ciri anak menstruasi adalah bekal utama bagi orang tua, utamanya ibu untuk mendampingi seorang anak perempuan mengalami sebuah kejadian penting dalam hidup yang menandai bahwa ia telah beranjak dewasa. Karena pernah mengalami sendiri, rata-rata seorang ibu telah memiliki banyak pengetahuan mengenai menstruasi pertama atau yang biasa disebut dengan manarche. Namun demikian karena hormon masing-masing anak perempuan berbeda dan ada banyak faktor yang mempengaruhi menstruasi. Maka ada baiknya melihat beberapa ciri umum menstruasi pertama akan datang berikut ini :

1. Usia yang Matang

Umumnya, seorang anak perempuan mengalami haid pertama pada usia 12-16 tahun, meski ada juga yang mengalaminya sebelum usia 12 tahun dan setelah usia 16 tahun. Ada banyak faktor yang bermain dalam menentukan datangnya haid pertama pada usia tertentu mulai dari asupan gizi, faktor geografis, kesehatan, emosi, keseimbangan hormonal, aktivitas fisik hingga genetik. Biasanya, seorang anak perempuan akan mengalami menstruasi atau haid pertama di usia yang tidak jauh dengan usia sang ibu ketika mengalami hal serupa.

Karena itu, ibu bisa lebih waspada ketika usia sang anak telah mendekati usia dirinya ketika mengalami menstruasi pertama. Kewaspadaan yang dimaksud adalah memberi pengetahuan yang memadai dan membangun komunikasi yang baik sehingga, anak tidak sungkan untuk bercerita atau bertanya apapun kepada sang ibu tentang masalah kewanitaan.

2. Masa Puber yang Terlewati

Menstruasi pertama umumnya terjadi satu hingga 3 tahun setelah tanda pubertas untuk pertama kalinya muncul. Masa pubertas umumnya ditandai dengan perubahan bentuk fisik, ketertarikan pada lawan jenis serta keinginan untuk tampil semenarik mungkin. Secara biologis, ini terjadi ketika hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan dan diawali dengan proses kimia dalam tubuh yang mengirimkan sinyal dari otak ke alat reproduksi. Akibatnya, berbagai perubahan bentuk fisik terjadi pada seorang anak perempuan seperti tumbuhnya rambut di bagian kemaluan dan ketiak, membesarnya payudara serta tumbuhnya jerawat.

3. Keputihan dan Keluhan Fisik.

Salah satu tanda akan datangnya haid pertama adalah keputihan atau cairan putih dari vagina yang tak berbau. Keputihan pertama biasanya muncul enam bulan sebelum menstruasi dan dibarengi dengan beberapa keluhan fisik semisal kram perut, perut membesar dan nyeri di bagian kepala. Dengan begitu, jika putri Anda telah mengalami keputihan, sebaiknya segera menjelaskan perihal menstruasi kepadanya agar ia mendapatkan informasi yang tepat serta dapat menyalurkan naluri keingintahuannya.

Baca juga seputar Keputihan Lainnya :

Hal-hal yang Harus Dilakukan Orang Tua

Setelah mengetahui berbagai ciri umum yang menandai datangnya manarche, seorang ibu atau orang tua dapat melakukan beberapa hal untuk menyiapkan kedatangan manarche. Ini tentu dilakukan agar sang anak siap lahir dan batin menyambut datangnya haid pertama yang dialami oleh hampir seluruh perempuan. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengamati Sejauh Mana Pengetahuan Anak

Sebagai orang tua, anda barangkali bukan merupakan orang pertama yang menceritakan perihal menstruasi pada anak. Putri anda kemungkinan besar mendengar perihal menstruasi pertama kali dari teman sekolah, teman main atau dari media. Karena itu, pastikan anda mengetahui terlebih dahulu sejauh mana pengetahuan anak mengenai menstruasi. Setelah itu, dapat membenarkan, menjelaskan lebih detail, meluruskan serta melengkapi informasi yang telah diketahui. Kalau perlu, ajak anak untuk mengunjungi dokter atau pakar kesehatan, membaca buku atau artikel tentang menstruasi atau bersama-sama menyaksikan video seputar menstruasi dan hal-hal kewanitaan lain.

2. Menceritakan Pengalaman Pribadi

Jika anda kesulitan untuk memulai obrolan, bisa memulainya dengan menceritakan pengalaman pribadi ketika mengalami haid pertama kali. Dengan begitu, percakapan akan mengalir dan anak akan lebih terbuka karena anda lebih dahulu menuturkan hal yang pernah dialami. Berilah waktu yang cukup agar anak untuk mengutarakan apa yang ia alami, apa yang ia ketahui, apa yang ia bingungkan dan apa yang ia ingin ketahui. Jangan memonopoli percakapan dan biarkan anak Anda bercerita karena hal yang demikian akan sangat bagus untuk komunikasi Anda dan putri Anda.

3. Menjelaskan Perihal Menstruasi Secara Bertahap

Setelah menyulap keadaan senyaman mungkin, anda bisa mulai menjelaskan perihal menstruasi kepada anak dengan bahasa anak-anak dan analogi-analogi yang bisa mudah mereka pahami. Anda bisa memulainya dengan menjelaskan definsi menstruasi, fungsinya, apa yang harus dilakukan, bagaimana mengetahui kapan menstruasi akan datang dan apa saja tanda-tandanya, cara memakai pembalut dan lain sebaganya.

Tentu saja, materi-materi sebanyak itu tidak bisa selesai dalam satu momen percakapan. Karena itu, jelaskan secara bertahap dari yang paling umum hingga paling detail atau berdasarkan pertanyaan yang anak Anda ajukan. Teknik yang demikian juga akan memberi waktu pada anak untuk mencerna apa yang didapatkan,  sehingga ia dapat memahami dengan lebih baik dan bahkan menyiapkan pertanyaan untuk diajukan pada momen berikutnya.

4. Memancing Respon Anak

Anda juga bisa memancing respon aktif putri anda dengan menyuruhnya mencari informasi dari berbagai media, termasuk internet, sehingga ia memiliki hal yang akan di-sharing dalam percakapan bersama. Perbincangan-perbincangan semacam ini memang lebih baik dilakukan sebelum anak mengalami menstruasi pertamanya, sehingga ketika menstruasi pertama datang, anak Anda telah siap lahir dan batin, tidak takut, tidak malu dan memiliki pengetahuan yang cukup.

Satu hal yang tak boleh lupa Anda jelaskan pada sang anak adalah mengenai makna di balik menstruasi, yakni peralihan dari anak-anak menjadi remaja, nilai-nilai kedewasaan serta nilai-nilai tanggungjawab. Dengan begitu, anak Anda tidak hanya akan mengenal menstruasi dari ciri-ciri fisiknya, akan tetapi juga mulai mengenal makna di balik kejadian biologis tersebut. Momen-momen demikian juga bisa menjadi waktu yang tepat bagi Anda untuk mengajarkan hal-hal kewanitaan lain, mulai dari merawat organ-organ kewanitaan hingga menjaga sikap dan perilaku sebagai seorang perempuan.

Setelah mengenal beberapa ciri menstruasi pertama dan bagaimana mendampingi anak untuk menyambut menstruasi pertamanya. Anda bisa langsung menerapkannya dalam kehidupan nyata dengan juga melakukan berbagai modifikasi seperlunya agar ‘tugas’ yang Anda jalankan sesuai dengan kebiasan dan tradisi dalam keluarga Anda.

Baca juga artikel tentang haid lainnya :

fbWhatsappTwitterLinkedIn