Menopause menjadi fase yang akan dialami oleh semua wanita. Periode umur untuk menopause antara 50 tahun sampai 55 tahun. Namun ada juga wanita yang mengalami menopause saat masih berusia 40 tahun. Semua jangka waktu ini tidak ada yang pasti karena bisa berhubungan dengan kesehatan wanita. Termasuk jika pernah mengalami perawatan penyakit yang beresiko seperti kemoterapi dan radiasi. Tapi mungkin tidak wanita menopause bisakah hamil? dan mengapa bisa hamil, jika itu terjadi. Anda tidak perlu bingung dan simak saja ulasan dibawah ini.
Mungkin Tidak?
Menopause sendiri adalah sebuah proses dimana wanita tidak akan mengalami menstruasi lagi. Ini bukan masalah akibat telat haid tetap karena proses yang sangat alami. Proses ini terjadi ketika hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh indung telur berhenti atau tidak lagi memproduksi hormon. Akhirnya indung telur tidak akan menghasilkan sel telur dimana ini tidak akan mungkin terjadi kehamilan. Namun fase ini memang sangat membingungkan, karena ada perimenopause sebelum benar-benar menopause. Saat fase perimenopause maka kemungkinan wanita masih bisa hamil, meskipun memang sangat kecil. Jadi bedakan dulu apakah Anda masuk dalam fase perimenopause atau memang sudah menopause.
Mengapa Bisa Hamil?
- Masa transisi
Kemungkinan terjadinya tanda tanda penebalan dinding rahim sebelum hamil saat sudah menopause sebenarnya terjadi dalam proses transisi. Jadi wanita bisa hamil dalam proses ini karena sedang masuk dalam tahap perimenopause dan menopause. Saat sudah masuk perimenopausea maka ada beberapa gejala seperti penyebab wanita telat datang bulan. Kemudian menstruasi akan berhenti secara tiba-tiba namun kemudian akan mulai lagi. Dalam masa proses ini maka biasanya wanita mengatakan sedang menghadapi gejala menopause. Padahal masih dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai beberapa tahun sampai menopause. Karena itu indung telur masih tetap menghasilkan sel telur dan kemudian akhirnya bisa terjadi kehamilan.
- Belum masuk pasca menopause
Ketika menopause telah selesai maka hormon tidak akan diproduksi sama sekali. Hormon tidak akan terbentuk kemudian tidak mungkin terjadi kehamilan. Namun jika Anda masih menghadapi masa transisi dimana ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, maka mungkin Anda masih masuk menopause. Saat itu hormon masih terbentuk dan bisa terjadi kehamilan. Terlebih jika Anda juga masih melakukan berbagai cara menyuburkan kandungan.
- Kemungkinan masih ada sel telur dalam indung telur
Kemungkinan lain adalah ketika Anda sudah masuk ke masa menopause maka sebenarnya masih ada sel telur yang tersisa di indung telur Anda. Ini yang bisa membuat sel telur tetap dilepaskan dan Anda juga mengalami tanda tanda ovulasi meskipun tidak terlihat jelas karena tidak lagi mengalami menstruasi. Hal ini yang akan membuat Anda memiliki kemungkinan besar untuk hamil. Karena itu sangat penting untuk melihat atau melakukan pemeriksaan apakah benar-benar sudah masuk menopause, perimenopause atau pasca menopause.
Resiko Hamil Saat Menopause
- Resiko keguguran. Ini terjadi karena perubahan rahim yang sudah kurang sempurna, adanya kadar hormon yang berubah dengan cepat dan kualitas sel telur yang tidak cukup sehat untuk perkembangan janin.
- Resiko cacat lahir. Ini karena sel telur yang sudah tua dan dilepaskan pada masa perimonopause dan menopause mungkin memang kurang sehat. Resiko paling besar yang bisa terjadi termasuk seperti down sindrom dan cacat kelainan kromosom lain.
- Resiko kelahiran prematur. Ibu juga bisa melahirkan prematur karena kemungkinan sel telur yang kurang sehat dan kondisi rahim yang tidak bisa bertahan sehingga bayi lahir sebelum waktunya.
- Resiko pendarahan selama hamil. Saat itu kondisi ibu mungkin sudah berusia lebih dari 40 tahun dimana ini usia rentan untuk hamil. Kondisi tubuh ibu juga kurang sehat karena pengaruh dari kesehatan lain.
Jadi memang mungkin tidak wanita menopause bisakah hamil? serta mengapa bisa hamil, memang masih sering diragukan. Tapi Anda bisa melihat ulasan tersebut bahwa segala kemungkinan tetap ada sesuai dengan syarat-syarat terjadinya kehamilan.