Tanda Tanda Penebalan Dinding Rahim – Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penebalan dinding rahim adalah suatu proses alami di dalam tubuh seorang wanita dalam satu siklus haidnya. Ketika seorang wanita mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur, dinding rahim seorang wanita akan menebal sebagai persiapan kehamilan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma. Pembuatan sel telur oleh sperma yang terjadi di saluran telur akan berkembang kemudian melakukan pembelahan sel menjadi zigot, zigot menjadi embrio. Embrio lalu bergerak dari saluran telur atau tuba fallopi menuju ke dalam dinding rahim yang sudah mengalami penebalan. Gejala ini disebut dengan implantansi atau penanaman. Nantinya, embrio akan berkembang dan tumbuh perlahan-lahan menjadi janin seiring dengan berjalannya waktu.

Namun, apabila pada masa ovulasi atau pelepasan sel telur tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim yang telah menebal sebelumnya sebagai persiapan kehamilan akan luruh secara perlahan. Peluruhan dinsing rahim atau endometrium ini dipengaruhi oleh turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron setelah sel telur mengirimkan sinyal bahwa tidak terjadi pembuahan. Peluruhan dinding rahim ini akan berlangsung rata- rata satu minggu, dan peristiwa inilah yang dinamakan dengan mestruasi.

Baca juga:

Tanda-tanda penebalan dinding rahim juga menjadi penting saat seseorang ingin mempersiapkan kehamilan, karena itu merupakan pertanda bahwa wanita telah mengalami masa ovulasi. Masa ovulasi adalah masa di mana kesuburan wanita sedang berada di puncaknya dan rasio atau kemungkinan kehamilan terjadi akan semakin tinggi. Pada masa ini, pasangan suami istri yang mendambakan anak disarankan untuk melakukan hubungan intim.

Namun, ternyata ada juga gejala penebalan dinding rahim yang tidak normal, atau biasa disebut dengan hiperplasia endometrium. Hiperplaspsia endometrium dapat menyebabkan berbagai macam keluhan yang membuat wanita merasa tidak nyaman. Resiko paling parah adalah terjadinya kemandulan pada wanita. Untuk mengatasinya, maka wanita perlu mengetahui tanda tanda penebalan dinding rahim yang tidak normal. Tanda tanda penebalan dinding adalah sebagai berikut.

1. Pendarahan

Adanya pendarahan yang keluar dari vagina di antara periode menstruasi. Pendarahan yang terjadi setelah menopause juga merupakan gejala penebalan dinding rahim yang tidak normal.

Baca juga:

2. Sakit saat berhubungan

Hiperplapsia endrometrium juga bisa menyebabkan sakit pada saat berhubungan dengan pasangan dan tidak nyaman.

Baca juga:

3. Keluar darah menstruasi lebih banyak

Penderita hiperplapsia endometrium akan mengalami penebalan dinding rahim yang lebih tebal dari ukuran normal. Dampaknya, haid yang dihasilkan pada saat peluruhan di masa mestruasi pun akan lebih berjumlah lebih banyak dan mengalir lebih deras.

Baca juga:

4. Periode menstruasi panjang

Pada penderita hiperplapsia endometrium, rata-rata mereka memiliki periode menstruasi yang lebih panjang dan terasa berat, dan kadang-kadang disertai dengan nyeri pada bagian perut. Jika seseorang rata-rata mengalami haid selama 7 hari, penderita hiperplapsia endometrium dapat mengalami periode menstruasi hingga belasan hari.

5. Siklus haid pendek

Selain periode menstruasi yang panjang, penderita penebalan dinding rahim juga mengalami siklus haid yang pendek. Akibatya, ia mengalami menstruasi lebih sering daripada orang pada umumnya.

Baca juga:

6. Tidak menstruasi sama sekali

Gejala hiperplapsia endometrium dapat berbeda antara yang satu dengan yang lain. Jika penderita satu bisa mengalami periode menstruasi yang panjang dan mengeluarkan banyak darah, ada juga yang bahkan tidak mengeluarkan darah haid atau tidak mengalami menstruasi sama sekali.

7. Gejala anemia

Akibat banyaknya darah yang keluar saat haid, penderita hiperplapsia endometrium dapat mengalami gejala anemia atau kekurangan darah, yang ditandai dengan rasa pusing, berkunang-kunang, badan letih, lemah, lesu, lelah, dan juga wajah terlihat pucat.

Baca juga:

Penyebab Penebalan Dinding Rahim

Penebalan dinding rahim yang tidak normal atau hiperplapsia endometrium disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron yang tidak seimbang. Pada saat masa ovulasi wanita, hormon estrogen akan merangsang dinding rahim melakukan penebalan.

Jika kadar estrogen dalam tubuh wanita terlalu tinggi, maka hal itu akan menyebabkan dinding rahimnya menjadi terlalu tebal. Sedangkan kadar progesteron yang lebih rendah mengakibatkan dinding rahim yang menebal itu tidak dapat meluruh, karena dalam progesteronlah yang merangsang dinding rahim melakukan peluruhan. Tumbuhnya kista di rahim juga bisa memicu timbulnya hiperplaspsia endometrium.

Baca juga:

Meskipun penebalan dinding rahim yang tidak normal lebih sering terjadi pada wanita yang sudah menopause atau menjelang menopause, tidak jarang wanita yang baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya juga bisa terkena resiko hiperplapsia endometrium. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa penebalan dinding rahim yang tidak normal bisa terjadi, misalkan:

  1. Wanita yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu tingginya  akdar estrogen, misakan pil-pil KB
  2. Wanita yang melakukan terapi hormon pengganti estrogen tanpa diiringi dengan terapi progesteron, dalam jangka waktu yang panjang da dosis yang tinggi. Hal tersebut dapat memicu tingginya kadar estrogen dalam tubuhnya dan terjadi penebalan dinding rahim yang tidak normal.
  3. Wanita dengan siklus yang yang tidak teratur juga memiliki resiko terkena penebalan dinding rahim yang abnormal
  4. Wanita penderita PCOS atau sindrom ovarium polisistik. Penderita PCOS akan memiliki kadar hormon androgen yang lebih banyak pada wanita pada umumnya dan memiliki sel telur yang berjumlah banyak namun kecil-kecil
  5. Wanita obesitas akan mengalami resiko terkena huperplapsia endometrium lebih tinggi daripada wanita dengan berat badan yang normal.
  6. Wanita yang memiliki kebiasaan merokok akan mengganggu keseimbangan kadar hormon dalam tubuhnya sehngga beresiko terkena hiperplapsia endometrium lebih tinggi daripada wanita yang tidak merokok.
  7. Wanita yang belum pernah hamil juga memiliki resiko terkena hiperplapsia endometrium.
  8. Wanita dengan riwayat keluarga pengidap kanker, terutama jens kanker indung telur, kanker usu, dan kanker rahim juga beresiko mengalami penebalan dinding rahim yang tidak wajar.

Pencegahan dan Pengobatan

1. Tindak Pencegahan

Meskipun penebalan dinding rahim dapat menyerang wanita manapun, namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah atau diobati. Untuk para wanita yang tidak tergolong resiko tinggi terkena penyakit penebalan dinding rahim, dapat melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut.

  • Melakukan pemeriksaan organ-organ panggul secara rutin ketika ia sudah berusia 18 tahun atau saat sudah aktif secara seksual untuk mengetahui kemungkinan terkena hiperplapsia endometrium.
  • Jika sedang melakukan terapi hormon, maka lakukan terapi hormon estrogen dan progesteron dengan kadar yang seimbang (tidak lebih tinggi salah satunya)
  • Melakukan kegiatan yang dapat menurunkan berat badan secara alami seperti rutin berolahraga, diet sehat, tidak mengonsumsi junk food, dan lain-lain.
  • Menghindari makan tinggi lemak dapat mengurangi resiko terkena hiperplapsia endometrium.

Baca juga:

2. Tindak Pengobatan

Jika seseorang sudah terkena penebalan dinding rahim abnormal atau hiperplapsia endometrium, maka penderita bisa melakukan beberapa tindak pengobatan. Namun, pengobatan ini tergantung dari tipe penebalannya seperti apa. Secara umum, penebalan dinding rahim ada beberapa tipe yaitu sebagai berikut.

  • Tipe simpleks, yaitu tipe penebalan dengan resiko terkena kanker endometrium sangat rendah, yaitu hanya satu persen (1%). Tipe ini umumnya adalah tipe yang normal
  • Tipe kompleks, yaitu tipe penebalan dengan resiko terkena kanker endometrium 3-5%
  • Tipe simpleks atipikal atau perubahan sel atipikal, yaitu tipe penebalan dengan resiko terkena kanker 8-10%
  • Tipe kompleks atipikal, yaitu tipe penebalan dengan resiko terkena kanker yang tinggi, yaitu sekitar 25-30%

Berbagai cara pengobatan untuk menangani kasus penebalan rahim adalah sebagai berikut.

  • Kuratase, yaitu pengobtaan dengan melakukanpengerokan dinding rahim yang dilakukan oleh tenaga medis. Selain untuk menipiskan dinding rahim, pengobatan ini dilakukan untuk menghentikan pendarahan.
  • Meminum obat progestin yang diresepkan dokter. Progestin adalah obat untuk meningkatkan kadar progesteron yang berbentuk suntikan, pil, maupun alat yang dimasukkan ke dalam rahim. Pengobatan ini khusus penderita yang mengalami ketidakseimbangan hormon. Efek saming yang mungkin terjadi, penderita bisa mengalami mual-mual, muntah, musing, dan lain-lain.
  • Operasi pengangkatan rahim atau histerektomi. Namun operasi ini untuk penderita hiperplapsia kategori simpleks atipikal maupun kompleks atipikal yang memiliki resiko tinggi terkena kanker rahim. Resikonya, tentu saja tidak akan memiliki anak lagi. Operasi ini cenderung aman dan dapat dipertimbangkan oleh wanita yang sudah berusia paruh baya dan sudah memiliki anak untuk mencegahnya dari kemungkinan terkena kanker endometrium.

Berikut adalah penjelasan tentang Tanda Tanda Penebalan Dinding Rahim yang lengkap dengan bagaimana cara pengobatan agar anda terhindar dari penyakit yang membuat anda tidak nyaman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn