12 Penyebab Eklampsia pada Kehamilan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masalah kehamilan memang menjadi salah satu bentuk kekhawatiran yang di alami para calon ibu muda. Pasalnya siapa yang tidak takut jika terjadi masalah bagi janin yang ada di kandungannya? Siapa yang tidak khawatir jika ada gangguan terjadi pada bayi kandungannya? Makanya sangat di wanti-wanti agar tidak terjadi hal tersebut. Salah satunya adalah masalah eklamsia saat kehamilan.

Sebelum menginjak pada masalah eklampsia, maka anda harus tahu hal hal yang mendekati hal tersebut. Apa sajakah?

  • Pre eklampsia

Adanya kelainan selama kehamilan pada ibu hamil di namakan dengan pre eklampsia. Gangguan ini dinamakan pula sebagai keracunan selama kehamilan. Tentu saja hal ini tidak hanya berbahaya untuk sang buah hati anda, juga untuk diri anda sendiri. Pre eklampsia di sebut pula dengan nama toksemia. Masalah ini sebenarnya bisa saja di alami oleh setiap wanita yang sedang hamil. Entah ia normal atau memiliki riwayat penyakit dalam keluarganya.

Masalah ini akan muncul saat kehamilan anda memasuki usia pertengahan kehamilan. Meskipun tidak di pungkiri ada yang muncul saat awal kehamilan. Tandanya adalah tekanan darah yang semakin tinggi secara drastis. Kemudian kadar protein dalam urin juga meninggi pula. Wanita yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami pembengkakan pada daerah kaki dan tangan.

  • Eklampsia

Sedangkan yang di namakan dengan eklampsia adalah suatu kondisi lanjutan setelah adanya eklampsia. Hal ini bisa terjadi karena pre ekalmpsia yang mengenai ibu hamil tidak bisa teratasi dengan baik. Maka memungkinkan untuk terjadi gejala lanjutan. Gangguan ini akan sangat berbahaya jika sampai tidak teratasi juga. Oleh sebab itu harus segera di selesaikan.

Pada umumnya ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Apa sajakah? Simak ulasannya berikut ini :

1. Peningkatan tekanan darah secara mendadak pada wanita hamil

Adanya peningkatan dalam tekanan darah memang menjadi tahap awal terjadinya tanda kehamilan. Inilah yang menjadi resiko terjadina gangguan ini. Dengan adanya peningkatan tekanan darah secara mendadak membuat tubuh anda tidak siap. Apalagi bayi yang ada di dalamnya. Jika gejala ini di teruskan, akan ada gangguan lanjutan

2. Kadar protein yang tinggi

Protein yang ada di dalam tubuh akan meninggi jika gangguan ini muncul. Keadaan tingginya kadar protein ini akan kentara pada urin pasien.

3. Adanya pembengkakan daerah kaki dan tangan

Selain itu salah satu tanda wanita mengalami gangguan ini adalah adanya pembengkakan di daerah kaki dan tangan. Kaki bengkak saat hamil akan membuat wanita hamil tersebut malas untuk bergerak. Karena seluruh tubuhnya menjadi berat.

4. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi

Tentu saja sebelum seseorang terkena masalah eklampsia, maka ia memiliki riwayat kesehatan dahulu. Bisa di lihat, apakah dahulunya ia memiliki riwayat kesehatan yang baik atau buruk salah satunya mengenai riwayat tekanan darah tinggi sebelum terjadi kehamilan. Jika benar, maka resiko terkena eklampsia juga semakin tinggi.

5. Riwayat mengalami pre eklampsia

Seseorang yang pernah mengalami riwayat pre eklampsia, akan memiliki kemungkinan terkena eklampsia. Oleh sebab itu jika seorang wanita hamil baik di awal kehamilan atau pertengahan terkena pre eklampsia, harus segera di selesaikan. Sebab ada kemungkinan menyebabkan terjadinya eklampsia.

6. Riwayat keluarga pre eklampsia

Dengan adanya keluarga yang terkena eklampsia maka ada kemungkinan seorang wanita hamil terkena eklampsia. Misal dari pihak ibu ada yang terkena eklampsia, maka bisa jadi anak perempuannya juga terkena eklampsia. Atau bisa jadi kakak perempuannya mengalami eklampsia, maka besar kemungkinan adik perempuannya yang sedang hamil terkena eklampsia pula.

7. Berat badan yang berlebih

Wanita hamil sangat di wanti-wanti untuk tidak memiliki masalah berat badan. Sebab bahaya obesitas bagi ibu hamil menyebabkan resiko terkena penyakit lebih mudah. Berat badan yang berlebihan juga membuat kondisi bayi tergencet ke posisi yang tidak benar. Itulah mengapa dokter kandungan sangat mewanti wanti untuk segera menurunkan berat badan bagi penderita obesitas saat hamil.

8. Bayi yang di kandung bukan hanya satu

Resiko terjadinya eklampsia salah satunya adalah bayi yang ada di perut wanita hamil lebih dari satu. Entah itu merupakan kembal fraternal atau tidak. Kondisi janin yang ada dua dalam perut ibu memang menjadi tanda bahwa ibu harus dua kali lebih ekstra memberi asupan gizi ibu hamil. Jika hanya hamil satu anak saja di dalam perut, ibu hanya akan fokus pada gizi anaknya, baru dirinya. Jika ada dua anak di dalam perut ibu, maka ibu akan fokus pada anak satu, kemudian anak dua, baru dirinya sendiri

9. Riwayat pernah mengalami penyakit lain

Beberapa riwayat penyakit lain bisa mendasari seseorang terkena eklampsia. Misalnya jika anda pernah terkena penyakit kencing manis, kelainan ginjal, atau pun rematoid arthritis. Penyakit penyakit ini bisa menjadi dasar yang membuat anda cenderung beresiko terkena eklampsia. (baca juga : bahaya diabetes saat hamil)

10. Asupan gizi yang kurang

Jika anda seorang ibu muda hamil yang baik tentu saja sangat memperhatikan asupan gizi yang anda konsumsi setiap hari. Dengan pemenuhan nutrisi ibu hamil yang baik setiap hari akan membantu memperbaiki sel tubuh, juga membantu untuk mencegah terkena penyakit lain. Namun jika anda mengabaikan kandungan gizi yang anda konsumsi setiap hari, bisa menjadi salah satu faktor resiko terkena penyakit. Salah satunya adalah eklampsia.

11. Adanya hambatan aliran darah menuju rahim

Aliran darah menuju ke rahim menjadi satu satunya aliran yang amat penting untuk kehidupan bayi. Sebab aliran darah inilah yang membawa makanan masuk ke dalam tubuh bayi. Jika alirannya saja terhambat, bagaimana bisa bayi mendapatkan asupan gizi?

12. Tidak menjaga kebersihan makanan

Menjadi salah satu keharusan kita untuk selalu menjaga kebersihan makanan. Sebab bisa membawa jentik-jentik penyakit lain. Eklampsia sangat memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang masuk ke dalam perut. Jika ada bahan yang tidak sehat, maka akan mempertinggi resikonya juga.

Apa yang terjadi pada wanita eklampsia? 

  • Nyeri perut

Gejala awal saat wanita biasa atau sudah memiliki riwayat keluarga atau kesehatan buruk akan terkena eklampsia adalah mengalami nyeri perut. Keadaan nyeri ini awalnya memang di anggap sama dengan nyeri nyeri perut yang biasanya. Maka sering kali pertanda awal ini malah cenderung di abaikan.

  • Sakit kepala

Selanjutnya, mereka akan mengalami sakit kepala yang di kira hanya penyakit biasa. Padahal penyakit kepala kali ini lebih berat dari yang biasanya. Maka pada tahap ini, wanita hamil cenderung mengabaikannya lagi.

  • Perubahan pada refleks

Sedangkan pada tahap ini, wanita sudah sedikit bisa merasakan hal yang aneh. Mereka cenderung mengolah gerak reflek lebih lama dari biasanya.

  • Kencing dengan intesitas yang sangat sedikit dan berdarah

Untuk kali ini, mereka juga akan sedikit mengenali dengan apa yang tengah terjadi pada dirinya. Salah satunya adalah kencing yang hanya sediki saja. Hal ini di sebabkan karena kandungan protein dalam tubuh menjadi lebih tinggi kadarnya. Selain itu, kencing yang keluar biasanya diiringi dengan darah. Pada tahap ini wanita hamil mulai panik dengan kesehatan tubuhnya.

  • Mual dan muntah berlebihan

Pada tahapan kehamilan awal, memang kondisi mual dan muntah tidak akan terlalu kentara. Namun pada hamil pertengahan, kondisi mual dan muntah seharusnya sudah hilang. Sebab kondisi asam lambung dalam perut juga sudah menurun lagi. Sehingga tidak ada alasan untuk tetap mual dan muntah. Namun pada penderita eklampsia, penyebab mual saat hamil dan muntah menjadi titik awal ia terkena pre eklampsia. Jika tidak segera di tangani, maka bisa berubah menjadi eklampsia.

  • Kejang kejang

Wanita yang terkena eklampsia mengalami beberapa gejala awal. Salah satunya adalah kejang kejang. Hal ini menjadi masalah yang serius yang mengenai ibu hamil

  • Koma

Wanita yang terkena pre eklampsia akan mengalami beberapa gangguan serius. Sayangnya tidak ditanggapi sebagaimana mestinya. Maka akan ada gejala lanjutan, yakni eklampsia. Nah wanita hamil yang terkena eklampsia memiliki resiko berat. salah satunya adalah terjadinya koma lama pada wanita hamil. Hal ini tentu saja membahayakan bayi yang ada pada perut ibunya.

  • Meninggal

Selain mengalami resiko kejang kejang dan koma, yang paling ditakutkan pada wanita hamil adalah meninggal. Seseorang yang terkena eklampsia sangat rentan terkena penyakit lainnya. Jika tubuh memang sudah tidak kuat, maka akibatnya adalah wanita tersebut meninggal dunia.

Wanita yang memiliki riwayat sejarah kurang baik dalam kesehatan harus mewanti wanti agar selalu dalam keadaan sehat selama kehamilan. Khawatirnya jika di biarkan berlarut larut adalah muncul masalah baru yang susah di atasi. Sebab kehamilan adalah masa masa genting yang harus di jaga. Masa proses kehamilan menjadi masa terberat seorang ibu. Namun masa ini merupakan masa yang paling penting bagi pasangan suami istri. Seorang istri di anggap kurang sempurna jika tidak bisa hamil. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan jika terjadi gangguan kehamilan, agar mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi dikemudian hari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn