Bayi Besar Dalam Kandungan – Bahaya, Penyebab, Resiko dan Pecegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada umumnya bayi yang lahir berat badannya adalah dibawah 4kg, namun ada beberapa kejadian yang menyebabkan bayi tersebut lahir dengan berat badan 4kg atau lebih. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan bayi lahir besar. Namun, dibalik semua itu apakah bahaya bayi besar dalam kandungan ? Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan bayi besar dalam kandungan ? Lalu resiko apa yang akan terjadi apabila bayi lahir dengan berat badan melebihi batas normal ? Dan bagaimana cara mencegah bayi lahir besar ? Berikut penjelasannya !

Bahaya

1. Membuat Ibu atau Bayi Cedera

Ketika bayi besar dalam kandungan tentunya akan sangat membuat sang ibu tidak nyaman dengan besarnya janin. Dalam kejadian ini, sang bayi maupun ibu akan merasakan kesakitan saat proses kelahiran nanti. Yang ditakutkan adalah kelahiran yang tidak sempurna.

Baca juga : Pilih Melahirkan Normal atau Caesar ? – Cara Agar Melahirkan Normal Tidak Sakit

2. Gangguan Pernafasan

Bagi bayi yang besar dalam kandungan akan mengalami gangguan pernafasan ketika lahir nanti. Hal ini terjadi karena bayi yang besar dalam kandungan ruang geraknya kurang sehingga dapat menghambat pernafasannya. ( baca : Bahaya Belerang Bagi Ibu Hamil )

3. Resiko Patah Tulang

Tulang janin dalam kandungan yang masih rawan ketika dilahirkan akan sangat rentan patah tulang, untuk itu sebisa mungkin ketika dalam kandungan sang ibu hamil harus mengkonsumsi makanan atau minuman yang bisa memperkuat tulang bayi nanti.

Artikel terkait : Manfaat Kalsium Bagi Ibu Hamil – Akibat Kekurangan Kalsium Pada Bayi

4. Resiko Cerebralpalsy ( Kelumpuhan Saraf Otak)

Hal ini bisa terjadi karena nanti ketika proses kelahiran apabila kepala sang bayi besar akan menyebabkan kesulitan untuk keluar. Dan yang terjadi adalah bisa menyebabkan kelumpuhan saraf otak pada bayi, karena bayi yang baru lahir sangat rentan sekali. Untuk itu lebih baik melahirkan dengan cara caesar. Karena melahirkan normal cukup beresiko. ( baca : Bahaya Operasi Caesar )

Penyebab

  • Kenaikan Berat Badan Ibu

Ketika sedang hamil, ibu hamil dianjurkan untuk menjaga pola makannya agar janin dalam kandungan beratnya juga tidak bertambah. Karena apa yang dimakan oleh sang ibu akan disalurkan juga ke janin Anda. Untuk itu berhati-hatilah dalam porsi makan Anda dan makanan yang Anda makan. ( baca : Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik )

  • Riwayat Diabetes

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit diabetes, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah janin akan tumbuh melebihi batas rata-rata bayi normal dalam kandungan. Jika fungsi plasenta dan tali pusar baik, maka yang terjadi adalah bayi akan tumbuh semakin “subur” dalam kandungan. ( baca : Bahaya Diabetes Saat Hamil )

  • Faktor Keturunan

Yang dimaksud disini adalah bagi ibu hamil ataupun ayah sang bayi memiliki tubuh yang overweight atau bahkan keduanya, yang terjadi adalah nantinya akan menurun pada sang bayi.

  • Pengaruh Kecukupan Gizi

Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan berpengaruh terhadap berat janin dalam kandungan. Asupan gizi yang berlebihan pada ibu hamil akan mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan diatas rata-rata normal. ( baca : Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil )

Resiko

  • Kadar gula rendah

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kadar gula darah saat dilahirkan. Terutama pada bayi yang berat badan lahirnya lebih dari 3,9 kg yang dilahirkan dari ibu penderita diabetes. Tujuannya adalah agar kadar gula darah pada bayi tidak drop ketika ia lahir karena terputusnya suplai makanan dari sang ibu yang melalui plasenta. Jika hasil tes menyatakan bayi mengalami kadar gula darah renda, maka bayi akan diberi cairan untuk mengembalikan kadar gulanya. Biasanya membutuhkan waktu sekitar 24 jam. ( baca : Penyebab Ibu Hamil Darah Rendah )

  • Obesitas

Bayi yang obesitas ini akan memiliki gangguan pada fungsi organ tubuhnya. Obesitas ini terjadi karena adanya faktor genetik dari sang ibu ataupun ayahnya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua bayi yang overweight akan tumbuh menjadi anak yang obesitas. Karena pada umumnya semua kembali pada gaya hidup yang dijalani dan juga faktor lingkungannya.

Baca juga : Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil – Cara Diet Ibu Menyusui

  • Keterlamabatan Begerak

Obesitas pada bayi nantinya akan menghambat pergerakan darinya. Hal ini terjadi karena tubuhnya yang berat akan memberikan beban kepadanya sehingga bayi akan sulit bergerak. Maka dari itu, para ibu maupun ayah harus rajin melatihnya untuk bergerak. ( baca : Bayi Sering Menggeliat )

  • Meningkatnya Seksio Sesaria Ibu

Apa itu seksio sesaria ? Seksio sesaria adalah tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi/janin dari rongga rahim dengan cara membuat insisi pada abdomen dan dinding uterus dengan syarat rahim dalam keadaan untuh dan berat janin diatas 500 gram. Hal ini wajib dilakukan oleh ibu hamil yang memang berat badan bayinya mencapai batas normal. Jikalau ingin melahirkan dengan cara spontan, maka akan memiliki resiko persalinan yang lama dan kemungkinan yang terjadi adalah terjadi kemacetan saat melahirkan bahu bayi karena bayi besar.

Baca juga : Cara Mengecilkan Perut Buncit Setelah Melahirkan Normal – Cara Agar Persalinan Normal dan Tidak Sakit

Cara Pencegahan

Berikut adalah cara pencegahan agar bayi tidak besar dalam kandungan :

1. Menjaga Berat Badan

Bagi ibu hamil yang tidak menginginkan bayinya overweight nanti dianjurkan untuk menjaga berat badannya, terutama bagi mereka yang sudah terserang diabetes dan obesitas. Maka dari itu sering seringlah berkonsultasi kepada bidan ataupun dokter spesialis kehamilan. ( baca: Cara Meningkatkan Berat Badan Janin )

2. Melakukan Olahraga

Sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk berolahraga secara rutin agar tetap sehat dan yang pasti berat badannya terjaga. Olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil misalnya adalah senam sehat, jalan jalan, yoga dan yang lain sebagainya yang pasti dapat bermanfaat bagi ibu hamil maupun bagi janin dalam kandungan.

Artikel terkait :  Olahraga untuk Ibu Hamil – Senam Hamil

3. Diet Teratur

Bagi ibu hamil yang terlanjur obesitas dan terserang diabetes, sebaiknya melakukan diet teratur dan mengatur sendiri pola makannya yang sesuai dengan anjuran dokter.

4. Perbanyak Sayur dan Buah Buahan pada Trisemester III

Bagi ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi buah buahan dan sayuran yang mengandung serat tinggi agar tubuh tetap sehat dan berat badan tetap seimbang. Yang harus dihindari adalah camilan junkfood dan beberapa yang banyak mengandung zat gula seperti es krim atau puding. Minuman sirup juga harus dihindari terlebih dahulu. ( baca : Bahaya Junk Food Bagi Ibu Hamil )

5. Pemeriksaan secara Berkala

Rutinlah melakukan pemerikasaan kehailan guna memantau berat badan selama kehamilan dan juga kesehatan janin dalam kandungan. Apabila ada keluhan yang tidak wajar segeralah ke dokter atau bidan untuk berkonsultasi menemukan jalan keluarnya.

Itulah pembahasan mengenai bahaya bayi besar dalam kandungan serta penjelasan penunjang yang perlu diketahui oleh ibu hamil. Intinya ibu hamil perlu menjaga kesehatannya dan juga dapat menyeimbangkan berat badannya dengan melakukan kebiasaan baik yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi sang bayi dalam kandungan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn