Dalam kondisi hamil tua maka ibu hamil memang harus menjaga kesehatan dengan baik. Saat sudah masuk trimester ketiga maka ibu bersiap untuk bisa melahirkan normal atau caesar sesuai dengan kondisi bayi dalam kandungan. Masalahnya beberapa gangguan kehamilan trimester 3 bisa muncul pada ibu yang awalnya dalam kondisi sehat dan tidak pernah bermasalah. Seperti ketika adanya cairan bening yang keluar dari jalan lahir. Tentu ini hal yang sangat mengkhawatirkan. Namun sebelum ibu pergi ke dokter maka bisa melihat informasi dibawah ini tentang keluar cairan bening saat hamil tua, apa saja penyebab, bahaya dan cara mengatasinya.
Penyebab
- Pecah ketuban dini
Jika cairan sangat bening maka ibu harus membedakan apakah itu air ketuban atau air seni. Air ketuban seharusnya pecah ketika ibu akan melahirkan. Namun ketika kondisi ibu menurun saat hamil tua maka bisa jadi penyebab pecah ketuban dini. Merembesnya air ketuban bisa dimulai sejak awal trimester ketiga. Tanda bahwa cairan bening itu air ketuban adalah berwarna sangat bening, tidak berbau, bisa bercampur dengan darah atau lendir sedikit kental.
- Pecahnya lendir pada leher rahim
Saat terjadi pembukaan saat melahirkan maka lendir yang menyumbat pada leher rahim akan pecah. Ini biasanya dimulai ketika ibu sudah mengalami kontraksi yang sangat kuat. Nah cairan yang keluar saat hamil tua bisa karena lendir pada leher rahim sudah pecah. Jika memang ibu akan melahirkan maka cairan bening ini bisa bercampur dengan darah yang cerah.
- Keputihan normal
Adanya keputihan saat hamil bisa muncul di akhir kehamilan, meskipun kasus yang paling umum biasanya terjadi pada awal kehamilan. Keputihan yang terjadi pada saat hamil tua termasuk keputihan yang normal. Cairan bening yang keluar dari vagina ini bisa berisi sel – sel mati yang selama ini menumpuk pada dinding vagina, kotoran dari leher rahim dan juga bakteri yang hidup pada vagina. Keputihan ini sangat normal karena juga muncul saat hormon kehamilan meningkat dan mulai akan seimbang setelah melahirkan.
Bahaya
- Prematur
Jika cairan bening yang keluar dari vagina adalah karena lendir pada leher rahim pecah maka ini bisa menyebabkan kelahiran prematur. Kondisi ini bisa berbahaya karena saat kehamilan masih berada di usia 7 bulan maka beberapa organ bayi belum sempurna. Dokter Anda mungkin akan mempertahankan kondisi bayi di dalam rahim jika kesehatan ibu memungkinkan dan tidak terjadi komplikasi.
- Air ketuban kering
Air ketuban yang terus menerus merembes maka bisa menyebabkan air ketuban menjadi kering. Sementara air ketuban berfungsi untuk menjaga kesehatan bayi dan melindungi bayi di dalam rahim. Jadi jika air ketuban kering maka bayi harus segera dilahirkan. Dokter mungkin akan menerapkan persalinan caesar jika bayi sudah dalam kondisi berbahaya.
Cara Mengatasi
- Istirahat
Saat ibu terus menerus mengeluarkan cairan bening maka sebaiknya ibu tetap banyak istirahat. Ibu harus banyak berada di atas tempat tidur dan mengurangi berbagai gerakan. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kondisi kesehatan bayi dan memulihkan komplikasi pada tubuh ibu. Jika ibu tidak bisa istirahat dengan baik di rumah maka dokter biasanya meminta bed rest di rumah sakit.
- Cukupi nutrisi
Cairan bening yang keluar bisa menyebabkan penurunan nutrisi pada tubuh ibu. Karena itu ibu tetap harus mengkonsumsi buah, sayuran dan sumber lemak atau protein yang menyehatkan. Ini sangat penting untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu.
- Mempersiapkan persalinan
Saat cairan bening yang keluar sudah semakin banyak maka ibu harus menjaga diri dengan baik. Ibu harus mempersiapkan persalinan baik secara fisik atau mental. Siapkan semua keperluan ibu selama akan tinggal di rumah sakit. Hubungi nomer darurat termasuk kontak dokter dan rumah sakit jika sewaktu-waktu ada kondisi yang berbahaya.
Jadi itulah penjelasan tentang keluar cairan bening saat hamil tua. Ibu bisa melihat kembali apa penyebab, bahaya dan cara mengatasinya. Jika ibu masih sangat khawatir maka jangan menunda pergi ke dokter kandungan Anda.