9 Penyebab Air Ketuban Sedikit : Hamil Muda dan Tua

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Segera setelah ibu mengalami berbagai tanda kehamilan maka sebuah kantung akan terbentuk sesuai dengan umur kehamilan. Kantung ini akan  berisi cairan yaitu air ketuban yang berfungsi untuk menjaga agar bayi bisa tumbuh dengan nyaman dalam rahim ibu. Sebuah selaput tipis akan membungkus kantung ini dan membuat cairan ketuban sangat aman dalam rahim Anda. Kemudian ketika sudah masuk waktu persalinan maka membran tipis ini akan pecah dan akhirnya bayi bisa lahir dengan normal.

Informasi tanda kehamilan (penting):

Air ketuban tidak hanya melindungi bayi dalam rahim tapi juga membuat sistem pencernaan bayi sempurna, melindungi bayi dari penyakit infeksi dan membuat bayi terlindungi dari cedera. Karena itu jumlah air ketuban yang sedikit bisa sangat berbahaya untuk bayi. Dibawah ini adalah beberapa penyebab air ketuban sedikit yang harus diperhatikan semua ibu hamil.

  1. Kehamilan lebih dari 42 minggu

Kehamilan seharusnya hanya berlangsung selama 36 sampai 38 minggu saja, jika itu termasuk dalam kehamilan yang normal. Namun beberapa ibu hamil juga bisa mengalami masalah kehamilan sehingga ibu hamil hingga berumur lebih dari 42 minggu. Kondisi ini sering tidak diketahui apa penyebab yang sebenarnya. Namun resiko kehamilan lebih dari 42 minggu adalah bisa membuat fungsi plasenta menurun dengan cepat. Keseimbangan air ketuban tidak akan terpenuhi sehingga bisa membuat cairan ketuban semakin sedikit. Jika sudah seperti ini maka dokter bisa mengambil tindakan operasi caesar untuk menurunkan resiko pada ibu dan bayi. (baca: hamil lebih dari 40 minggu – penyebab bayi terlambat lahir)

Informasi persalinan caesar:

  1. Terjadi gangguan plasenta

Ada beberapa masalah plasenta yang selalu membuat air ketuban selalu sedikit selama kehamilan. Kondisi ini sering disebut dengan istilah insufisiensi plasenta dimana plasenta yang seharusnya memasok darah dan nutrisi ke tubuh bayi tiba-tiba berhenti berfungsi. Semua masalah ini bisa terjadi dengan beberapa penyebab yang berbeda seperti masalah preeklampsia, penyakit lupus yang diderita ibu hamil, penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Bahkan kehamilan yang berusia lebih dari 42 minggu juga akan mengalami hal ini. Ini kondisi yang berbahaya karena pertumbuhan bayi bisa terhenti dan bahkan bayi kekurangan nutrisi dan oksigen sehingga ada resiko kematian bayi.

Baca juga:

Informasi gangguan kehamilan:

  1. Pengaruh obat yang diminum ibu hamil

Setiap jenis obat yang diminum oleh ibu hamil memang harus mendapatkan perhatian khusus. Ibu hamil bisa rentan karena terkena efek samping obat untuk mengatasi berbagai gejala. Dokter dan perawat kehamilan yang bisa memberi resep obat dan obat tidak dibeli secara  bebas di apotik termasuk semua obat untuk ibu hamil. Beberapa jenis obat yang sering menurunkan jumlah cairan ketuban termasuk seperti obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, obat anti inflamasi non steroid, ibuprofen dan jenis obat lain. Karena itu setiap obat ini perlu mendapatkan perhatian penting dari dokter yang merawat dan biasanya memang tidak diberikan untuk ibu hamil.

Baca: bahaya antibiotik bagi ibu hamil – bahaya ekstasi bagi ibu hamil – obat tambah darah untuk ibu hamil

  1. Bayi dalam kandungan menderita gangguan ginjal

Salah satu penyebab air ketuban sedikit adalah adanya gangguan ginjal yang diderita oleh bayi dalam kandungan dan termasuk dalam sebuah kondisi penyakit yang diwariskan dalam keluarga. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi tidak bisa menghasilkan air seni yang cukup. Kemudian akhirnya air ketuban akan terus menerus menurun selama kehamilan. Selain penyakit kelainan ginjal maka biasanya bayi yang mengalami kelainan kromosom juga akan mengalami kondisi yang sama. Bahkan biasanya bayi dengan kondisi ini akan membuat air ketuban selalu menurun semenjak kehamilan berumur 18 sampai 20 minggu. Jika dokter sudah mengetahui masalah ini maka tindakan lain sangat diperlukan termasuk perawatan di rumah sakit selama hamil. (Baca juga: penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan – penyebab janin cacat sejak dalam kandungan dan pencegahannya – penyebab bayi lahir prematur

  1. Kelainan pada salah satu bayi kembar identik

Bayi kembar identik memang seharusnya tumbuh sama dan normal. Namun beberapa kehamilan membuat salah satu bayi kembar identik tidak memiliki pertumbuhan yang normal. Masalah ini akan membuat cairan menjadi tidak seimbang dan salah satu bayi yang normal mendapatkan suplai darah yang lebih banyak. sementara bayi yang lain tidak mendapatkan darah dan nutrisi yang cukup. Hal ini juga bisa menyebabkan sindrom transfusi dari kembar ke kembar yang bisa membuat salah satu bayi menderita penyakit tertentu.

Informasi hamil kembar:

  1. Air ketuban rusak atau bocor

Beberapa ibu hamil yang mengalami air ketuban merembes atau bocor juga akan memiliki air ketuban yang terus menurun selama hamil. Air ketuban biasanya merembes dengan jumlah yang sedikit demi sedikit kemudian terus terjadi. Hal ini akan membuat semua cairan ketuban bocor dan terkadang ibu tidak bisa membedakan antara air kencing atau air ketuban. Ini masalah yang sangat serius karena bisa menyebabkan ibu hamil dan bayi terkena resiko penyakit infeksi. Jika sudah terjadi seperti ini maka ibu bisa mendapatkan antibiotik untuk mencegah infeksi dan juga perawatan kehamilan ketat hingga usia kehamilan mencapai waktu persalinan.

Baca: ciri-ciri air ketuban pecah merembes – tanda air ketuban merembes – air ketuban sedikit

  1. Ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan

Beberapa jenis komplikasi juga bisa menjadi penyebab air ketuban sedikit. Kondisi  ini biasanya sangat berhubungan dengan masalah gangguan kehamilan seperti penyakit tekanan darah tinggi, penyakit diabetes gestasional, penyakit hipoksia kronis dan preeklampsia. Semua masalah ini akan membuat persediaan air ketuban terus menurun dan membuat pertumbuhan bayi dalam kandungan juga terhambat. Gangguan atau kompliklasi ini juga bisa menyebabkan kondisi tubuh ibu hamil menjadi lebih lemah sehingga ada resiko persalinan prematur.

  1. Ibu hamil mengalami dehidrasi

Beberapa ibu hamil tidak mengatur jumlah cairan yang masuk ke tubuh dengan baik. Akibatnya maka ibu hamil bisa mengalami dehidrasi yang bisa membuat tubuh ibu kurang cairan. Kekurangan cairan tidak hanya membuat tubuh ibu lemah tapi juga air ketuban yang terus berkurang. Ini kondisi yang alami karena tubuh ibu hamil seharusnya memang menyimpan cadangan cairan untuk mencukupi jumlah air ketuban. Jika sudah seperti ini maka ibu hamil harus mendapatkan cairan yang cukup seperti dengan minum secara teratur. Jika sudah parah maka ibu perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. (baca: bahaya dehidrasi bagi ibu hamil – tanda tanda dehidrasi pada ibu hamil)

  1. Kelelahan

Ibu hamil yang kelelahan juga bisa mengalami penurunan cairan ketuban secara perlahan. Masalah ini bisa terjadi baik itu karena ketuban yang merembes atau bocor. Bahkan jika kelelahan sudah sangat parah maka bisa menyebabkan bayi dalam kandungan terganggu. Sistem dalam tubuh bayi juga tidak bekerja dengan baik sehingga air ketuban terus menerus menurun. Jika terjadi seperti ini maka ibu hamil harus mendapatkan tindakan dengan istirahat dan juga perawatan di rumah sakit. (baca: bahaya kelelahan pada ibu hamil – Ibu hamil cepat lelah

Berapa jumlah air ketuban yang normal?

Bayi dalam kandungan memang menelan cairan ketuban kemudian akan mengeluarkannya lewat air kencing. Kondisi ini yang akan membuat jumlah air ketuban akan naik atau turun setiap hari namun seharusnya masih dalam jumlah yang normal. Seiring waktu kehamilan yang bertambah maka cairan ketuban seharusnya juga akan bertambah. Usia kehamilan 36 minggu maka cairan ketuban harus antara 800 ml – 1.000 ml atau antara 1.4 liter sampai 1.6 liter.

Dampak cairan ketuban sedikit dalam kehamilan

  1. Jika cairan ketuban sangat sedikit pada trimester pertama maka bisa menyebabkan kelainan organ janin yang bisa membuat bayi lahir cacat, kematian janin dalam kandungan dan resiko keguguran.
  2. Jika cairan ketuban sangat sedikit pada trimester kedua maka bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti lahir prematur, komplikasi persalinan seperti mekonium, persalinan caesar, masalah tali pusat, dan komplikasi berat lain.

Seperti itulah beberapa penyebab air ketuban sedikit dalam kehamilan sehingga menyebabkan resiko untuk ibu hamil dan bayi dalam kandungan. Untuk mengatasinya maka pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi kehamilan yang sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn