7 Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban Paling Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keracunan air ketuban adalah kasus yang sangat langka. Namun semua ibu hamil bisa mengalami ini sehingga janin dalam kandungan berada dalam kondisi yang berbahaya. Keracunan air ketuban akan menjadi pemicu janin yang meninggal dalam kandungan atau bahkan bayi akan meninggal sebelum dilahirkan atau sesaat setelah dilahirkan. Jika ini terjadi maka ibu juga bisa menderita komplikasi termasuk gangguan pembekuan darah. Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi keracunan air ketuban paling berbahaya dan harus dihindari semua ibu hamil.

  1. Usia ibu hamil lebih dari 45 tahun

Ada beberapa usia yang paling tepat untuk hamil dan juga ketika ibu bisa terkena resiko tinggi. Salah satunya adalah kehamilan di atas 45 tahun yang akan menyebabkan bayi terkena keracunan air ketuban. Ini akan membuat air ketuban masuk ke dalam peredaran darah ibu dan akhirnya sampai ke bayi. Karena itu pilihan usia paling ideal untuk hamil adalah usia yang sangat aman untuk ibu.

  1. Gangguan plasenta

Plasenta adalah bagian yang sangat penting untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Bayi bisa menerima nutrisi dari tubuh ibu melalui plasenta. Ketika terjadi gangguan pada plasenta seperti plasenta letak rendah, maka juga akan menyebabkan keracunan air ketuban pada bayi. Kondisi ini tidak hanya karena plasenta previa saja tapi juga plasenta yang lepas dari dinding rahim dan plasenta yang lahir lebih dulu daripada bayi.

  1. Preeklampsia

Gangguan kehamilan seperti preeklampsia juga sangat berbahaya untuk bayi dan ibu. Gangguan ini akan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan karena meminum cairan ketuban. Adanya tekanan darah tinggi dan protein dalam urin saat usia kandungan ibu lebih dari 20 minggu akan membuat bayi terkena cairan ketuban yang beracun.

  1. Persalinan dengan induksi

Persalinan normal dengan induksi bisa meningkatkan resiko bahaya induksi persalinan. Salah satunya adalah adanya bayi yang mengalami reaksi berlebihan karena obat. Kemudian bayi juga juga akan meminum cairan ketuban yang sudah mengandung racun. Karena itu induksi bukan termasuk langkah persalinan karena ini hanya metode medis dan diperlukan dengan syarat tertentu untuk ibu dan bayi dalam kandungan.

  1. Persalinan caesar

Resiko persalinan caesar juga termasuk adanya bayi keracunan air ketuban. Selain itu model persalinan dengan forceps dan vakuum juga akan meningkatkan resiko yang sama. Masalah ini bisa membuat bayi mendapatkan tekanan yang sangat berlebihan. Gangguan fisik pada bayi akan membuat bayi terkena keracunan air ketuban. Ini akan meningkatkan resiko bayi meninggal dalam kandungan.

  1. Polihidramnion

Terlalu banyak cairan ketuban juga akan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Inilah yang akan membuat bayi Anda menerima racun dalam air ketuban. Kelainan ini bisa membuat resiko kehamilan menjadi lebih tinggi. Bahkan ibu hamil juga bisa menerima dampaknya termasuk gangguan kehamilan selama trimester akhir.

  1. Bayi terlalu lama dalam kandungan

Umumnya bayi akan dilahirkan setelah usia kandungan mencapai sembilan bulan dan lebih beberapa hari. Kemudian bayi bisa berada dalam kandungan lebih dari usia yang diperkirakan. Ada banyak penyebab yang bisa terjadi termasuk seperti kondisi kehamilan ibu dan adanya riwayat sebelumnya. Akibatnya bayi bisa menyerap air ketuban dan menyebabkan keracunan. Air ketuban juga bisa masuk ke dalam aliran darah ibu yang kemudian membuat bayi terkena keracunan air ketuban. Ini masalah yang sangat serius karena bisa menyebabkan bayi meninggal sebelum dilahirkan.

Jadi inilah semua penyebab bayi keracunan air ketuban paling berbahaya dan harus dicegah. Semua penyebab ini sebaiknya dihindari sehingga ibu hamil dan bayi akan tetap sehat sampai dilahirkan. Jika menderita gejalanya maka segera pergi ke dokter kandungan Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn