Kehamilan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan oleh ibu dengan hati hati dan penuh kewaspadaan serta usaha untuk menjaga agar tidak terjadi gangguan kehamilan terutam yang dapat membahayakan janin di dalam rahimya. Beberapa usaha tersebut mulai dari beristirahat yang lebih banyak dari biasanya, menghindari aktivitas berbahaya, mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil dan menghindari beberapa makanan yang berbahaya, serta secara rutin mengkonsultasikan kehamilannya dengan dokter spesialis kandungan maupun bidan.
Meskipun berbagai upaya untuk menjaga kondisi proses kehamilan agar berlangsung dengan baik, namun tetap saja timbul resiko yang paling tidak diinginkan oleh ibu hamil yakni keguguran. Menurut wikipedia, keguguran adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan kematiannya. Keguguran biasanya terjadi pada kondisi kehamilan yang masih menginjak usia muda. Beberapa Penyebab keguguran hamil muda diantaranya :
- Kondisi rahim ibu hamil yang lemah
- Kesehatan ibu hamil yang menurun serta kondisi faktor kelelahan.
- Penyakit yang diderita oleh ibu hamil serta kondisi ibu yang terinfeksi microorganisme tertentu.
- Usia ibu hamil yang terlalu muda maupun terlalu tua.
- Riwayat keguguran dan gaya hidup tidak sehat yang dilakukan oleh ibu, terutama ibu hamil yang merokok.
- Beberapa makanan yang dapat menyebabkan keguguran.
Berbagai macam hal tersebut merupakan penyebab dari kegugurannya kehamilan seorang wanita. Kondisi keguguran biasanya terjadi pada ibu hamil yang sedang memiliki usia kehamilan di trisemester pertama baik pada usia 7 minggu maupun minggu ke 10. Datangnya keguguran dapat ditunjukkan melalui beberapa kondisi yang disebutkan di bawah ini.
- Keluar darah berwarna coklat kemerahan
Tanda keguguran 7 minggu pertama yang paling sering terjadi pada ibu hamil adalah munculnya pendarahan dari rahim ibu hamil Tanda keguguran berupa pendarahan dapat terjadi pada masa awal kehamilan atau pada trisemester pertama. Bercak darah yang keluar pada trisemester pertama masih merupakan kondisi yang normal. Namun menurut data kesehatan, 30% wanita hamil mengalami pendarahan yang menyebabkan dampak negatif pada kehamilan.
Yang dapat membedakan antara darah sisa proses penempelan sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim dan ciri ciri darah keguguran adalah warnanya. Bercak darah tanda keguguran memiliki warna coklat kemerahan sedangkan bercak darah yang masih normal memiliki warna merah kecoklatan dan cenderung kearah hitam (lebih pekat dari darah keguguran). Untuk lebih memastikan warna darah tersebut, apakah merupakan ciri ciri darah keguguran, maka berikan sampel darah yang keluar dari rahim kepada dokter spesialis kandungan yang menangani.
- Jumlah darah yang keluar cukup banyak.
Tanda keguguran lainnya adalah jumlah atau banyaknya darah yang keluar lebih banyak dan bukan berupa flek atau bercak darah. Kondisi darah yang masih dikatakan normal atau tidak menimbulkan dampak pada ibu hamil adalah darah yang hanya keluar berupa bercak bercak atau dalam jumlah yang sangat sedikit. Sedangkan darah yang merupakan ciri keguguran biasanya akan diawali dengan bercak bercak darah berwarna coklat kemerahan yang lama kelamaan akan semakin banyak dan memiliki warna merah segar.
- Bentuk darah yang keluar berupa gumpalan.
Tanda keguguran 7 minggu lainnya yang dapat diketahui adalah bentuk dari darah. Darah yang tidak menimbulkan dampak pada kehamilan hanya berupa cairan. Sedangkan darah yang merupakan tanda keguguran memiliki bentuk seperti gumpalan gumpalan daging. Gumpalan tersebut tidak akan mudah hancur ketika disiram dengan air.
- Frekuensi pendarahan yang cukup sering
Pendarahan yang masih normal terjadi pada trisemester pertama memiliki frekuensi yang berbeda dengan pendarahan pada keguguran. Pendarahan yang tidak berbahaya hanya terjadi sesekali dan akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan ciri darah keguguran memiliki frekuensi yang terus terusan dan tidak akan berhenti serta membutuhkan penanganan medis agar berhenti.
- Nyeri dan kram pada perut bagian bawah
Tanda yang menjadi petunjuk adanya keguguran pada ibu hamil dengan usia kandungan 7 minggu lainnya yang adalah munculnya nyeri dan kram pada perut bagian bawah yang sangat hebat dan menyakitkan. Meskipun nyeri dan kram dapat terjadi secara normal pada ibu hamil namun nyeri dan kram yang berlangsung terus menerus bisa menjadi berbahaya.
- Keluarnya cairan pada jalan lahir
Tanda lainnya yang mendukung sebagai tanda keguguran pada ibu hamil dengan usia kandungan 8 minggu lainnya selain pendarahan dan beberapa ciri lainnya diatas adalah keluarnya cairan pada jalan lahir. Cairan tersebut seperti keputihan namun memiliki karakteristik yang berbeda dengan keputihan normal yaitu berwarna kecoklatan dan berbau darah.
- Tidak adanya tanda kehamilan
Pada ibu hamil yang mengalami keguguran dapat ditandai dengan hilangnya semua kondisi perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil karena dalam rahim ibu sudah tidak ada lagi embrio atau janin yang hidup. Ciri ciri hamil normal atau gejala pada ibu hamil dengan usia 7 minggu tidak akan muncul lagi terutama diiringi dengan terjadinya pendarahan. Ciri ciri lainnya yang juga dapat muncul sebagai tanda keguguran diantaranya adalah :
- Sakit pada pinggang, kondisi ini muncul karena syaraf pada rahim menjalar sampai ke tulang belakangn sehingga jika rahim mengalami nyeri akibat kontraksi maka pinggang juga bisa ikut sakit.
- Rasa neyeri di ujung bahu, penyebab munculnya rasa nyeri ini masih sama dengan rasa sakit di pinggang.
- Perut tidak membesar, karena sudah tidak ada perkembangan janin lagi maka perut juga tidak akan membesar.
- Ibu hamil mengalami demam, demam pada ibu hamil bisa muncul bila terjadi infeksi pada proses keguguran di rahim.
Tanda keguguran 7 minggu yang diuraikan diatas dapat dijadikan petunjuk dan kewaspadaan untuk segera memeriksakan kandungannya ke dokter dan bidan yang bisa menangani. Keguguran sering kali terjadi pada trisemester pertama sehingga sebaiknya ibu hamil benar benar memperhatikan setiap aktivitas dan bahkan makanan yang dikonsumsi agar tidak terjadi keguguran.