Pendarahan Hamil 2 Bulan : Bahaya atau Tidak – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pendarahan di awal kehamilan seringkali membuat ibu hamil merasa sangat khawatir. Salah satu tanda kehamilan salah satunya seperti flek bercak darah saat hamil muda atau implantasi memang tidak berbahaya. Ini tanda ketika embrio sudah menempel pada dinding rahim dan siap berkembang sempurna. Tapi ini biasanya terjadi ketika awal kehamilan misalnya ketika kehamilan berusia beberapa hari atau minggu. Lantas jika pendarahan terjadi pada saat kehamilan berusia 2 bulan, maka apa yang terjadi? Berikut ini bahasan mengenai pendarahan hamil 2 bulan. Apakah ini kondisi yang berbahaya atau tidak, apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Baiklah, silahkan disimak informasi lengkapnya.

Bahaya atau Tidak

Pendarahan di awal kehamilan memang dianggap hal yang sangat umum. Pendarahan bisa dimulai dengan bercak yang sangat ringan, sampai pendarahan seperti ketika ibu mengalami menstruasi. Sebenarnya kondisi pendarahan diawal kehamilan bisa saja berbahaya atau tidak sama sekali. Semua bisa dikenali dengan gejala yang muncul selama pendarahan. Misalnya jika pendarahan disertai dengan kram, kontraksi dan nyeri pinggang seperti PMS maka itu bisa menjadi tanda bahaya.

Sementara pendarahan ringan, berhenti sendiri dan kondisi ibu sehat maka bisa saja itu pendarahan yang normal. Jadi bahaya atau tidaknya maka harus dilihat dari penyebab pendarahan saat hamil.  Pendarahan yang normal juga bisa menjadi tanda flek implantasi, perubahan ukuran serviks karena produksi hormon kehamilan dan adanya infeksi yang menyebabkan pendarahan disertai dengan keputihan tapi tidak berbau.

Penyebab

  1. Perubahan ukuran serviks

Selama Anda telah dinyatakan hamil maka ukuran serviks akan berubah. Semua itu untuk mendukung perkembangan janin dan agar Anda bisa melahirkan normal. Perubahan ukuran serviks disebabkan karena produk hormon kehamilan yang meningkat. Kemudian ini akan membuat leher rahim menjadi sangat lembut dan rentan dengan pendarahan. Jika ibu hamil memiliki penyakit reproduksi seperti adanya polip pada serviks maka ini juga bisa memicu pendarahan berat.

  1. Adanya infeksi vagina

Pendarahan saat hamil sudah 2 bulan juga bisa terjadi karena adanya infeksi vagina. Infeksi vagina ini akan membuat ibu mengalami pendarahan secara tiba-tiba. Biasanya pendarahan bisa saja ringan atau berat sesuai dengan kondisi infeksi. Ini juga masalah yang akan menyebabkan keputihan di awal kehamilan. Jika keputihan tidak berbau dan cepat berhenti maka ini kondisi yang normal. Tapi jika keputihan berbau busuk dan warnanya kecoklatan maka ini kondisi yang berbahaya.

  1. Kemungkinan keguguran

Ada banyak penyebab keguguran hamil muda yang mungkin bisa terjadi pada semua ibu hamil. Pendarahan berat saat hamil 2 bulan bisa menjadi tanda keguguran yang jelas. Adanya keguguran biasanya akan membuat ibu merasa sakit perut, kram perut bawah, seperti ingin menstruasi, serviks membuka, dan pendaraha yang semakin berat.

  1. Kehamilan mola

Pendarahan saat hamil 2 bulan juga bisa menjadi tanda kehamilan mola yang sangat serius. Ini kehamilan yang terjadi karena pembuahan hasil sel sperma dan sel telur menghasilkan jaringan yang tidak normal dan tumbuh seperti janin di dalam rahim. Kehamilan mola sering tidak diketahui sejak awal karena ibu merasakan semua tanda hamil seperti wanita hamil yang sehat. Terkadang kehamilan mola hanya pertumbuhan jaringan di dalam rahim tapi tidak ditemukan janin di dalam rahim itu. Kehamilan mola parsial juga bisa berkembang yang akan menyebabkan janin lahir cacat serius. Untuk melihat terjadinya kehamilan mola maka harus diperiksa dengan alat USG.

  1. Kehamilan ektopik

Pendarahan saat hamil 2 bulan juga bisa menjadi pertanda adanya kehamilan ektopik. Ini adalah jenis kehamilan dimana janin berkembang tapi tidak di dalam rahim. Embrio menempel dan tumbuh pada saluran tuba. Ini kehamilan yang beresiko karena bisa saja jaringan terus berkembang dan membuat tuba falopi pecah. Kehamilan ini juga bisa menyebabkan indung telur pecah dan akhirnya terjadi pendarahan yang sulit dikendalikan.

  1. Pendarahan subkorionik

Pendarahan subkorionik terjadi ketika darah menumpuk pada kantung kehamilan dan dinding rahim. Jika tidak diatasi maka ini akan menyebabkan masalah yang sangat serius. Ini biasanya akan diketahui dalam pemeriksaan USG dan darah yang keluar dari vagina dalam bentuk gumpalan.

Cara Mengatasi

Mengingat ada berbagai penyebab pendarahan saat hamil 2 bulan baik itu penyebab yang serius atau tidak, maka cara mengatasi pendarahan ini juga sangat berbeda. Penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ke dokter setelah mengalami pendarahan baik itu ringan atau berat. Semua itu sangat penting untuk mencegah dampak serius seperti kehilangan janin Anda.

Jadi masalah pendarahan hamil 2 bulan memang bisa saja serius atau normal. Anda tidak bisa memutuskan apakah itu kondisi yang normal atau tidak. Solusinya adalah tetap pergi ke dokter ketika Anda merasakan pendarahan di awal kehamilan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn