Sekitar satu dari dua bayi lahir dengan penyakit kuning (jaundice), yang disebabkan oleh hati yang belum berkembang sempurna, mencoba memproses darah merah normal yang mati, menyebabkan penumpukan bilirubin dalam darah, yang menyebabkan kulit dan mata kuning pada bayi 1 bulan atau bayi baru melahirkan.
Bayi tidak memerlukan perawatan khusus untuk penyakit kuning kecuali kadar bilirubinnya terlalu tinggi. Namun, penyakit kuning bisa membuat bayi mengantuk dan malas menyusui. Ibu harus bersabar dan mencoba untuk terus menyusui setiap dua jam sekali.
Anak harus menyusui setidaknya selama 2-3 jam. Intensitas menyusui juga dapat membantu ibu meningkatkan produksi ASI. Jika ibu memiliki masalah produksi ASI, susu dapat diganti. Carilah susu yang aman untuk bayi baru lahir yang mengalami penyakit kuning pada bayi.
Ada beberapa rekomendasi mengenai susu yang cocok untuk ibu menyusui bayi dengan penyakit kuning:
1. Susu formula dasar
Susu formula untuk bayi baru lahir atau beberapa bulan kelahiran ini sangat cocok dengan bayi kuning. Dimana komposisinya terdiri dari sebagai berikut:
- Lemak: kandungan lemaknya adalah 2,7- 1 g/100 m2, mis. 8,5% kandungan energinya adalah asam linoleat.
- Protein: Kandungannya bervariasi antara 1,2 dan 1,9 g/100 ml dan rasio kasein sekitar 60/0. Karena itu, komposisi asam amino identik dengan ASI. Ini karena bayi hanya menggunakan protein.
- Kandungan karbohidrat 5,-8,2 g/100 ml, karbohidrat terdiri dari laktosa dan sisanya glukosa atau dekstrin-maltosa. Dalam hal ini, penggunaan karbohidrat dari tepung, madu tidak dibenarkan.
- Mineral sebagian besar mineral yang ditemukan dalam susu sapi adalah natrium, kalium, fosfor, magnesium, dan klorida. Oleh karena itu, formula dikurangi menjadi kira-kira 0,25 sampai 0,3 g/100 ml. Tujuannya adalah untuk mencegah gangguan keseimbangan air dan dehidrasi hipertonik dan hipertensi di masa depan dan untuk menetralisir penyakit kuning neonatal.
- Vitamin harus ditambahkan selama produksi ASI, karena jika kebutuhan ASI terpenuhi maka anak terhindar dari penyakit kuning.
- Energi harus berkorelasi dengan ASI, yaitu sekitar 72 kkal.
2. Susu formula awal
Formula nutrisi lengkap untuk bayi baru lahir, susu ini sedikit berbeda dengan susu adaptasi karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Rasio protein tidak disesuaikan dengan rasio protein ASI.
Begitu pula dengan kandungan mineral yang lebih tinggi, mana yang lebih cocok. Untuk kolostrum jenis ini, seperti : SGM, Lactogen, Promil, Ananda dan lainnya yang dapat anda temukan di supermarket atau toko kelontong terdekat.
3. Susu hipoalergenik
Susu hipoalergenik adalah susu sapi yang kandungan proteinnya terhidrolisis sehingga mudah dicerna oleh bayi. Susu hipoalergenik ini memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, sehingga meminimalisir gangguan alergi pada bayi yang dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi.
4. Susu kedelai
Susu yang berasal dari susu kedelai biasanya ditujukan untuk bayi yang alergi terhadap susu sapi tetapi tidak alergi terhadap proteinnya. Susu kedelai terurai menjadi protein kedelai.
Fungsinya sama dengan susu sapi, dimana protein susu lebih terhidrolisis sempurna. Dengan demikian, dapat digunakan untuk mencegah alergi tersier.
Susu kedelai dapat menjadi pilihan untuk bayi dengan gangguan metabolisme, alergi laktosa dan penyakit kuning, namun dengan catatan adalah berikan susu kedelai dari kedelai utuh (utuh) pada bayi. Namun jika anak alergi susu kedelai, sebaiknya beralih ke susu asam amino terhidrolisis.
5. Susu rendah laktosa
Susu Rendah Laktosa adalah susu sapi yang tidak mengandung laktosa (rendah laktosa atau bebas laktosa). Alih-alih campuran jenis ini, tambahkan gula jagung.
Susu ini cocok untuk bayi yang tidak bisa mencerna laktosa karena gula darahnya tidak mengandung enzim yang dibutuhkan untuk mengolah laktosa.
Gangguan pencernaan, gangguan sistem metabolisme, gangguan alergi susu, penyakit kuning pada anak atau reaksi alergi lainnya adalah penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Sama hal nya pada gejala penyakit lain yang berbeda.
Ciri-ciri bayi keracunan susu formula memiliki gejala seperti bersin, batuk, bengkak atau gatal. Susu bebas laktosa biasanya dianjurkan untuk bayi yang alergi susu sapi dan kebutuhan susunya tidak terpenuhi.
6. Susu formula lanjutan
Susu Lanjutan ditujukan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas yang mengalami penyakit kuning. Susu ini memiliki perbedaan nilai gizi yang signifikan. Selain itu, jumlah kalori yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan susu lainnya.
7. Susu formula khusus
Bayi yang mengalami gangguan pencernaan dan penyakit kuning harus mendapat susu khusus. Ada bayi yang penyerapan karbohidrat, lemak, protein atau nutrisi lainnya terganggu. Susu formula khusus biasanya dilakukan di bawah pengawasan dokter dan sesuai petunjuk.
Saat hati berkembang sempurna, tanda-tanda bayi kuning menghilang dan kuning pada bayi akan sembuh total, namun bayi harus membutuhkan cairan dari ASI.
Cara menyembuhkannya adalah dengan memaparkan anak pada cahaya untuk meningkatkan bilirubin. Anak tidak perlu diberi air putih, tetapi cukup dengan penuhi kebutuhan ASI nya saja.
Salah satu penyebab bayi menguning adalah karena mereka tidak mendapat cukup makanan dan cairan. Pada umumnya ibu yang baru melahirkan belum dapat memproduksi ASI dengan lancar. Padahal, bayi yang sakit kuning membutuhkan banyak cairan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam tubuhnya.
Selain itu, ASI dapat membantu hati bayi memproses bilirubin. Oleh karena itu, ibu harus lebih sering menyusui bayinya.