Apakah ASI Perah Bisa Basi?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cara menyimpan ASI perah bisa menjadi penentu kualitas ASI perah untuk bayi Anda. Ada banyak ibu yang ingin bekerja setelah melahirkan dan tidak mendapat waktu cuti untuk memberikan ASI langsung pada bayi. Tehnik mengambil ASI perah sudah banyak dilakukan supaya bayi yang ditinggal di rumah bisa tetap mendapatkan ASI. Akhirnya ibu bisa menjadi pejuang ASI eksklusif dan bayi menjadi lebih sehat. Tapi, apakah ASI perah bisa basi setelah disimpan? Ada yang mengatakan bisa dan ada yang mengatakan tidak. Untuk membuktikannya maka silahkan membaca keterangan dibawah ini sampai selesai.

ASI Perah Bisa Basi Tidak?

ASI alami terdiri dari berbagai komponen kimia alami yang dikeluarkan oleh tubuh ibu. Bahkan dalam ASI juga ditemukan berbagai jenis bakteri yang bisa menguntungkan untuk kesehatan pencernaan bayi. Dengan berbagai pengaruh ini maka sebenarnya ASI yang disimpan bisa saja menjadi basi. ASI yang basi akan ditandai dengan bau yang tidak alami, bau amis, warna yang mulai berubah dan mengeluarkan tekstur tidak seperti ASI yang normal. Bahkan dengan cara memerah ASI yang paling baik, maka kemungkinan selama penyimpanan ASI tetap bisa basi.

Penyebab ASI Perah Basi Setelah Disimpan

  1. Proses pompa yang tidak steril

Cara memompa ASI perah menentukan apakah ASI akan cepat basi atau tidak. Cara yang tidak steril membuat ASI menjadi lebih cepat basi karena kontaminasi bakteri atau virus selama proses. Hal ini bisa terjadi dengan ASI yang diperah menggunakan tangan secara langsung atau dengan alat pompa khusus. Karena itu sangat disarankan untuk mensterilkan alat pompa, tangan ibu, payudara ibu, botol atau kemasan untuk menyimpan ASI. Dengan cara yang tepat tentunya ASI tidak akan basi.

  1. Cara menyimpan yang salah

Faktor lain yang bisa membuat ASI perah cepat basi adalah cara untuk menyimpan ASI. Banyak ibu yang sibuk saat sudah memerah ASI termasuk yang dilakukan di tempat kerja. Akibatnya ASI tidak steril dan tidak disimpan dengan baik. Penyebab ini termasuk seperti kemasan yang tidak steril dan suhu pendingin yang tidak sesuai. Untuk itu ikuti cara menyimpan ASI perah yang benar seperti:

  • Membuat media penyimpanan termasuk kemasan ASI dan kulkas steril.
  • Pilih kemasan dan botol ASI yang tepat yaitu tidak mengandung bahan BPA.
  • Jumlah ASI yang disimpan harus ukuran sekali minum untuk bayi.
  • Berikan label kalender penyimpan sehingga bisa diberikan sesuai urutan.
  • Pilih tempat pendingin sesuai kebutuhan, lemari es (suhu > 4 derajat Celcius), freezer untuk ASI tahan 3-6 minggu, dan box pendingin hanya untuk sementara saja dengan masa hanya 24 jam.
  1. Pengaruh makanan dan obat yang dikonsumsi ibu

Kesehatan ibu selama menyusui memang bisa naik dan turun. Inilah yang akan menyebabkan ASI memiliki tekstur dan rasa yang berbeda. Makanan yang mengandung gas dan aroma yang kuat cenderung menimbulkan aroma pada ASI. Akhirnya ASI tidak akan bisa disimpan dalam waktu lama dan ASI menjadi cepat basi. Kemudian jika sakit maka efek dari minum obat juga bisa menyebabkan kondisi ASI berubah. Bagaimanapun bagian obat ada yang bisa masuk ke ASI. Karena itu perhatikan semua pantangan ibu menyusui agar ASI tetap berkualitas.

  1. Pengaruh pembekuan lipase

ASI mengandung bahan lipase yang bisa membuat ASI memiliki aroma dan bau yang berubah setelah disimpan. Proses penyimpanan akan membuat lipase membeku dan menciptakan bunga es pada ASI. Ini yang akan membuat ASI menjadi terasa asam setelah dicairkan dan ibu mengatakan jika ASI sudah basi. Untuk mencegah masalah ini maka cairkan ASI beku dengan cara dan suhu yang tepat agar bayi mendapatkan manfaat ASI untuk bayi.

Jadi apakah Anda sudah puas dengan jawaban apakah ASI perah bisa basi? Semua sudah dijelaskan dengan baik ya dan ibu bisa melakukan beberapa cara agar ASI perah yang disimpan tidak basi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn