Bolehkah Ibu Menyusui Minum Ctm Dan Adakah Bahayanya?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah menjalani masa kehamilan yang berlangsung kurang lebih selama 40 minggu, ibu tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak kalah besarnya terhadap bayi yang baru saja terlahir tersebut. Salah satu bentuk peran yang penting untuk dijalani ibu terhadap bayinya adalah proses menyusui. Proses menyusui merupakan aktivitas memberikan air susu ibu secara langsung kepada bayi sebagai makanan alami yang paling mudah dicerna oleh saluran pencernaan bayi.

Aktivitas menyusui perlu dilakukan oleh ibu setidaknya selama 6 bulan awal kehidupan bayi yang dapat berlanjut hingga usia 2 bulan demi terwujudnya manfaat asi untuk bayi secara menyeluruh. Beberapa manfaat asi untuk bayi tersebut diantaranya seperti berperan memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayi untuk pertumbuhannya, meningkatakn daya tahan tubuh bayi agar tidak mudah sakit, membantu meningkatkan kecerdasan bayi, serta menciptakan hubungan emosional yang positif antara ibu dengan bayi.

Selama menjalani proses menyusui tersebut, datangnya suatu kondisi permasalahan kesehatan tidak menutup kemungkinan akan terjadi sehingga membutuhkan cara untuk diatasi dengan mengkonsumsi obat tertentu. Konsumsi obat pada ibu menyusui tersebut harus diperhatikan terkait efek samping obat untuk ibu menyusui. Dalam penjelasan kali ini akan dibahas mengenai ulasan terkait bolehkah ibu menyusui minum CTM sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi penyakit alergi di bawah ini.

Mengenal CTM

CTM atau klorfeniramin maleat merupakan jenis obat yang termasuk dalam golongan antihistamin dan banyak dimanfaat sebagai jenis obat yang digunakan dalam mengatasi kondisi alergi dan gatal gatal. Alergi yang menimbulkan kondisi gatal gatal tersebut dapat terjadi kerena beberapa penyebab yang diantaranya seperti konsumsi makanan tertentu, bulu binatang, paparan debu, gigitan serangga, serbuk sari tanaman, dan karena cuaca disekitar.

Obat golongan antihistamin tersebut bekerja dengan cara menghambat histamin yang merupakan kondisi dimana kadarnya akan meningkat saat terjadi reaksi alergi. Peningkatan histamin tersebut dapat menyebabkan munculnya beberapa gejala alergi yang meliputi mata berair, hidung tersumbat, gatal gatal pada kulit, bersin bersin, ruam kulit, pembengkakan, dan lain sebagainya. CTM banyak ditemukan terkandunga dalam beberapa jenis obat obatan untuk penyakit flu dan ada juga yang hanya mengandung CTM saja.

Bolehkah Ibu Menyusui Minum CTM ?

Menjawab pertanyaan tersebut maka dapat dilihat dari kategori yang muncul pada obat CTM terhadap ibu hamil dan menyusui. Menurut informasi obat, CTM termasuk dalam kategori C bagi ibu menyusui dan ibu hamil yakni dalam sebuah percobaan pada hewan uji menunjukan adanya efek samping CTM pada kehamilan. CTM juga dapat terserap ke dalam air susu ibu yang bisa jadi diteruskan kepada bayi. Melihat kategori tersebut, penggunaan CTM sebaiknya dikonsultasikan terlebihi dahulu dengan dokter anak maupun dokter kandungan untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan meskipun CTM termasuk salah satu obat alergi untuk ibu hamil yang masih dapat digunakan.

Efek Samping CTM

Seperti dalam penjelasan diatas, penggunaan CTM bagi ibu menyusui sebaiknya dihindari jika tidak direkomendasikan oleh dokter anak. Penggunaan CTM yang sembarangan dapat menyebabkan munculnya beberapa reaksi efek samping dari obat tersebut diantaranya seperti :

  1. Efek mengantung yang cukup kuat dan hilangnya nafsu makan
  2. Mual dan muntah yang disertai dengan kondisi sakit kepala, jika kondisi ini hadir maka gunakan obat pusing untuk ibu menyusui yang aman.
  3. Mulut, hidung, dan tenggorokan yang terasa kering
  4. Kondisi gangguan penglihatan sesaat
  5. Munculnya gangguan pada saluran pencernaan yakni sembelit atau konstipasi
  6. Sulit untuk buang air kecil. [AdSense-B)

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mengkonsumsi CTM

Jika memang ibu menyusui diperbolehkan mengkonsumsi CTM atas rekomendasi dokter maka penggunaannya harus diperhatikan dengan benar. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi CTM tersebut yang diantaranya seperti.

Itulah beberapa penjelasan mengenai jawaban atas pertanyaan bolehkah ibu menyusui minum CTM. Dalam penjelasn diatas diketahui bahwa CTM bagi ibu menyusui dan ibu hamil termasuk dalam kategori C yang menjadikannya hanya dapat dikonsumsi setelah mendapatkan rekomendasri dari dokter. CTM juga termasuk jenis obat yang dapat masuk ke dalam air susu ibu yang bisa jadi berpengaruh secara langsung sehingga penggunaan obat ini harus diperhatikan dengan baik dan hanya digunakan jika benar benar dibutuhkan. Konsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui lebih diutamakan dalam menjaga dan mengatasi permasalahan kesehatan pada ibu menyusui.

fbWhatsappTwitterLinkedIn