Anak akan dianggap telah disapih apabila sudah tidak mendapatkan air susu ibu atau susu yang bersumber dari payudara. Menyapih menjadi masalah bagi semua orang tua dan anak-anak karena mereka berpikir ikatan emosi akan renggang setelah anak disapih. Pada dasarnya ini tidak benar, sebab menyapih adalah mengajari anak untuk mendapatkan nutrisi dari sumber makanan lain selain ASI. Selain itu menyapih sangat menguntungkan bagi anak karena mereka bisa mengenal berbagai nutrisi dari makanan dan minuman lain selain ASI. Namun semua ibu umumnya menemukan kesulitan untuk menyapih anak. (baca: hamil saat masih menyusui)
Berikut ini adalah berbagai cara alami untuk menyapih anak paling baik:
- Buatkan Makanan untuk Bayi Anda
Ketika Anda akan melatih anak agar bisa makan sendiri, maka cobalah membuatkan makanan sendiri. Anda harus mencoba menemukan menu kesukaan untuk anak sehingga anak tertarik untuk makan. Anak pada dasarnya sudah bisa menerima makanan sejak bisa menegakkan kepala sendiri, tubuh tegak, bisa duduk sendiri dan mulai tertarik dengan makanan selain ASI. Mengajari anak untuk makan juga bisa membantu lidah anak lebih aktif sehingga bisa sedikit melupakan ASI. Pada awalnya anak akan rewel namun ibu harus tetap memberikan kebiasaan yang baik ini. Hindari memberikan makanan instan pada awal perkenalan, karena ada berbagai bahaya bubur bayi instan yang akan terjadi pada anak.
- Ketahui Waktu yang Paling Tepat
Setiap bayi atau anak memiliki waktu berbeda untuk bisa menerima ketika sudah tidak diberikan ASI oleh ibunya. Pada dasarnya bayi yang sudah berusia 6 bulan sudah bisa menerima makanan tambahan atau makanan semi padat (baca: pola makan bayi 6 bulan). Kemudian kemampuan bayi untuk menerima makanan selain ASI akan terus meningkat dari bulan ke bulan. Beberapa bayi juga baru bisa menerima makanan setelah berusia 1 tahun(baca: pola makan bayi 12 bulan). Jadi ibu harus mengetahui kapan waktu yang paling tepat untuk menyapih sehingga anak bisa menerima proses ini secara alami.
- Mulai Saat Anak Tidak Terlalu Lapar
Ibu memang harus bisa mengetahui kondisi anak dan membuat ide-ide cerdas untuk cara menyapih anak. Salah satunya adalah latihan menyapih dengan memberikan makanan ketika anak tidak terlalu lapar. Ketika anak atau bayi tidak terlalu lapar, maka cobalah berikan makanan baru. Dan lebih baik lagi jika anak atau bayi Anda sudah bisa memegang makanan itu sendiri. Kemudian ketika anak sudah terbiasa makan sendiri maka tawarkan berbagai jenis makanan yang lain . Ulangi langkah ini ketika anak tidak terlalu lapar. (baca: perkembangan bayi 8 bulan)
- Buat Rencana Terbaik
Menyapih tidak bisa dilakukan secara biasa, terburu-buru atau tanpa rencana. Perencanaan waktu akan membantu bayi atau anak bisa beradaptasi dengan perubahan. Cara ini juga bisa membuat anak menerima untuk disapih tanpa merasa tersakiti. Misalnya ketika Anda ingin benar-benar menyapih ketika anak berumur 2 tahun. Maka pada usia 6 bulan Anda sudah belajar untuk memberikan makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi. Setelah itu tetap berikan ASI seperti biasa. Pada usia 18 bulan maka ajarkan anak untuk lebih banyak makan daripada minum ASI. Pada usia 20 bulan cobalah berikan minuman lain seperti susu formula atau jus. Dan pada usia 24 bulan lepaskan ASI secara alami dan berikan alasan pada anak.
- Kurangi Kebiasaan Menyusui
Ketika Anda sudah menetapkan rencana atau waktu untuk menyapih anak, maka kurangi kebiasaan memberikan ASI untuk anak Anda. Misalnya ketika anak berusia 18 bulan maka kurangi jadwal menyusui menjadi tiga kali dalam sehari. Atau jika anak protes maka hilangkan kebiasaan menyusui hanya 1 kali dalam seminggu. Kebiasaan ini bisa ditambah sesuai usia anak sehingga anak bisa lepas dari ASI secara perlahan. Atau jika Anda ingin tetap memberikan ASI maka lakukan dengan cara memberikan ASI perah pada anak.
- Jangan Menolak Jangan Memberikan
Beberapa anak bisa disapih dengan cara yang sangat alami. Hal ini terjadi ketika anak benar-benar kehilangan minat pada ASI dan sesuai dengan usianya. Anak seperti ini pada dasarnya lebih mudah disapih. Anda bisa melakukan metode ini dengan tidak menawarkan ASI ketika anak tidak tertarik, dan tidak menolak ketika anak meminta. Hubungan ini akan membuat perasaan anak bisa mengerti jika sekarang waktu yang tepat untuk tidak minum ASI kembali. Tapi jangan mencoba memberikan empeng pada anak untuk mencegahnya meminta ASI. Jika Anda lakukan maka anak bisa terkena bahaya bayi menggunakan empeng.
- Cobalah dengan Susu Botol
Ketika anak sudah berusia lebih dari 9 bulan, maka cobalah untuk tidak memberikan ASI secara langsung dalam waktu yang sering(baca: pola makan bayi 9 bulan). Anda bisa menawarkan ASI perah dalam botol atau susu formula dalam botol. Jika Anda menemukan susu formula yang sesuai dengan bayi maka berikan secara perlahan-lahan. Susu formula juga sangat baik karena ada berbagai manfaat susu formula untuk bayi termasuk saat sudah dewasa nanti. Untuk memulai kebiasaan ini maka Anda harus tahu waktu yang tepat untuk memberikan susu dalam botol. Kebiasaan ini akan membuat bayi atau anak terhibur sehingga tidak terlalu mencari ASI.
- Lakukan Kegiatan Bersama Anak Anda
Menyapih bukan berarti harus benar-benar melepaskan ikatan emosi antara ibu dan bayi. Anda tetap bisa menjalin kedekatan dengan anak. Caranya adalah mencoba tidak memberikan ASI dan berikan hiburan untuk anak. Anda bisa mengajak anak membaca sebelum tidur, bernyanyi bersama anak dan bermain di luar rumah. Selama anak melakukan kegiatan maka jika lapar atau haus cobalah memberikan susu formula dalam botol atau jenis makanan kesukaan anak lainnya. Jadi menyapih akan terlihat menyenangkan untuk ibu dan anak.
- Kendalikan Emosi Ibu
Menyapih bukan masalah bagi anak saja. Beberapa ibu tidak bisa menyapih karena mendapatkan rasa penolakan dari anak sendiri. Perasaan yang buruk ini harus dihilangkan dan menyapih bisa menjadi motivasi untuk ibu. Menyapih sama sekali tidak akan mengakhiri hubungan emosi antara ibu dan bayi termasuk manfaat memberikan ASI bagi ibu. Jika ibu sudah merasa iklas dan nyaman maka menyapih akan menjadi lebih mudah. Jika ibu sulit untuk menyapih karena perasaan kehilangan maka cobalah untuk berbicara dengan ibu lain yang sudah berhasil menyapih.
- Libatkan Keluarga untuk Menyapih
Urusan menyapih bukan hanya tanggungjawab ibu saja. Pada dasarnya anggota keluarga bisa membantu agar ibu lebih mudah untuk menyapih. Anda bisa mencoba bekerjasama dengan suami, nenek, kakek atau pengasuh yang dekat dengan anak. Cobalah berkomunikasi dengan mereka bahwa Anda mulai ingin menyapih. Sejak itu maka biasakan orang-orang di sekitar Anda untuk mencoba menawarkan susu botol pada anak. Cara ini memang tidak mudah, dan Anda harus sering mengulangi metode ini.
- Hindari Kamar Tidur Sementara Waktu
Jika anak atau bayi akan tidur, maka mereka biasanya akan mengajak ibunya ke tempat tidur. Ketika Anda ingin mencoba untuk menyapih, maka cobalah mencari tempat lain untuk tidur. Anda bisa mencoba ruang keluarga atau ruang bersantai. Berikan hiburan untuk anak Anda dengan memberikan susu botol, memberikan mainan kesukaan atau mendongeng. Tempat yang tidak biasa akan membuat anak merasa malu untuk meminta ASI. Jika anak merasa bosan maka pilih berbagai tempat yang berbeda dalam rumah Anda. Dengan cara ini maka kebiasaan menyusui sambil tiduran akan hilang sendiri.
- Santai dan Buatlah Makanan yang Menarik
Untuk memulai menyapih maka Anda harus belajar membuat makanan yang menarik untuk anak. Pada dasarnya anak akan menyukai makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda dari ASI. Namun kebiasaan ini harus dilakukan sejak bayi bisa menegakkan kepala dan duduk sendiri dengan tegak. Jika bayi atau anak merasa tidak suka dengan makanan yang Anda berikan, maka jangan pernah memaksa. Lain kali berikan makanan yang lain dan bisa disukai oleh anak. Jika anak sudah tumbuh gigi maka cobalah untuk memberikan makanan yang menarik seperti camilan yang bisa mengeluarkan suara jika dikunyah. Jadi kenali tahap tanda tumbuh gigi pada bayi sebagai waktu yang tepat menerima makanan selain ASI.
- Buat Anak Kenyang
Jika Anda memberikan makanan yang tepat untuk anak, maka kebiasaan menyusui juga akan berkurang. Misalnya Anda bisa memberikan makanan ketika waktu sarapan, camilan setelah bangun tidur, makan siang, buah dan makan malam. Semua jenis makanan yang sehat sesuai dengan usia anak sangat cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Jika anak merasa kenyang maka mereka otomatis akan mengurangi ASI. Setelah itu mulailah mencoba memberikan susu formula. Makanan untuk anak sebaiknya dibuat sendiri oleh ibu. Jangan terlalu sering memberikan snack atau makanan ringan ketika Anda ingin menyapih anak. (baca juga: bahaya snack bagi ibu hamil, janin, anak, dan balita – manfaat buah naga untuk bayi)
- Berikan Susu Formula
Salah satu cara alami lain untuk cara menyapih anak dari ASI adalah dengan mengenalkan susu formula. Anda bisa mencoba memberikan susu formula. Amati anak Anda apakah bisa menerima susu formula atau tidak. Segera perhatikan jika anak menunjukkan gejala alergi susu sapi pada bayi. Anda bisa memilih jenis susu formula yang paling diminati oleh anak. Jika anak merasa sudah puas dengan susu formula, maka anak sudah terbiasa untuk tidak menerima ASI pada waktu berikutnya.
- Biarkan Anak Belajar Kotor
Ketika Anda mulai menyapih dengan mencoba memberikan berbagai makanan padat atau jus, maka anak Anda akan makan dengan caranya. Beberapa anak bisa makan dengan tangan kiri atau makan dengan tangan secara langsung. Dan anak tentu belum sempurna untuk bisa makan dengan rapi seperti orang dewasa. Anda harus menghargai proses ini dan biarkan anak belajar dengan proses makan sendiri. Anda juga harus sabar dengan meja makan yang kotor dan berantakan serta baju anak yang kotor. Kebiasaan makan yang baru ini memang terlihat kurang menyenangkan, tapi dari sinilan anak Anda bisa mengenal makanan lezat selain ASI.
- Kurangi Kebiasaan Menyusui
Bagaimanapun menyusui merupakan aktifitas yang menyenangkan untuk ibu dan bayi. Ketika Anda belajar untuk menyapih, maka cobalah kehilangan beberapa momen ketika menyusui. Anda bisa memberikan susu botol atau ASI perah yang disimpan dalam botol. Dengan bantuan botol maka anak tidak akan menerima ASI secara langsung dari payudara. Kebiasaan ini sudah bisa dilakukan sejak anak berusia 12 bulan. Dan jika anak menolak, maka lakukan dan bujuk anak secara bertahap. (baca juga: cara memerah ASI dengan tangan – cara memompa ASI)
- Ajak Anak Makan Bersama Keluarga
Makan bersama keluarga juga bisa membantu ibu saat akan menyapih anak. Anda bisa melakukan kebiasaan ini sejak anak masih berumur 1 tahun. Kemudian anak akan belajar untuk mengenal anggota keluarga yang lain, penasaran dengan cara makan seperti menggunakan sendok atau garpu, penasaran dengan cara minum seperti minum dari gelas dan bukan botol, serta tertarik untuk mencoba berbagai makanan orang dewasa. Cara ini akan membantu Anda untuk lebih mudah ketika mencoba memberikan makanan pendamping ASI. Kebiasaan ini juga bisa menjadi cara mengatasi anak susah makan.
- Kurangi Waktu Lamanya Menyusui
Jika Anda ingin mencoba menyapih secara pelan dan tidak menghentikan ASI secara langsung, maka cobalah untuk mengurangi waktu ketika menyusui. Jika Anda biasa menyususi selama 15 menit, maka cobalah menyusui selama 10 menit saja. Anak mungkin akan merasa cemas , rewel dan menjadi penyebab anak susah tidur baik pada siang atau malam hari. Namun Anda bisa memberikan pengertian seperti mencoba menawarkan susu botol atau camilan yang disukai anak. Cara ini harus dilakukan bertahap hingga anak bisa lepas dari ASI.
- Berikan Camilan
Memberikan camilan ringan untuk anak yang mulai disapih juga sangat menguntungkan. Anda bisa memulai kebiasaan ini ketika anak sudah berusia 11 bulan (baca: pola makan bayi 11 bulan). Caranya adalah dengan tetap memberikan ASI namun mengurangi waktunya. Setelah itu berikan camilan ringan setelah minum ASI, bangun tidur dan setelah bangun tidur. Jika anak rewel maka cobalah mengajak bercerita atau mengalihkan perhatian anak dari ASI ke hal lain. Kebiasaan ini akan membantu menyapih secara alami.
- Rubah Kebiasaan Sebelum Tidur
Beberapa anak memang memiliki kebiasaan menjelang tidur. Salah satunya adalah minum ASI atau ibu akan menyusui sambil tidur. Jika akan menyapih maka Anda harus belajar untuk menghentikan kebiasaan ini. Caranya Anda bisa mengajak anak bermain sebelum tidur, membacakan dongeng atau cerita sebelum tidur. Jika anak rewel karena ingat tidak mendapatkan ASI maka berikan botol susu sebagai pengganti ASI. Langkah ini harus dilakukan secara terus menerus hingga anak merasa telah memiliki kebiasaan baru yang lebih menyenangkan. (baca: pola tidur bayi 0 – 12 bulan)
- Kenali Tanda Anak Mau Disapih
Hal lain yang sangat alami untuk menyapih anak adalah dengan mengenali tanda alami pada anak. Beberapa anak bisa mengembangkan tanda ini sebelum genap berusia 24 bulan. Ibu harus pandai dalam mengamati tanda ini dan merasa benar-benar bahagia ketika anak sudah tidak mau ASI. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan, seperti:
- Merasa tidak puas ketika mendapatkan ASI.
- Anak tetap rewel selama menyusui.
- Anak mencoba untuk menhisap ASI namun hanya sangat singkat.
- Anak lebih tertarik untuk minum dari botol atau cangkir.
- Anak mencoba untuk menghisap banyak ASI namun tidak keluar sehingga anak merasa tidak puas dengan ASI.
- Kenalkan Cangkir atau Gelas
Mengenalkan cangkir atau gelas sejak awal sangat baik untuk mendukung proses menyapih sejak awal. Anda bisa mencoba memberikan gelas atau cangkir ketika anak berusia 6 atau 9 bulan. Berikan beberapa cangkir kesukaan dengan gambar karakter atau bentuk yang unik. Kebiasaan minum dengan cangkir akan membuat anak menjadi tidak terlalu tertarik dengan payudara ibu. Selain itu biasakan untuk sering minum dengan cangkir di depan anak Anda. Anda bisa bercerita ketika akan minum atau bercanda. Cara ini akan membuat anak lebih tertarik untuk memakai cangkir miliknya.
- Berikan Pelukan Seperti Kebiasaan Menyusui
Ikatan emosional anak dan ibu memang sangat dekat. Memberikan pelukan dan menunjukkan kasih sayang pada anak, akan membuat anak lebih mengerti dengan permintaan ibunya. Jika sudah memiliki kebiasaan ini maka peluk anak saat tidur dan bangun tidur. Temani anak hingga benar-benar tertidur sehingga anak mengerti bahwa ikatan itu tidak harus dengan ASI. Berikan minuman yang selalu siap disamping tempat tidur. Cara ini akan membantu anak untuk tahu bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk meninggalkan ASI.
- Berikan Hadiah Cangkir
Ketika Anda sudah memutuskan untuk menyapih, maka berikan anak sebuah hadiah. Hadiah terbaik yang bisa Anda berikan bisa sesuai dengan keinginan anak atau keinginan Anda sendiri. Namun beberapa ibu berhasil dengan memberikan hadiah sebuah cangkir. Caranya adalah dengan mengajak anak untuk berbelanja cangkir kemudian berikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri. Setelah itu katakan bahwa itu “cangkirmu” dan “ini cangkir ibu”. Anak Anda akan mengerti bahwa mulai sekarang Ia memiliki cangkir khusus untuk minum. Jika anak meminta minum maka berikan minuman selain ASI dengan cangkir tersebut.
- Berikan Perlengkapan Makan Khusus untuk Anak
Memberikan perlengkapan khusus yang menarik untuk anak juga bisa membantu Anda untuk menyapih dengan lebih cepat. Anda bisa memberikan perlengkapan sesuai dengan keinginan anak Anda. Jika anak berumur dibawah 2 tahun maka pilihkan perlengkapan makanan sesuai dengan warna yang membuat anak tertarik. Berbagai perlengkapan makan yang menarik ini akan membuat anak mengerti cara makan, tertarik untuk mengkonsumsi makanan padat dan lebih nyaman makan sendiri. Cara ini juga bisa mengajari anak agar lebih cepat mandiri.
- Hindari Menggunakan Pakaian yang Biasa untuk Menyusui
Jika Anda secara tidak langsung ingin menyapih anak, maka jangan menggunakan pakaian yang biasa digunakan untuk menyusui. Gunakan pakaian yang sengaja sulit untuk membuka bagian payudara sehingga anak tidak terlalu ingat dengan ASI. Jika Anda pergi maka gunakan pakaian yang memang sulit untuk menyusui. Jika anak meminta ASI maka berikan susu botol atau makanan atau minuman yang disukainya. (baca juga: tips menyusui di tempat umum)
- Libatkan Ayah Anak
Peran menyapih bukan hanya untuk ibu sendiri, sebab ayah juga penting untuk memulai cara menyapih anak agar tidak rewel. Ketika anak biasanya sering bermain dengan ibu, maka berikan kesempatan yang lebih lama untuk bermain dengan ayah. Ketika anak bermain dengan ayah, maka anak tidak terlalu ingat dengan ASI. Jika anak sudah terbiasa maka cobalah bagian ayah yang menidurkan anak atau merawatnya ketika menangis pada malam hari. Cara ini akan membantu anak melupakan ASI dan kembali beralih pada minuman biasa. Proses ini bisa dilakukan sama seperti ketika peran suami saat istri hamil yang menjadi tempat berbagi kasih sayang.
- Ibu Bangun Lebih Pagi
Jika Anda memiliki kebiasaan tidur dengan anak, maka cobalah untuk bangun lebih pagi. Jangan sampai anak Anda bangun lebih pagi dari ibunya. Rubah kebiasaan bersantai di tempat tidur pada pagi hari. Setelah bangun maka cobalah untuk mandi, berpakaian yang rapi lalu membuat sarapan. Saat anak Anda bangun tidur, maka Ia sudah melihat Anda berpakaian rapi serta siap beraktifitas. Kemudian anak biasanya akan bermain, minta sarapan dan tidak ingat dengan ASI. Cara ini bisa membantu mengalihkan perhatian anak dari ASI.
- Cobalah Berbicara dengan Anak
Berbicara secara langsung dan jujur dengan anak juga bisa membuat anak lebih mengerti. Pada dasarnya anak yang sudah berusia lebih dari 18 bulan sudah bisa berbicara meskipun belum jelas dan sudah bisa mengerti nasehat dengan anak. Anda bisa berbicara pada anak saat bangun tidur dan menjelang tidur, bahwa usianya sudah besar. Sebentar lagi akan berumur 2 tahun dan itu waktunya untuk tidak minum ASI. Mintalah pada anak secara baik-baik untuk tidak minum ASI saat benar-benar sudah berusia 2 tahun. Cara ini bisa menjadi metode untuk mengenali ciri ciri anak autis sejak bayi sehingga Anda tidak perlu menggunakan terapi anak terlambat bicara.
Larangan Saat Menyapih
- Lakukan menyapih pada saat yang paling tepat dan bukan saat anak rewel minta ASI. Anak yang sedang rewel akan sulit untuk diajarkan berhenti dari ASI. (baca juga: penyebab bayi menangis terus – bayi menangis terus menerus)
- Jangan terus memperkenalkan makanan baru pada waktu yang bersamaan. Cara ini akan membuat anak tidak menyukai tekstur dan rasa makanan sehingga sulit untuk mencoba mengenalkan makanan baru lagi.
- Jangan panik ketika anak tersedak atau mengalami gangguan saat mencoba makanan padat baru atau minum dari botol. Jika anak tersedak maka lakukan pertolongan yang bisa mengurangi trauma pada anak.
- Jangan pernah memperkenalkan makanan yang akan membuat anak lebih mudah tersedak seperti roti padat, sayuran yang tidak dimasak, selai, dan kismis. Berikan makanan anak atau bayi secara khusus agar anak tidak tersedak dan tidak trauma.
- Jangan pernah mengabaikan tanda bahwa bayi atau anak Anda sudah kenyang dan tidak ingin makan lagi. Jangan pernah memasak bayi atau anak untuk terus makan karena menganggap bahwa anak Anda belum kenyang. Jika dilakukan bisa membuat anak tidak mau makan.
- Jangan emosi ketika menyapih anak. Anak belum mengerti dan kesabaran ibu bisa membantu anak agar bisa terlepas dari ASI dengan baik.
Jadi menyapih anak bisa dilakukan dengan baik tanpa menyebabkan efek trauma. Hindari menyapih anak dengan memberikan beberapa benda yang tidak menyenangkan seperti mengoleskan kunyit atau balsam pada puting payudara. Ini adalah cara kuno yang bisa menyebabkan efek trauma pada anak. Anda bisa mencoba menyapih dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.