Bayi Lahir Kurang Bulan – Penyebab, Bahaya, Pencegahan dan Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Persalinan yang normal merupakan persalinan pada usia kehamilan 38-42 minggu. Kurang dari itu, maka disebut persalinan preterm atau persalinan kurang bulan. Proses ini juga berlangsung secara normal tanpa adanya induksi persalinan seperti vakum, cunan, apalagi seksio sesaria. Memasuki usia perkembangan janin 7 bulan, indra perasa janin mulai terbentuk. Beratnya sekitar 870-890 gram dengan panjang badan 36-38 cm. Organ paru-paru, hati, dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun, jika dalam kurun usia kehamilan ini bayi dilahirkan, memiliki peluang 85 persen untuk bertahan. Hal ini juga sering disebut dengan bayi lahir kurang bulan.

Penyebab

Beberapa faktor yang menyebabkan bayi terlahir kurang bulan, diantaranya:

  • Komplikasi Medis maupun Obstetrik – Misalnya pada kasus perdarahan dan/atau tekanan darah tinggi dalam masa kehamilan yang sebagian besar memerlukan tindakan terminasi (pengakhiran) saat usia proses kehamilan masih belum matang.
  • Faktor Gaya Hidup – Bahaya merokok saat hamil, kenaikan berat badan ibu selama hamil yang kurang, serta penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Menurut Halzman, juga meningkatkan terjadinya kerusakan otak pada bayi preterm.
  • Infeksi dalam Air Ketuban (Amniotic Fluid Infection) – Pada tahun 1966 ditemukan bahwa pemeriksaan bakteriologik yang positif di dalam cairan air ketuban pada 20% kasus persalinan preterm tanpa disertai dengan tanda-tanda klinik infeksi. Hal ini disebabkan berbagia jenis mikroorganisme pada alat reproduksi wanita dikaitkan dengan kejadian persalinan preterm pertama kali yang dikemukakan oleh Knox dan Haernes.

Faktor Risiko Persalinan Kurang Bulan

Menurut Sarwono (2009), faktor risiko penyebab terjadinya persalinan prematur ada dua, yakni faktor umum dan faktor khusus.

  • Faktor umum – kehamilan multiple, hidramnion, anomaly uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat keguguran pada trimester 2 lebih dari 1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi kuretase, dan iritabilitas uterus.
  • Faktor khusus – penyakit yang disertai demam saat hamil, perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester 2, dan riwayat abortus pada trimester 1 lebih dari 2 kali.

Bahaya Persalinan Kurang Bulan

Kesulitan utama dalam persalinan kurang bulan adalah pada perawatan bayi baru lahirnya. Semakin muda usia kehamilan saat persalinan, semakin besar risiko morbiditas dan mortalitas. Penelitian lain menunjukkan bahwa umur kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaitan dengan risiko kematian perinatal. Selain itu, bayi yang lahir kurang bulan juga berisiko disertai kelainan, baik kelainan jangka pendek seperti sindrom gawat nafas (RDS), sepsis, perdarahan intra/periventrikular. Atau kelainan jangka panjang seperti kelainan neurologik seperti serebral palsi, retardasi mental, dan prestasi sekolah yang kurang baik. (Baca juga : kelainan jantung pada bayi batu lahir)

Cara Mencegah Bayi Lahir Kurang Bulan

Cara utama untuk mengurangi risiko persalinan preterm dapat dilakukan sejak awal, sebelum tanda-tanda tanda akan melahirkan muncul. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah persalinan preterm:

  • Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda
  • Hindari jarak kehamilan terlalu dekat
  • Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik
  • Anjuran tidak merokok maupun mengkonsumsi obat terlarang
  • Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat
  • Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan preterm
  • Kenali dan obati infeksi genital/saluran kencing
  • Deteksi dan pengamanan faktor risiko terhadap persalinan preterm.

Perawatan Bayi yang Harus Dilakukan

Untuk perawatan bayi baru lahir kurang bulan, kita perlu memerhatikan dengan seksama pada keadaan umum, kemampuan bernapas, kelainan fisik, dan kemampuan minum. Keadaan kritis bayi kurang bulan yang harus dihindari adalah kedinginan, pernapasan yang tidak kuat atau trauma. Suasana hangat diperlukan untuk mencegah hipotermia (suhu badan di bawah 36,5° C). Bila mungkin, bayi sebaiknya dirawat dengan “Cara Kangguru” untuk menghindari hipotermia.

ASI diberikan lebih sering terapi bila tidak mungkin, diberikan dengan sonde atau dipasang infuse. Semua bayi baru lahir harus mendapat nutrisi sesuai dengan kemampuan dan kondisi bayi. Juga, persalinan bayi terlalu muda atau terlalu kecil berlangsung pada fasilitas yang memadai, seperti pelayanan perinatal dengan personel dan fasilitas yamg adekuat termasuk perawatan perinatal intensif.

fbWhatsappTwitterLinkedIn