Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menjadi masalah klasik yang sangat menakutkan untuk semua ibu hamil. Kondisi darah tinggi bisa muncul sejak awal kehamilan kemudian menurun pada trimester kedua dan mulai naik lagi pada awal trimester ketiga. Riwayat tekanan darah tinggi yang terus menerus selama kehamilan bisa menyebabkan kondisi kesehatan ibu menurun. Ancaman komplikasi termasuk kerusakan organ dan stroke bisa terjadi sewaktu-waktu. Kemudian kesehatan janin juga tidak terlalu baik. Lalu bagaimana proses persalinan yang tepat untuk ibu? Bisa tidak ibu hamil hipertensi melahirkan normal dan bagaimana caranya? Simak informasi berikut ini saja.
Bisa Tidak Melahirkan Normal?
Persalinan normal dan caesar untuk ibu penderita hipertensi memang sama-sama memiliki resiko yang besar. Adanya resiko operasi caesar mungkin yang paling dihindari jika ibu memang memenuhi syarat untuk melahirkan normal. Dokter akan menyarankan persalinan normal jika ada pembukaan serviks, kondisi tekanan ibu normal atau tidak terlalu tinggi saat akan proses persalinan dan janin dalam kandungan tidak bermasalah. Jika tidak memenuhi semua syarat tersebut maka dokter biasanya akan menyarankan persalinan caesar.
Cara Persalinan Normal untuk Ibu Hipertensi
- Sudah terjadi pembukaan
Untuk ibu sebaiknya memang sudah menunjukkan tanda pembukaan saat melahirkan sehingga kondisi tubuh ibu lebih siap. Selama proses ini maka tekanan darah ibu harus normal atau tidak lebih tinggi dari syarat secara medis. Kemudian pembukaan terjadi cukup cepat sehingga ibu tidak terlalu merasakan sakit dan bayi sudah siap untuk dilahirkan secara normal.
- Pengawasan kesehatan ibu
Selama ada ciri ciri janin sudah masuk panggul dan siap dilahirkan maka ibu bisa melahirkan normal meskipun memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Selama dalam ruangan maka dokter, bidan dan perawat akan terus mengawasi tekanan darah ibu, melihat kondisi detak jantung ibu dan memberikan cairan magnesium melalui IV yang bisa membantu mengatur tekanan darah.
- Pengawasan bayi
Selama sudah masuk tahap pembukaan maka kondisi bayi dalam kandungan tetap harus diawasi. Dokter akan memantau detak jantung bayi dengan alat khusus seperti monitor. Jika sewaktu-waktu detak jantung bayi meningkat dengan cepat dan menunjukkan tanda bahaya maka dokter akan melakukan tindakan darurat yaitu caesar. Dokter juga akan melihat kemungkinan adanya kelainan jantung pada bayi baru lahir karena penyakit hipertensi pada ibu hamil.
- Persalinan dengan induksi
Jika ibu menunjukkan gejala tekanan darah tinggi naik selama proses kontraksi dan pembukaan maka dokter bisa memberikan obat induksi. Proses induksi ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat lagi. Induksi juga bisa membantu ibu melewati proses pembukaan yang terasa lama dan menyakitkan. Namun biasanya ibu akan diberitahu oleh dokter jika memilih proses induksi selama persalinan normal ini.
- Bantuan epidural
Adanya proses kontraksi dan pembukaan biasanya menyebabkan rasa sakit yang berlebihan. Kemudian ini bisa memicu tekanan darah tinggi ibu meningkat dengan cepat. Karena ibu sebenarnya menahan rasa sakit yang bisa memompa darah menjadi lebih cepat dan tinggi. Untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit pada pemberian obat epidural bisa diberikan dalam persalinan.
- Obat pengatur tekanan darah
Selama dalam proses persalinan normal maka dokter tetap bisa memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah. Jenis obat ini biasanya juga diresepkan selama kehamilan dan sudah dinyatakan aman untuk ibu hamil dan janin.
Jadi sekarang sudah ada informasi tentang bisa tidak ibu hamil hipertensi melahirkan normal dan bagaimana caranya? Persalinan normal untuk ibu yang menderita tekanan darah tinggi memang sering dihindari tapi dokter bisa menyarankan persalinan normal jika kondisi ibu dan bayi memenuhi syarat. Jadi ikuti saja saran dokter yang terbaik untuk ibu dan janin.