Bahagianya menjadi seorang ibu mengalahkan segalanya. Melahirkan putra dan putri yang merupakan darah dagingnya sendiri adalah kebanggaan dan rasa syukur yang tiada tara. Tak heran jika para orang tua baru ini terkadang akan lebih rela mengerahkan waktu dan tenaganya demi buah hati tercinta. Apalagi kalau baru memiliki anak pertama, rasanya semuanya hendak diberikan jikalau memang bisa. Maka, rekomendasi makanan seperti :
- manfaat yoghurt untuk ibu menyusui
- manfaat alpukat untuk ibu menyusui
- manfaat jahe untuk ibu menyusui
- manfaat pisang untuk ibu menyusui
Salah satu kebutuhan bayi yang semestinya diberikan adalah Air Susu Ibu alias ASI. Pemberian ASI eksklusif yang minimal 6 bulan memiliki manfaat memberikan asi bagi ibu. Tetapi tak jarang beberapa ibu rela memberikannya hingga 2 tahun atau lebih. Tentu hal ini harus didukung dengan makanan untuk memperbanyak ASI. Mengapa ASI eksklusif harus diberikan kepada buah hati? Tentu saja karena banyak pertimbangan seperti sumber imunitas bagi bayi, mendukung kecerdasan bayi, mendekatkan hubungan emosional ibu dan anak, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, beberapa ibu harus merasakan kasus seperti lecetnya puting akibat menyusui buah hati. Ketika hal ini terjadi, tentu tidak nyaman bagi sang ibu. Apa penyebab puting menjadi lecet pada masa menyusui lantas bagaimana mengatasinya agar tidak semakin parah?
Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui
Puting yang lecet bisa terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya infeksi jamur yang mungkin terjadi akibat kontak dengan mulut bayi yang ternyata mengandung jamur. Dampak dari infeksi jamur ini bisa terlihat dan terasa di bagian puting yang kemerahan, terasa panas, bahkan nyeri. Penyebab lain yang mungkin menjadi biang puting lecet adalah saluran susu yang tersumbat, menyebabkan bayi akan menyedot lebih kuat dan akhirnya puting menjadi lecet. Kemungkinan lain yang menjadi penyebab puting lecet pada masa menyusui ini adalah penggunaan pompa ASI yang tidak sesuai panduan. Hal yang mungkin muncul dari cara memompa ASI yang salah dan berakibat lebih buruk dari sekadar lecet akibat pompa ASI yang tidak benar digunakan adalah puting menjadi melepuh dan mengeluarkan cairan yang berwarna bening maupun kekuningan.
(Baca juga: Manfaat Jagung bagi Ibu Menyusui – Tips Menyusui Bayi Kembar dan Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui)
Cara mengobati puting yang lecet saat menyusui seperti berikut :
1. Berikan jeda saat menyusui.
Sedini mungkin ketahui adanya puting lecet. Berikan waktu istirahat sekitar 12 jam hingga 24 jam bagi ibu untuk tidak menyusui buah hati lebih dulu guna mempercepat penyembuhan.
2. Kebersihan puting adalah hal yang mutlak!
Selalu jaga kebersihan puting baik pada saat tidak menyusui, sebelum menyusui, maupun setelah menyusui. Bakteri maupun kuman yang mungkin menempel dari berbagai sumber akan menyebabkan maupun memperparah lecetnya puting yang akhirnya membuat sang ibu merasa lebih sakit pada saat menyusui.
3. Hindari penghentian pemberian ASI.
Jika kemungkinan puting lecet akibat saluran susu tersumbat, sebaiknya ibu justru tidak menghentikan pemberian ASI pada bayi. Semakin lama ibu membiarkan keadaan ini, semakin parah peradangan maupun luka yang terdapat pada payudara dan puting. Lakukan aktivitas menyusui lebih sering meski tak selalu lama untuk tetap menjaga adanya jalan bagi saluran susu sekaligus durasi yang tidak terlalu lama menghindarkan ibu dari sakit yang lebih menyiksa.
4. Air hangat sebagai pereda rasa sakit.
Kompres dengan air hangat di bagian puting akan meringankan rasa sakit. Biasakan juga mengoleskan sedikit ASI pada puting baik sebelum maupun sesudah menyusui. Mengoleskan ASI sebelum proses menyusui dimulai akan merangsang bayi untuk segera menyusui, sedangkan mengoleskan ASI setelah menyusui selesai berfungsi untuk desinfektan yang akan membersihkan dan menjaga puting dari berbagai kuman penyebab penyakit.
5. Teknik melepas isapan bayi.
Ketika menyusui dan bayi menggigit puting susu, lepaskan secara pelan-pelan tanpa harus membuat bayi kaget dan menangis. Tekniknya dengan perlahan memasukkan jari kelingking ibu ke sudut mulut bayi atau secara perlahan menarik dagu bayi agar mulutnya lebih terbuka dan ibu bisa menarik keluar payudaranya.
6. Awas, posisi yang salah dapat memperparah lecet pada puting.
Teknik menyusui dengan posisi yang salah juga berpengaruh terhadap puting susu yang menjadi lecet. Ketika ibu akan menyusui, posisikan bayi senyaman mungkin agar tak hanya menghisap di bagian puting saja tetapi juga di bagian areola. Baik ibu maupun bayi harus sama-sama nyaman, bukan hanya bayi saja atau ibunya saja. Maka dari itu penting untuk memperhatikan cara menyusui bayi secara tepat dan nyaman. Menyusui sambil tiduran juga tidak disarankan mengingat bahaya yang mungkin muncul.
7. Perhatikan bahan bra khusus ibu menyusui.
Bra khusus ibu menyusui yang digunakan sebaiknya juga diperhatikan bahannya. Usahakan menggunakan bra dengan bahan katun untuk menjaga sirkulasi udara agar puting tetap mendapatkan aliran udara segar dan menghindari lembab yang semakin memperparah luka. Selain itu, usahakan untuk mengganti breast pad atau bantalan payudara ketika ibu sudah selesai menyusui. Jangan terburu-buru mengenakan bra setelah selesai menyusui, pastikan puting sudah dalam keadaan benar-benar kering dulu. Ketika puting dibiarkan basah lantas segera mengenakan bra, kemungkinan daerah puting menjadi lembab akan semakin tinggi, sepadan dengan risiko yang mungkin muncul.
8. Jangan lupa, puting juga membutuhkan perawatan.
Perawatan pada puting susu harus menjadi hal yang diperhatikan. Selain pada saat sebelum dan sesudah menyusui, puting juga harus dirawat dengan membersihkannya secara halus tanpa menggunakan sabun yang justru akan membuat puting semakin kering. Untuk menjaganya tetap lembab dan tidak pecah, ibu bisa menggunakan pelembap alami seperti minyak kelapa murni yang berfungsi menjaga kelembaban puting susu tanpa menimbulkan efek buruk ketika hendak menyusui buah hati.
9. Kantong teh hangat juga bisa jadi solusi.
Perawatan tambahan yang bisa ibu lakukan adalah mengompres puting dengan kantong teh hangat yang akan meredakan rasa sakit serta mencegah luka yang mungkin muncul pada saat menyusui. Selain itu, ibu juga disarankan untuk sesekali melepaskan bra pada waktu memungkinkan untuk memberikan kesempatan payudara bernafas dan mengurangi frekuensi gesekan antara puting dengan kain bra.
10. Riwayat eksim pada ibu menyusui.
Kemungkinan lain dari lecetnya puting adalah riwayat kesehatan ibu yang ternyata memiliki eksim. Eksim sendiri ditandai dengan keringnya suatu area di kulit yang menjadikannya bersisik. Penyebabnya bisa karena kelembaban kulit yang sangat kurang, kurang minum, hingga faktor pikiran atau stres. Untuk tetap menjaga sterilitas puting dan ASI yang diberikan pada bayi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk tindakan lebih lanjut.
Itulah beberapa hal yang bisa kami sarankan untuk para ibu yang mengalami masalah puting lecet pada saat menyusui. Jika rasa sakit yang ibu alami tergolong luar biasa, gunakan bantuan paracetamol atau ibuprofen yang dikonsumsi sekitar 30 menit sebelum menyusui guna meredakan sejenak rasa sakitnya. Atau jika sakit masih berlanjut, konsultasikan dengan dokter secepat mungkin guna menghindari risiko lanjut yang mungkin terjadi. Ibu yang tanggap lahirkan putra putri yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Kalau untuk anak, apa masih berpikir untuk bertindak lebih lama?