3 Tanda Kehamilan Setelah Inseminasi Yang Mudah Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keinginan pasangan suami istri pasca menikah salah satunya adalah memiliki anak. Namun ada sebagian pasangan yang memiliki masalah dalam proses untuk memiliki anak tersebut. Bagi sebagian pasangan tersebut tentunya sudah banyak upaya cara cepat hamil yang telah dilakukan untuk mendapatkan anak yang telah diidam – idamkan.

Banyaknya cara cepat hamil setelah menikah yang ditempuh oleh pasangan tersebut biasanya diawali dengan proses yang traditional. Berbagai upaya traditonal yang bisa dilakukan seperti mengkonsumsi jamu, melakukan terapi pijat hamil, menjalani program diet, berolahraga, serta melakukan hubungan intim dengan proses tertentu. Namun apabila upaya traditional tersebut tidak kunjung mendatangkan tanda kehamilan bagi istri, upaya medis terkait reproduksi dapat dilakukan.

Inseminasi merupakan salah satu proses medis yang digunakan dalam program hamil oleh dokter spesialis kandungan. Dalam runtutan program hamil tersebut, inseminasi merupakan langkah yang akan diambil apabila ada gangguan dalam proses penetrasi sprema untuk bertemu dengan sel telur. Inseminasi ini dilakukan apabila pria memiliki kualitas sprema yang lemah dan jumlahnya sedikit, tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi lanjut, serta berbagai penyebab yang tidak diketahui.

Proses inseminasi berbeda dengan proses bayi tabung  dalam hal letak pembuahannya. Namun keduanya memiliki hal yang sama dalam hal melakukan pemilihan sel sprema yang berkualitas. Pada inseminasi, pembuahan terjadi di dalam tubuh pada rahim wanita secara langsung dengan bantuan kateter sedangkan bayi tabung pembuahan dilakukan di luar tubuh pada suatu cawan petri. Setelah proses inseminasi, biayanya ibu akan dipantau untuk melihat adanya tanda kehamilan. Sebagai pemahaman pasangan yang melakukan inseminasi, berikut tanda kehamilan setelah inseminasi yang bisa diketahui.

  • Kadar progesteron naik

Pada masa pasca inseminasi, wanita akan menjalani test laboratorium untuk mengetahui kadar progesteron dalam darah. Hormon progesteron merupakan hormon pada wanita yang mempengaruhi siklus menstruasi, kehamilan, serta embriogenesis. Pada inseminasi kadar hormon progesteron ini akan dicek untuk mengetahui kenaikannya setiap minggu. Jumlah hormon yang naik diatas nilai normal pada minggu pertama dapat menjadi awal tanda kehamilan yang terjadi namun tetap perlu pemeriksaan minggu berikutnya. Sebagai tanda kehamilan hormon progesteron harus terus naik tiap minggunya dan tidak boleh mengalami penurunan sampai dengan jumlah dibawah 3 ng/dl.

  • Tidak mengalami haid

Rasa perut yang nyeri, kram, dan mules biasanya merupakan salah satu kondisi dimana seorang wanita akan haid. Kondisi perut dengan sakit seperti haid akan dialami oleh mereka pasca melakukan inseminasi. Sebagai tanda kehamilan setelah inseminasi, wanita tidak akan mengalami haid. Kondisi kehamilan biasanya terjadi apabila setelah inseminasi wanita tidak haid pada tanggal yang seharusnya dia mengalami haid.

  • Hasil testpack positif

Salah satu hal yang juga cukup mudah untuk mengetahui datangnya tanda kehamilan pasca inseminasi adalah menggunakan testpack. Testpack dapat dicoba pada wanita minimal setelah 2 minggu berlalu pasca melakukan inseminasi. Apabila ada dua buah garis sebagai tanda positif pada testpack, dapat menunjukan bahwa wanita tersebut hamil. Datangnya tanda positif pada alat testpack kadang kala dapat terjadi lebih dari 2 minggu bahkan sampai 1 bulan. Agar tidak banyak membuang uang untuk membeli alat testpack, sebaiknya lakukan test setelah merasa bahwa setelah inseminasi tidak kunjung mengalami haid.

Tanda – tanda kehamilan yang muncul tersebut harus tetap dikonsultasikan dengan dokter spesialis kandungan yang menangani serta didukung dengan USG untuk memastikan proses kehamilan yang terjadi. Tingkat keberhasilan pada inseminasi ini cukup kecil hanya sebesar 5 – 20% tergantung juga dengan faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah usia wanita. Usia yang lebih muda dapat meningkatkan faktor keberhasilan dibandingkan dengan usia yang sudah cukup berumur.

Inseminasi hanya membantu mempertemukan sel sperma dan sel telur dan tidak mempengaruhi proses pembuahan sehingga tingkat keberhasilannya lebih rendah dibandingkan dengan bayi tabung. Sehingga, apabila proses inseminasi tidak menunjukan hasil yang baik maka dokter spesialis kandungan akan menyarankan untuk melaukan program bayi tabung yang lebih tinggi tingkat keberhasilannya. Akan tetapi dalam setiap usaha yang dilakukan harus selalu diiringi dengan doa karena keturunan merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang maha esa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn