Kehamilan yang ditandai dengan munculnya gejala kehamilan memang bisa membuat ibu menjadi sangat khawatir. Perasaan ini sering berhubungan dengan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Masalah selama kehamilan bisa terjadi kapan saja mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga. Untuk mencegah berbagai masalah termasuk seperti gangguan kehamilan dan komplikasi kehamilan maka pemeriksaan rutin memang harus dilakukan. Pemeriksaan selama kehamilan sering disebut dengan istilah antenatal care. Antenatal care merupakan sebuah prosedur untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara rutin mulai dari tahap awal sampai akhir kehamilan.
Informasi tanda kehamilan:
- ciri ciri orang hamil
- ciri ciri kehamilan 1 minggu setelah berhubungan
- tanda awal kehamilan kembar)
- gejala hamil anak kembar
- ciri ciri hamil anak kembar
- tanda awal kehamilan kembar
- gejala kehamilan ektopik
- gejala kehamilan ektopik belum terganggu
- kehamilan ektopik
- hamil anggur
- tanda-tanda hamil kosong
- beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan
- hamil anggur pada wanita
- hamil yang tidak terdeteksi
Tujuan
- Tahap ini bertujuan untuk membantu memastikan bahwa ibu dan bayi dalam kandungan selama masuk tahap kehamilan memang sehat.
- Dokter dan perawatan yang dilakukan bertujuan untuk membantu mengidentifikasi semua kondisi yang bisa mengancam kesehatan ibu dan janin atau bayi yang baru lahir. (baca: ciri kehamilan bermasalah)
- Membantu ibu bisa menjalani kehamilan dengan tenang, mendapatkan dukungan dari medis dan membuat mental ibu menjadi lebih kuat selama menghadapi persalinan.(baca: penyebab janin cacat sejak dalam kandungan – penyebab bayi lahir cacat)
- Membuat ibu bisa mendapatkan tubuh yang sehat selama hamil, termasuk untuk mengetahui skala kesehatan fisik, mental dan sosial baik terhadap ibu maupun bayi. (baca: penyebab bayi lahir sumbing – penyebab bibir sumbing pada janin – cara merawat bayi bibir sumbing)
- Memastikan ibu bisa menghadapi proses persalinan yang nyaman, aman dan tenang.
- Membuat dokter bisa mendeteksi berbagai gangguan termasuk gangguan kehamilan resiko rendah dan tinggi yang bisa membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin ketika terjadi penyakit tertentu. (baca: komplikasi kehamilan)
- Membantu ibu hamil bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan penting selama hamil seperti tentang nutrisi kehamilan, olahraga untuk ibu hamil, vitamin untuk ibu hamil, obat aman untuk ibu hamil, dan tindakan medis lain yang diperlukan selama hamil.
- Membantu ibu bisa melakukan pemeriksaan awal untuk beberapa penyakit seperti anemia selama hamil, infeksi HIV/AIDS, gangguan kesehatan mental, penyakit menular seksual dan berbagai gangguan lain.
- Membantu ibu hamil mengetahui tentang kesehatan janin, kesehatan calon bayi, kesehatan bayi, sanitasi yang baik, dan cara perawatan janin dan bayi yang sesuai dengan anjuran medis.
- Bisa membantu menurunkan resiko kematikan ibu dan bayi akibat penyakit atau kondisi medis tertentu yang berhubungan dengan kehamilan.
- Membantu ibu agar tidak stres, panik atau perasaan khawatir berlebihan menjelang proses persalinan.
- Membantu ibu memilih metode persalinan yang paling nyaman dan baik untuk ibu dan bayi.
- Membantu ibu mengetahui persiapan persalinan, persiapan inisiasi menyusui dini, proses menyusui dan juga cara perawatan bayi baru lahir.
- Mendukung ibu dan keluarga untuk menyambut kehamilan, persalinan dan perawatan bayi setelah lahir.
Informasi kesehatan ibu hamil:
- bahaya kelelahan pada ibu hamil
- bahaya ibu hamil angkat beban berat
- hamil cepat ngantuk
- demam saat hamil
- ibu hamil cepat lelah
- bahaya flu untuk ibu hamil
- Bahaya Ambeien untuk Ibu Hamil
- Susah BAB saat hamil
Metode
Pada dasarnya antenatal care merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan secara keseluruhan baik itu pada ibu maupun janin. Pemeriksaan ini akan dilakukan secara rutin oleh dokter ahli kebidanan dan kandungan, perawat persalinan atau bidan. Berikut ini beberapa metode antenatal care yang harus diperhatikan oleh semua ibu hamil.
- Kapan saja antenatal care perlu dilakukan?
Pemeriksaan antenatal care memang harus dilakukan secara rutin sesuai dengan usia kehamilan. Pada dasarnya dokter memberikan waktu atau jadwal khusus kapan harus melakukan pemeriksaan sesuai dengan usia kehamilan, seperti berikut ini:
- Umur kehamilan 1 sampai 28 minggu, jadwal pemeriksaan adalah 4 minggu sekali.
- Umur kehamilan 28 sampai 36 minggu, jadwal pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu sekali.
- Umur kehamilan lebih dari 36 minggu, jadwal pemeriksaan dilakukan selama 1 minggu sekali.
Semua jadwal ini sebaiknya harus diikuti oleh semua ibu hamil, terlebih jika dokter menemukan indikasi resiko tinggi gangguan kehamilan atau persalinan maka pemeriksaan akan dilakukan lebih sering. Semua data yang didapatkan harus dibawa ketika melakukan kunjungan. Jika ingin berganti dokter maka semua buku atau catatan data selama kehamilan juga harus ditunjukkan.
Baca: perkembangan janin – cara menghitung usia kehamilan – tanda janin tidak berkembang
- Jenis pemeriksaan yang dilakukan selama antenatal care
Pemeriksaan Anamnesis :
Anamnesis merupakan sebuah pemeriksaan awal antara dokter dengan ibu hamil yang dilakukan dengan percakapan secara langsung, percakapan juga bisa dilakukan dengan suami ibu hamil atau keluarga dekat yang mengantar pemeriksaan kehamilan.
Tujuan anamnesis adalah untuk membuat dokter mendapatkan semua informasi yang diperlukan untuk mendalami kondisi ibu hamil. Semua informasi bisa membantu dokter dalam menganalisa kondisi kehamilan ibu. Selain itu anamnesis juga sangat penting untuk membantu dokter dan ibu hamil menjalin komunikasi yang baik, tidak canggung, merasa lebih nyaman dengan dokter, dan bisa membuat ibu hamil bisa berkomunikasi dengan luas kepada dokter. (baca: tips memilih rumah sakit bersalin)
Cara melakukan anamnesis:
- Dokter dan ibu hamil membangun suasana yang nyaman untuk sesi konsultasi dan percakapan sehingga membuat ibu hamil juga merasa lebih nyaman.
- Selama dokter berkomuniksi dan memeriksa maka dokter akan memperhatikan ibu hamil termasuk beberapa gejala yang mungkin memang disembunyikan oleh ibu hamil.
- Dokter akan memeriksa beberapa catatan penting untuk ibu hamil seperti:
Nama ibu hamil
Umur ibu hamil
Alamat dan tempat tinggal ibu hamil
Semua data tentang riwayat kehamilan (jika itu kehamilan kedua dan seterusnya)
Semua data mengenai kehamilan (jika itu kehamilan pertama)
Semua data mengenai riwayat persalinan sebelumnya.
Semua data mengenai riwayat keguguran (jika ada)
Semua data mengenai penyakit selama sebelum hamil dan selama hamil
Semua keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil.
Informasi penyebab keguguran:
- Penyebab keguguran hamil muda
- Tanda-tanda keguguran
- bahaya banyak pikiran untuk ibu hamil
- bahaya sering emosi saat hamil
- Penyebab keguguran hamil muda
- Pemeriksaan fisik untuk ibu hamil
Setelah anamnesis selesai maka dokter akan melakukan persiapan pemeriksan fisik untuk ibu hamil. Pemeriksaan dasar bisa juga dilakukan oleh perawat atau bidan sebagai pendamping dokter saat pemeriksaan. Berikut ini jenis pemeriksaan fisik dasar yang dilakukan untuk ibu hamil dan tujuannya.
- Tinggi badan dan berat badan ibu hamil
Selama kehamilan maka tinggi badan ibu hamil akan diukur untuk pemeriksaan pertama kali. Kemudian ibu hamil akan diperiksa berat badannya setiap kunjungan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menghitung nilai BMI (Body Mass Index) sehingga dokter bisa menganalisa apakah berat badan ibu hamil cukup sehat atau berlebihan. Jika ibu hamil mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada ibu hamil maka dokter juga akan memberikan solusi termasuk untuk mengatur pola makan yang tepat. Namun terkadang berat badan ibu hamil terjadi dari kenaikan berat badan janin dan juga lemak tubuh yang membantu mempersiapkan ASI. (baca: bayi besar dalam kandungan – Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil)
- Pemeriksaan tekanan darah
Setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan maka biasanya tekanan darah menjadi hal penting yang harus diketahui oleh dokter. Tekanan darah bisa menunjukkan apakah ibu mengalami tekanan darah rendah atau tekanan darah tinggi. Kedua ukuran ini sangat penting untuk melihat kondisi kesehatan ibu hamil. Hipertensi pada ibu hamil bisa sangat berbahaya karena menyebabkan potensi ibu terkena komplikasi kehamilan seperti preeklampsia. Kemudian masalah tekanan darah rendah juga cukup berat untuk ibu karena ibu bisa mengalami pusing, sakit kepala dan resiko anemia. (baca: Penyebab Ibu Hamil Darah Rendah – darah tinggi pada ibu hamil – hipertensi dalam kehamilan)
- Pemeriksaan payudara
Pemeriksaan payudara ibu hamil sangat penting dilakukan untuk membantu ibu hamil melihat apakah semua organ sudah siap untuk menyambut kelahiran bayi. Ketika hamil maka payudara ibu juga berkembang mulai dari ukuran yang lebih besar, tingkat kepadatan dan juga kondisi kesehatan payudara ibu. Ini baik untuk membuat ibu siap melahirkan dan memberikan ASI pada bayinya nanti.
Informasi ASI dan ASI perah:
- cara menyusui bayi kembar
- cara memerah ASI dengan tangan
- tips menyusui agar bayi tidak muntah
- tips menyusui bayi kembar
- tips menyusui di tempat umum
- cara memerah ASI dengan tangan
- cara memerah ASI
- cara menyimpan ASI
- Cara memompa ASI
- Pemeriksaan tungkai
Pemeriksaan tungkai dilakukan untuk melihat apakah kaki ibu hamil bengkak atau tidak. Ibu hamil sangat rentan dengan masalah pembengkakan kaki seperti edema. Ini terjadi ketika bagian pembuluh darah vena balik di bagian kaki tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga aliran darah tidak lancar. Terkadang juga bisa menyebabkan penumpukan cairan pada bagian kaki bawah sehingga bisa menganggu kerja ginjal dan jantung ibu hamil.
Baca: kaki bengkak saat hamil – bahaya kaki bengkak saat hamil – kaki bengkak setelah melahirkan – kaki bengkak saat hamil 7 bulan
- Pemeriksaan palpasi Leopold
Ini adalah pemeriksaan penting dengan meraba dan mengukur perut ibu hamil. Beberapa pemeriksaan dilakukan secara bertahap seperti:
- Pemeriksaan Leopold I : yaitu pemeriksaan untuk menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di bagian fundus dengan telapak tangan. Semua pemeriksaan dilakukan dengan lembut dan baik sehingga sangat nyaman untuk ibu hamil.
- Pemeriksaan Leopold II : yaitu pemeriksaan untuk menentukan letak punggung atau beberapa bagian kecil janin. Cara pemeriksaan dilakukan dengan kedua bagian telapak tangan yang menekan bagian uterus dari kiri ke kanan, kemudian ke arah kepala ibu hamil, dan dokter mulai mencari bagian sisi punggung janin dan juga bagian kepala janin.
- Pemeriksaan Leopold III: yaitu pemeriksaan untuk menentukan dan meraba bagian presentasi janin yang terletak dibagian bawah perut ibu. Pemeriksaan dilakukan dengan satu tangan meraba bagian janin yang terletak dibagian bawah sementara jari tangan yang lain menahan bagian fundus.
- Pemeriksaan Leopold IV : yaitu pemeriksaan untuk menentukan bagian prominensia sefalik atau bagian kepala fleksi yang bertujuan untuk melihat apakah bagian janin sudah masuk ke pintu panggul.
Informasi perkembangan janin:
- Perkembangan Janin 1 Bulan
- Perkembangan Janin 2 Bulan
- Perkembangan Janin 3 Bulan
- Perkembangan Janin 4 Bulan
- Perkembangan Janin 5 Bulan
- Perkembangan Janin 6 Bulan
- Perkembangan Janin 7 Bulan
- Perkembangan Janin 8 Bulan
- Perkembangan Janin 9 Bulan
- Pemeriksaan denyut jantung janin
Denyut jantung janin baru bisa dideteksi ketika kehamilan sudah berusia 16 minggu. Denyut jantung janin sangat penting diperiksa untuk melihat apakah perkembangan jantung janin baik dan cukup sehat. Pemeriksaan ini juga bisa membantu dokter menganalisa jika kemungkinan bayi mengalami cacat jantung bawaan sejak dalam kandungan. Denyut jantung janin yang normal adalah antara 120 sampai 160 kali per menit. (baca: cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan – kelainan jantung pada bayi baru lahir)
- Pemeriksaan organ genital (vagina)
Pemeriksaan organ genital atau vagina bisa dilakukan dengan beberapa alasan seperti adanya tanda pendarahan selama kehamilan, dan adanya tanda-tanda akan melahirkan. Namun pemeriksaan ini tidak boleh dilakukan untuk ibu hamil yang mengalami plasenta previa yang membuat jalan lahir tertutup oleh janin. Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan yaitu:
- Pemeriksaan luar
Pemeriksaan luar bertujuan untuk melihat bagian vulva atau uretra, dokter akan menganalisa apakah ada peradangan atau pendarahan, keputihan dan berbagai kelainan lain. Pemeriksaan dilakukan dengan kedua jari dokter kemudian juga menggunakan alat seperti speculum. Pemeriksaan dengan alat speculum bisa membantu dokter untuk melihat bagian dalam liang vagina sehingga dokter bisa menemukan adanya cairan, pendarahan, luka pada dinding vagina atau adanya polip dalam rongga vagina. Jika ditemukan kondisi ini maka ibu kemungkinan tidak bisa melahirkan normal.
- Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan dengan kedua jari dokter untuk melihat adanya pembukaan jalan lahir. Pemeriksaan ini dilakukan ketika ibu sudah mengalami berbagai tanda akan melahirkan dalam waktu dekat. Sesudah ditemukan pembukaan maka dokter bisa memprediksi apakah pembukaan lancar dan ibu bisa melahirkan secara normal atau caesar.
Informasi keputihan:
- Keputihan saat hamil
- cara mencegah keputihan
- cara mengatasi keputihan gatal
- penyebab keputihan pada ibu hamil
- penyebab keputihan
- ciri-ciri keputihan yang berbahaya
Informasi persalinan caesar:
- resiko melahirkan normal setelah caesar
- resiko operasi caesar
- bahaya operasi caesar
- pemulihan rahim pasca caesar
- operasi caesar kedua
Informasi persalinan normal:
- tanda tanda akan melahirkan
- ciri ciri kontraksi akan melahirkan
- cara agar persalinan normal tidak sakit
- cara agar melahirkan normal tidak sakit
- teknik pernafasan saat melahirkan
- resiko melahirkan normal setelah caesar
- pembukaan saat melahirkan
- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak selalu dilalukan setiap kedatangan ibu hamil ke dokter. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan anjuran dokter sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter sebelumnya. pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan untuk menganalisa beberapa hal, seperti:
- Pemeriksaan darah: pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kadar HB, hematokrit, golongan darah. Pemeriksan ini sangat penting untuk menganalisa semua kondisi darah ibu hamil dan memastikan tidak ada kelainan pada janin yang akan dilahirkan. (baca: tes darah saat hamil)
- Pemeriksaan urin: ini adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kadar gula darah, protein dan sedimen. Ini bisa membantu dokter mengetahui apakah ibu mengalami diabetes, gangguan ginjal, preeklamsia dan berbagai resiko gangguan kehamilan yang lain. (baca: infeksi saluran kemih pada ibu hamil – gejala preeklampsia pada ibu hamil)
- Pemeriksan STS : ini adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah ibu terkena penyakit menular seksual seperti Syphilis. Pemeriksaan hanya dilakukan jika ibu memiliki beberapa gejala penyakit menular seksual.
- Pemeriksaan TORCH : ini adalah pemeriksaan yang berguna melihat apakah ibu terkena infeksi dari virus yang menyebabkan penyakit toxoplasma, rubella, citomegalo virus dan jenis virus yang lain. Pemeriksaan dilatarbelakangi dengan berbagai gejala yang muncul, riwayat medis ibu hamil dan juga kondisi lain seperti keguguran pada kehamilan sebelumnya. (baca: pemeriksaan torch pada ibu hamil – Gejala torch pada Ibu hamil)
Informasi bayi sungsang:
- penyebab bayi sungsang
- ciri bayi sungsang
- cara agar bayi tidak sungsang
- bahaya melahirkan bayi sungsang
- Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui umur kehamilan sesuai perkembangan janin, letak dan posisi janin dalam kandungan, letak dan kondisi plasenta yang normal atau tidak selama hamil, kondisi tingkat air ketuban, ukuran janin, berat janin dan perkiraan kapan bayi akan lahir. Ada beberapa jenis USG yang bisa dilakukan dan semua bisa dipertimbangkan mengingat semua jenis USG memiliki tarif atau biaya yang berbeda. (baca: manfaat USG 4 dimensi – bahaya USG kehamilan yang terlalu sering – manfaat USG kehamilan)
Itulah beberapa informasi tentang antenatal care selama kehamilan. Ini tahap pemeriksaan yang penting untuk ibu hamil sehingga lebih baik untuk mengikuti semua jadwal pemeriksaan dari dokter.