5 Fakta Menarik Bentuk Kepala Anak Autis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Autisme adalah salah satu jenis gangguan perkembangan anak yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat normal otak. Tanda-tanda anak autisme sejak dini dapat diamati pada masa bayi sampai anak-anak sebelum usia tiga tahun.

Kemudian tanda-tandanya bertambah sesuai dengan usia anak. Bahkan beberapa anak autis sudah terlihat sejak masih bayi. Tanda-tanda fisik biasanya lebih mudah dilihat.

Kemudian tanda-tanda sosial dan perilaku mengikuti semua tanda lainnya. Selain itu, kondisi emosi dan mental anak autis sangat berbeda dengan anak normal lainnya.

Salah satu ciri fisik anak autis sejak lahir hingga besar yang perlu diperhatikan adalah bentuk kepala. Berikut beberapa bentuk kepala anak autis yang wajib ketahui :

1. Kepala lebih besar

Semenjak lahir mungkin kepala anak autis tampak terlihat sama seperti anak normal lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu dan seiring tumbuh kembang anak, bentuk kepala anak autis ini akan membesar hampir bisa mencapai 10 kali lebih besar dari anak normal pada umumnya.

Kondisi ini mungkin bisa berhubungan dengan penyakit sindrom down (kelainan kromosom) atau trisoma 13. Hal ini perlu diwaspadai dan perlu mendapatkan perhatian orang tua sebagai tanda bahwa anak mengalami gejala autis sejak dini.

Untuk memastikan apakah bentuk kepala yang membesar ini karena gejala autis atau bukan, kita bisa memeriksakannya kesehatannya kepada dokter ahli demi mendapatkan perawatan terbaik.

2. Kepala datar dibagian punggung kepala

Berdasarkan temuan penelitian, anak dengan  kepala datar di salah satu sisi atau kepala bayi rata bagian belakang punggung kepala mungkin mengalami perkembangan yang lebih lambat.

Pengaruh perkembangan anak yang lambat ini bisa menandakan bahwa anak mengalami gangguan salah satunya adalah anak mengalami gangguan autis.

Kondisi anak biasanya lemah, juga dikhawatirkan tingkat kecerdasannya di bawah normal. Lingkar kepala dan bentuk kepala biasanya mempengaruhi perkembangan motorik halus anak.

Namun, sebaliknya jika selama perbedaan bentuk kepala  tidak terlalu besar dan  lingkar kepala normal, maka tidak berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan. Artinya, anak tumbuh dan berkembang secara normal.

3. Kepala tidak rata

Diperkirakan sekitar satu dari lima bayi  sehat akan mengalami kelainan bentuk kepala. Kondisi ini sering  terjadi akibat  persalinan normal, ketika bayi harus melewati jalan lahir yang sempit sementara tulang tengkoraknya masih lunak.

Biasanya tulang tengkorak anak mulai mengeras saat anak berusia 1 tahun. Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat mempengaruhi bentuk kepala bayi baru lahir dan membuat kepala bayi tidak rata, yaitu salah satunya karena kelainan atau gangguan autis.

Gangguan autis bisa dilihat dari bentuk kepala yang tidak rata. Hal ini disebabkan oleh tekanan rahim bayi ketika dalam kandungan dengan sedikit cairan ketuban sehingga pada saat proses persalinan harus membutuhkan vakum atau forsep.

Selain itu juga, tekanan pada punggung yang sering dalam posisi terlentang menjadi penyebab bentuk kepala anak autis.

4. Kepala tidak bulat sempurna

Ini adalah kondisi anomali atau kelainan pada anak autis dimana kepala anak autis yang baru lahir yang disebabkan oleh fusi dini tulang tengkorak. Bentuk kepala yang tidak bulat sempurna menyebabkan bentuk kepala anak tidak normal karena otak berkembang sangat cepat sebelum lahir.

Kondisi ini membutuhkan koreksi bedah untuk mencegah kerusakan otak yang akan menjadi penyebab otak anak tidak berkembang dengan baik.

5. Kepala yang sedikit melengkung

Bentuk kepala anak autis bisa terlihat dari ukuran dan dari jumlah sendi nya. Anak autis mungkin memiliki bentuk kepala yang hanya terdapat 1-2 sendi tulang yang menutup sehingga kepala tertekuk saat otak tumbuh. Keadaaan ini yang membuat kepala anak autis terlihat sedikit melengkung yang mungkin berbeda dari anak normal lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn