Tanda Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alergi memang menjadi hal yang menyebalkan bagi semua orang. Sebagian orang justru malah mengalami alergi pada sesuatu yang disukainya. Misalkan alergi makanan laut atau alergi susu. Sekali lahap, efeknya bisa berhari-hari. Mungkin tidak hanya sekadar gatal, bisa jadi lebih buruk dari sekedar kulit yang tak sedap dipandang. Tahukah Ibu, bahwa alergi ini bukan hanya bisa di idap oleh orang dewasa tetapi juga bayi dan anak-anak? Sedih memang ketika tahu bahwa anak kita ternyata mengidap alergi sesuatu mungkin sesuatu yang dia sukai atau bahkan sebenarnya dibutuhkan. Seperti ketika kita tahu bahwa anak kita mengidap alergi susu sapi, sumber makanan yang cukup diperlukan tubuh semasa pertumbuhan dan perkembangannya. Menghadapi hal tersebut, kami akan memberikan penjelasan singkat mengenai tanda bayi alergi susu sapi dan bagaimana mengatasi gejala alergi susu sapi pada bayi.

(Baca juga: Larangan Ibu Hamil – Buah-buahan untuk Ibu Hamil – Manfaat Coklat untuk Ibu Hamil)

Tanda Bayi Alergi Susu Sapi atau Susu Formula

Setelah menjalani masa ASI eksklusif minimal 6 bulan, sudah saatnya bayi mulai dikenalkan dengan susu sapi atau susu formula. Sebagai ibu, tentu saja tidak ingin memberikan setengah-setengah. Pasti susu yang dipilih merupakan susu terbaik berkualitas tinggi dengan kandungan gizi lengkap guna memenuhi kebutuhan si kecil. Sayangnya, susu yang paling mahal pun tak menjamin akan cocok bagi semua bayi, balita, atau anak Anda.

Bagaimana mengetahui adanya tanda bayi alergi susu sapi? Symptom yang nyata dan sangat kasat mata dari tanda bayi alergi susu sapi atau susu formula adalah kulit menjadi gatal, kemerahan, bahkan bengkak. Kulit bisa jadi lebih sensitif dan tak jarang ditemukan bintik maupun bisul yang berada di area pipi, mulut, maupun telinga. Kerak juga bisa muncul di area kulit kepala. Pada beberapa kasus, rasa gatal juga terasa di area mata, telinga, serta rambut. Biasanya kondisi ini akan diperparah dengan kelenjar kepala bagian belakang yang akan membesar. Lebih mudahnya, gejala alergi susu sapi ini bisa tercium dari telinga yang kotor dan baunya cenderung lebih tajam.

(Baca juga: Penyebab Anak Susah BAB dan Penyebab Step pada Anak)

Bukan hanya terlihat dari kulit, tanda lain juga bisa dilihat misalnya dari saluran cerna, seperti munculnya diare, muntah, atau sekadar mulas. Anak juga tak jarang menjadi cegukan atau mengalami kembung, sering buang angin, hingga gelisah di malam hari. Mengapa? Bayi yang diketahui ternyata alergi susu sapi atau susu formula biasanya akan lebih sering buang air besar atau sebaliknya justru mengalami konstipasi. Kotoran yang dikeluarkan juga tak seperti biasanya, cenderung akan berwarna hijau dengan bau lebih tajam. Tentu saja kondisi ini akan membuat bayi menjadi lebih rewel.

(baca juga: Bayi tidak BAB Seminggu)

Kemungkinan tanda lain yang muncul terlihat dari saluran pernafasan yang kemudian terjadi batuk pilek berulang hingga sesak nafas atau asma. Setidaknya, bayi atau anak akan mengalami nafas berbunyi yang disertai dengan batuk di malam hari dan batuk ini nantinya akan hilang dengan sendirinya di pagi hari. Hidung bayi atau anak alergi susu sapi biasanya menjadi lebih sensitif. Meski begitu, Ibu tidak perlu khawatir karena meski adanya tanda-tanda ini mungkin dialami beberapa, bukan berarti hal tersebut merupakan jaminan anak pasti memiliki alergi terhadap susu sapi atau susu formula.

(Baca juga: Cara Menurunkan Panas pada Anak; Bahaya AC bagi Balita; Penyebab Anak Terlambat Bicara)

Bagaimana Proses Alergi ini Muncul pada Anak?

Alergi susu sapi yang dialami bayi atau anak kemungkinan akibat adanya faktor penghambat protein susu sapi untuk masuk dari lapisan epitel usus. Sementara lapisan ini belum tentu sudah matang pada bayi atau anak Anda. Dikarenakan lapisan yang belum matang ini, maka bahan alergenik banyak yang menembusnya. Bahan alergenik yang masuk melalui lapisan epitel usus yang belum matang ini akhirnya larut dalam sistem sirkulasi darah. Sistem imun akan mengenalinya sebagai benda asing yang hendak menyerang lantas terjadilah gejala alergi susu sapi atau susu formula pada bayi atau anak.

Susu sapi mengandung sekitar 76 hingga 86% kasein. Inilah yang kerap menjadi penyebab alergi susu paling banyak terutama susu sapi yang sudah diolah dalam bentuk susu formula. Masalah bertambah ketika anak diketahui memiliki riwayat kesehatan hipersensitif. Keadaan ini dapat diperparah karena tubuhnya memproduksi zat antibodi Immunoglobulin E dan zat inilah yang menyebabkan adanya pelepasan histamin.

(Baca juga : Cara Mengobati Cacar Air pada Anak dan Obat Asma Anak)

Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi pada Bayi?

Alergi terhadap suatu makanan memang cenderung menjengkelkan karena kita jadi harus waspada dalam menyajikan makanan supaya memastikannya tidak mengandung bahan alergenik. Lalu, bagaimana jika kita hendak mengatasi alergi susu sapi pada bayi ini? Berikut kami berikan tips mudahnya.

  1. Tentu saja hindari susu sapi atau susu formula berbahan dasar susu sapi. Anda bisa menggantinya dengan susu lain seperti susu kedelai yang kerap menjadi alternatif susu bagi para penderita alergi susu sapi.
  2. Perhatikan setiap makanan yang hendak diberikan pada buah hati. Pastikan tidak ada kandungan susu sapi atau kandungan serupa yang berpotensi membuat si kecil menderita akibat kambuhnya alergi yang dideritanya.
  3. Bagi Ibu yang sudah berkonsultasi ke dokter, besar kemungkinan dokter akan menyarankan Ibu untuk memberikan susu formula hypoallergenic, susu khusus dengan protein yang terpecah kecil dan menurunkan risiko kambuhnya alergi.
  4. Siasati dalam memberikan makanan pada buah hati. Kandungan kalsium dan vitamin D yang terkenal tinggi pada susu bukan berarti tidak bisa ditemukan pada bahan makanan lain yang lebih aman baginya. Sebagai contoh adalah ikan salmon, telur ayam, bayam, dan brokoli yang memiliki kandungan vitamin D yang diperlukan tubuh.5. Tidak berhasil mendapatkan hasil yang lebih baik ketika sudah mencoba alternatif yang kami sarankan? Segera konsultasikan dengan dokter. Mungkin ada penyebab lain yang mendukung mengapa anak tetap mengalami symptom yang sama dengan alergi yang muncul akibat susu sapi. Semakin dini Ibu mendeteksi, semakin cepat dan tepat penanganan yang diberikan.

(Baca juga: Cara Agar Anak Cepat Jalan – Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak – Gejala Flu Singapura pada Anak)

Itu dia beberapa hal yang bisa kami sampaikan terkait gejala atau tanda bayi alergi susu sapi, proses alergi itu masuk ke dalam tubuh, hingga alternatif yang kami sarankan bagi ibu dengan anak alergen susu sapi. Jangan menyerah untuk memberikan nutrisi terbaik yang dibutuhkan sekalipun harus menggantinya dengan bahan makanan lain. Bukankah keceriaan buah hati adalah kegembiraan Ibu sendiri?

fbWhatsappTwitterLinkedIn