Penyakit tipes sering ditemukan tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Secara medis, penyakit ini dikenal sebagai demam tifoid. Faktor penyebabnya yaitu adanya infeksi bakteri dalam saluran cerna, yakni di bagian usus. Umumnya bakteri yang menjadi pemicu tipes yakni bakteri salmonella sp. Bakteri ini biasanya berkoloni di tempat-tempat uang kotor (tempat yang banyak tercemar tinja dan urine), ikan yang hidup dalam sungai terkontaminasi, bahan-bahan makanan mentah serta produk olahan susu yang tidak berkualitas. (baca juga: Penyebab bayi demam tinggi–cara mengatasi demam pada bayi )
Nah, berikut ini beberapa gejala tipes pada anak 2 tahun:
- Nyeri perut
Gejala tipes pada anak 2 tahun yang pertama yakni munculnya rasa nyeri pada perut. Bunda bisa mengamati perilaku buah hati, apakah ia sering memegangi perutnya atau tidak. Apabila si kecil terus-terusan memegang perutnya dengan diiringi tangisan rewel berarti tandanya ia sedang merasakan nyeri. Apa banyak penyebab nyeri perut, salah satunya tipes. Ketika seseorang terinfeksi bakteri salmonella, maka bakteri ini akan memicu peradangan pada dinding usus sehingga menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut seperti kram dan melilit. Untuk memastikan sebaiknya bunda segera memeriksakan buah hati kepada dokter agar memperoleh penanganan yang tepat. (baca juga: Obat sakit perut anak)
- Demam
Selain nyeri perut, penderita tipes juga akan mengalami kenaikan suhu tubuh. Bunda bisa mengecek dengan menggunakan termometer. Umumnya demam terjadi dalam jangka waktu cukup lama, bahkan bisa mencapai melebihi 2 minggu. Suhu tubuh akan naik secara bertahap. Awalnya hanya berkisar 37 derajat celcius. Namun setelah 7 hari bisa meningkat hingga 39-40 derajat celcius. Anak akan tampak lesu, pusing dan sering mengigau saat tidur. Gejala ini akan tampak semakin parah di malam hari, dan mereda di siang hari. Apabila bunda mendapati buah hati terserang demam tinggi maka segera periksakan ke dokter untuk memperoleh penanganan sejak dini.
Baca juga:
- Mual
Bakteri salmonella yang masuk ke dalam saluran cerna tidak hanya menginfeksi bagian usus saja. Bakteri bisa bisa masuk ke bagian organ lain melalui pembuluh darah, misalnya saja lambung. Apabila lambung telah terinfeksi salmonella, maka secara spontan penderitanya pun akan merasakan mual. Proses pencernaan juga ikut terganggu. Kondisi ini terbilang cukup serius dan harus segera ditangani. (baca juga: Susu formula untuk bayi kembung perut)
- Muntah
Dalam kondisi parah, biasanya gejala mual yang dialami oleh penderita tipes akan diikuti oleh muntah. Si penderita menjadi kurang nafsu makan. Bahkan bobot badannya pun juga ikut menurun. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya bunda memberikan makanan dalam porsi kecil namun frekuensinya ditingkatkan. Semisal 7 kali dalam sehari. Tujuannya agar si anak tidak kekurangan nutrisi dan untuk meningkatkan sistem imun tubuhnya.
Baca juga:
- Diare
Biasanya anak kecil rentan mengalami diare. Pemicu utamanya dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan atau mungkin efek samping dari pengonsumsian makanan tertentu. Nah, diare ini juga menjadi salah satu gejala dari tipes sebagai akibat adanya infeksi bakteri di dalam usus. Yang mana menyebabkan proses pencernaan menjadi tak sempurna sehingga merangsang usus untuk memproduksi cairan berlebihan dan menyebabkan tekstur feses menjadi lembek atau cair. (baca juga: cara mencegah diare pada bayi – disentri pada anak – cara menurunkan panas pada anak)
- Lidah berwarna putih
Perubahan warna lidah bisa dijadikan indikasi untuk mendeteksi adanya penyakit pada tubuh. Umumnya seseorang menderita tipes, permukaan tengah lidahnya berawarna putih dan pucat. Anak juga akan merasakan pahit di lidahnya. Bunda bisa mengeceknya secara langsung, kemudian perhatikan pula tanda-tanda lain yang menyertai. Apabila anak mengalami gejala mirip tipes maka segera bawa ke dokter.
- Tubuh terlihat lemas
Manakala anak menderita tipes, ia akan merasakan gejala tak nyaman di seluruh tubuhnya. Mata terasa panas, kepalanya pusing, perutnya juga sakit. Inilah yang kemudian membuat anak tampak lemas dan lesu. Selain itu, di saat sakit biasanya sistem imun tubuh juga bekerja lebih keras sehingga dampaknya penderita akan kehilangan energi. Cara terbaik untuk menangani kondisi ini yakni dengan mengajak anak untuk beristirahat. Hindari dulu aktivitas di luar ruangan karena bisa membuat tipes semakin parah. (baca juga: Tips agar anak tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit)
- Munculnya bintik merah di kulit
Tanda lain yang sering muncul pada penderita tipes yaitu munculnya bintik-bintik merah pada seluruh bagian tubuh. Bintik ini berukuran kecil dan tidak ada cairan di dalamnya. Hanya ruam berwarna merah seperti campak (gabagen). Gejala ini datang selama tipes menyerang. Saat demam sudah menurun dan kondisi membaik, maka bintik-bintik merah akan memudar secara perlahan. (baca juga: Cara mengatasi keputihan gatal – Obat gatal untuk bayi)
- Pusing
Kondisi demam biasanya diikuti dengan gejala pusing atau sakit kepala. Penderita akan cenderung memegangi kepalanya karena terasa sakit. Menurut hasil studi, rasa pusing ini akan semakin memucak saat hari mulai petang, yakni di sore dan malam. Hal ini dikarenakan saat malam hari bakteri di dalam usus memproduksi racun dalam kadar cukup tinggi dan pergerakannya juga semakin meningkat. Inilah mengapa suhu tubuh akan naik di kala malam hari. (baca juga: Cara mengatasi pusing saat hamil – Obat pusing untuk ibu menyusui – Obat pusing saat hamil)
- Kehilangan nafsu makan
Gejala tipes pada anak 2 tahun lain yang sering terlihat adalah kurangnya nafsu makan. Sistem imun yang menurun membuat anak menjadi lemas. Selain itu, rasa sakit kepala dan nyeri perut juga membuat anak semakin malas mengonsumsi makanan. Bahkan tak jarang makanan yang telah ditelan dimuntahkan kembali. Itulah mengapa penderita tipes cenderung mengalami penurunan bobot tubuh secara drastis.
Baca juga:
- Linglung
Meski tidak semua penderita tipes mengalami gejala ini, namun beberapa anak dengan sistem imun rendah cenderung menunjukkan perilaku linglung. Kondisi ini disebebkan oleh infeksi bakteri salmonella yang sudah cukup parah. Biasanya anak menjadi kesulitan berkonsentrasi dan lebih sering diam. Gejala ini lebih dominan muncul di minggu pertama sejak penderita terinfeksi.
- Pendarahan gastrointestinal
Penyakit tipes yang terjadi selama berminggu-minggu dan tidak segera disembuhkan maka berisiko menimbulkan pendarahan gastrointestinal. Yakni suatu kondisi dimana sistem saluran pencernaan (lambung, usus dan anus) mengalami pendarahan. Keadaan ini cukup jarang ditemukan. Biasanya muncul ketika dinding usus sudah mengalami kerusakan dan infeksi bakteri menyebar ke organ lainnya. Beberapa tanda yang terlihat ketika anak mengalami pendarahan gastrointestinal yakni anak menjadi sesak nafas, pucat, muntah darah, tubuh lemas, denyut jantung tak beraturan, tekanan darah rendah dan feses berwarna gelap kehitaman. (baca juga: Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil , Penyebab Pendarahan Saat Hamil)
- Usus berlubang
Gejala usus berlubang biasanya dialami oleh penderita tipes yang terinfeksi bakteri berbulan-bulan dan tidak segera ditangani. Biasanya gejala ini diikuti dengan sesak nafas, sakit perut, mual, muntah, denyut jantung tak beraturan, kulit pucat dan feses berwarna hitam. (baca juga: Tanda-tanda cacingan pada anak)
- Peritonitis (perforasi usus)
Pada tahap lebih parah lagi, tipes bisa menimbulkan perforasi usus atau dikenal sebagai peritonitis. Yakni suatu kondisi dimana bakteri sudah berkembang pesat dan merusak dinding saluran cerna hingga berlubang. Hal ini membuat bakteri memasuki organ lain (seperti paru-paru dan hati) dan menginfeksinya hingga berisiko memicu penyakit lain bahkan kematian. Biasanya tanda-tanda yang muncul pada penderita yang mengalami peritonitis yakni nyeri perut, muntah, lemas, kulit pucat, penurunan tekanan darah, dan muntah darah.
Baca juga:
- Gangguan kesadaran
Setelah mengalami perforasi usus, penderita berisiko mengalami gangguan neurologis. Hal ini dikarenakan bakteri telah menyebar ke syaraf otak dan sumsum tulang belakang sehingga merusak pusat kesadaran. Biasanya penderita akan mudah pingsan,suhu tubuh naik dengan disertai kejang, bahkan mengalami penurunan ingatan. Komplikasi ini sangat berbahaya bila tak segera diatasi bisa menyebabkan kematian. (baca juga: Penyebab bayi anemia – Penyakit rhesus pada bayi)
Cara Mengatasi Tipes Pada Anak
Ketika anak menunjukkan gejala-gejala diatas, maka segera lakukan penanganan sejak dini untuk mencegah komplikasi. Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi tipes pada anak:
- Segera bawa anak ke rumah sakit, nantinya dokter akan meresepkan obat-obatan antibiotik untuk membunuh infeksi bakteri penyebab tipes, seperti Ciprofloxacin, Chloramphenicol, Amoxicillin dan sejenisnya
- Berikan asupan makanan secara cukup. Walaupun anak terus menolak, tetapi berusahalah tetap memberikan makanan dengan teratur. Cukup porsi kecil namun berulang kali
- Berikan makanan bertekstur lunak dan lembut, seperti sayuran, nasi tim atau bubur nasi merah
- Berikan banyak air putih untuk mencegah dehidrasi
- Perbanyak istirahat
- Bersihkan perabotan, mainan dan rumah untuk menghindari penyebaran bakteri
- Biasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan
- Berikan oralit saat anak mengalami gejala diare
- Kompres dahi dengan air hangat untuk meredakan demam
- Berikan makanan bergizi yang mampu meredakan tipes, seperti pisang, jus jambu merah atau telur rebus
Baca juga : Makanan bayi 1 tahun biar gemuk – Cara Mengobati Asma pada Anak – manfaat buah naga untuk bayi – manfaat pisang untuk bayi – manfaat pepaya untuk bayi
Demikianlah beberapa gejala tipes pada anak 2 tahun dan cara mengatasinya. Penyakit tipes bisa saja hilang kemudian kambuh setelah beberapa minggu. Untuk menghindari agar tipes tidak kambuh maka bunda perlu memperhatikan kebersihan lingkungan dan asupan makanan si kecil. Hindari beraktivitas berlebihan hingga anak benar-benar sembuh.