Anda tentu sudah tak asing mendengar penyakit tipes, bukan? Dalam dunia medis, penyakit ini dikenal pula sebagai demam tifoid. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi yang terjadi pada sistem pencernaan, tepatnya di bagian usus. Dan menyebabkan terjadinya peradangan (inflamasi). Kondisi ini juga membuat si penderita mengalami sakit perut dan kenaikan suhu badan.
Untuk penularannya, umumnya tipes menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi Salmonella. Bisa juga dikarenakan si penderita tidak cuci tangan sebelum makan, mengonsumsi makanan mentah, menggunakan toilet yang kotor dan sebagainya. Kasus penyakit tipes lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Baca juga:
Nah, berikut ini beberapa gejala tipes pada anak 1 tahun yang harus Anda ketahui!
Gejala tipes pada anak 1 tahun yang pertama adalah demam. Kenaikan suhu tubuh ini terjadi secara bertahap. Pada awalnya, anak mungkin hanya akan mengalami demam ringan. Kemudian suhu akan naik hingga diatas 37 derajat celcius. Dan setelah 1 minggu, kenaikan suhu tubuh bisa mencapai 39 derajat celcius atau lebih. Demam ini terjadi ketika sistem imun tubuh bertarung melawan bakteri. Umumnya gejalanya akan mereda di siang hari dan menjadi parah saat petang. (baca: Penyebab bayi demam tinggi–cara mengatasi demam pada bayi )
Gejala tipes berikutnya adalah perut yang terasa nyeri. Kondisi ini terjadi tatkala dinding usus telah mengalami peradangan akibat infeksi bakteri salmonella. Anak mungkin akan merasakan kram perut, mulas dan melilit. Anda bisa melihat dari gelagatnya. Apabila anak tampak terus-menerus memegang perutnya berarti ia sedang kesakitan. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi pada dokter. (baca: Obat sakit perut pada anak – Sakit perut saat hamil muda)
Beberapa penderita juga kerap mengalami mual bersamaan dengan kram perut. Mual umumnya terjadi saat bakteri mulai menginfeksi bagian organ pencernaan lain, seperti lambung. Kondisi ini menyebabkan anak jadi sulit makan. Bahkan cenderung muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu. Untuk menghindari risiko yang lebih berbahaya sebaiknya segera periksakan si kecil pada dokter. (baca: Obat mual untuk anak – Penyebab mual saat hamil)
Memberikan asupan makanan pada anak kecil, khususnya yang masih berusia 1 tahun harus benar-benar diperhatikan. Sebab fungsi organ cernanya belum terlalu sempurna. Apabila anak salah mengonsumsi makanan maka bisa berakibat menimbulkan diare. Selain itu, diare juga bisa dipicu oleh penyakit tertentu misalnya tipes. Infeksi bakteri yang terjadi pada dinding usus membuat kerja usus menjadi terganggu dan berimbas pada BAB yang berlebihan. Anda harus segera mengatasi kondisi diare pada anak kecil karena ini dapat membuat tubuh anak mengalami kekurangan elektrolit dan menjadi lemah.
Baca juga:
Gejala tipes pada anak 1 tahun berikutnya adalah sakit kepala. Anak akan mengalami pusing berlebihan dikarenakan kenaikan suhu tubuh. Dan rasa pusing ini akan semakin parah di malam hari. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan aktivitas bakteri di malam hari meningkat. Bakteri-bakteri yang bersemayam dalam usus tersebut mengeluarkan racun dan membuat penderitanya menjadi demam, sakit kepala dan nyeri perut. (baca: Obat sakit kepala untuk ibu menyusui)
Selain mual, beberapa anak yang terserang tipes juga akan mengalami muntah-muntah. Kondisi organ usus yang terganggu membuat pencernaan berjalan tak sebagaimana mestinya. Anak akan kehilangan nafsu makannya. Bahkan jika tipes tidak kunjung sembuh maka akan berkemungkinan mengalami penurunan berat badan drastis.
Baca juga:
Ruam kemerahan tak selalu menjadi gejala dari penyakit campak, biduran atau infeksi kulit. Ruam juga bisa muncul ketika seorang anak mengalami tipes. Ruam ini bentuknya mirip mawar berwarna merah. Ada juga yang berbentuk bintik-bintik kecil. Umumnya ruam akan muncul di bagian leher dan perut. Kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Timbulnya ruam ini adalah gejala wajar yang tak perlu dikahwatirkan. Biasanya gejala ini akan menghilang dengan sendirinya saat kondisi anak telah membaik. (baca: Campak pada anak – Gejala campak pada bayi –Obat campak pada anak –Cara merawat bayi demam campak)
Untuk memastikan apakah anak menderita tipes atau tidak, coba perhatikan warna lidahnya. Apabila lidahnya berwarna putih Maka tandanya anak sedang tidak sehat. Anda bisa mengidentifikasi gejala lain yang menyertai, misalnya munculnya ruam, diare, dan demam. Maka kemungkinakan besar anak terserang tipes. Ada baiknya jika Anda segera memeriksakan kesehatan anak pada dokter untuk memperoleh penanganan lebih cepat.
Lemas dan letih sudah pasti menjadi gejala yang menyertai beragam jenis penyakit pada anak. Sistem imun anak berusia 1 tahun belum terlalu kuat. Apabila tubuhnya terserang bakteri tertentu, maka efeknya anak bisa menjadi tampak sangat lunglai dan tidak bersemangat. Ia akan meletakkan mainannya dan lebih suka tidur. Mungkin anak juga akan menolak meminum ASI. Untuk mengatasinya, Anda bisa membantu memberikan ketenangan dengan menggendongnya. Berikan asupan ASI secara perlahan dan nutrisi dari makanan lain untuk mempercepat proses kesembuhannya.
[accordion multiopen=”true
Malaria pada anak” state=”opened
Nafsu makan menurun juga menjadi gejala tipes pada anak 1 tahun. Walaupun anak terus menolak menelan makanan, namun Anda harus tetap mencoba memberikannya makanan. Sebab jika perutnya kosong maka tubuhnya bisa melemah. Berikan makan dan ASI dengan porsi sedikit namun usahakan meningkatkan frekuensinya.
Baca juga:
Penurunan daya konsentrasi juga kerap terlihat pada penderita tipes. Biasanya anak terlihat linglung, rewel dan tidak mendengarkan ucapan orang lain. Gejala ini umumnya muncul di awal minggu si kecil terinfeksi. Namun juga bisa muncul akibat
Untuk tahap lebih serius, penyakit tipes yang tidak segera diobati akan menyebabkan risiko usus berlubang. Gejala yang muncul pada tahap ini penderita akan mengalami sakit perut menyakitkan, warna kulit tampak pucat, sesak nafas, detak jantung tidak beraturan, mual dan muntah-muntah. Serta terkadang warna feses menjadi lebih gelap bahkan hitam.
Informasi flu pada anak:
Gejala yang juga muncul pada tipes yang tidak sembuh selama berbulan-bulan adalah pendarahan gastrointestinal. Yakni pendarahan pada sistem pencernaan, misalnya saja anus, lambung atau usus. Kondisi ini terjadi tatkala dinding usus sudah rusak akibat infeksi bakteri. Sehingga bakteri akan menyebar ke organ cerna lain dan memicu pendarahan. Beberapa tanda yang kerap terlihat adalah mual, muntah, detak jantung tidak beraturan, sakit perut tak tertahankan, feses berwarna gelap, wajah tampak pucat, sesak nafas dan tubuh terasa lemas. (baca: Cara mengatasi pendarahan setelah melahirkan – Penyebab pendarahan saat hamil)
Peritonitis atau perforasi usus adalah kondisi dimana dinding saluran pencernaan sudah robek atau rusak akibat infeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan bakteri keluar dari sistem pencernaan dan menjangkiti organ lain. Hal tersebut tentu sangat berbahaya karena bisa saja bakteri ikut menganggu kerja organ-organ vital tubuh. Apabila tidak segera diatasi maka dapat mengancam nyawa penderita. Biasanya anak yang mengalami perforasi usus menunjukkan gejala sakit perut, nafsu makan menurun, kulit tampak pucat, muntah darah, dan hipotensi. Namun demikian, Anda tak perlu terlalu khawatir karena kasus ini cukup jarang terjadi. (baca: Cara menurunkan asam lambung saat hamil)
Ketika bakteri sudah keluar dari usus dan menginfeksi hati, maka si penderita berisiko mengalami pembesaran organ hati atau hepatosplenomegali. Kondisi ini berbahaya dan dapat berimbas menganggu kerja lambung. Biasanya penderitanya akan mengalmi sakit perut tak tertahankan. (baca: Gejala heartburn pada ibu hamil)
Pada tahap paling parah, saat bakteri telah berhasil masuk ke sumsum tulang belakang dan saraf otak lewat pembuluh darah maka hal yang akan terjadi, penderita akan mengalami gangguan neurologis. Gangguan ini ditandai dengan demam, kejang, menurunnya kemampuan memori otak bahkan si penderita cenderung kehilangan kesadaran (pingsan). Porsentasi gejala ini cukup jarang, namun tetap harus diwaspadai.
Baca juga:
Demikianlah beberapa gejala tipes pada anak 1 tahun. Semoga dapat membantu dan dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, Anda bisa melakukan penanganan sedini mungkin agar anak bisa cepat sembuh dan terhindari dari risiko-risiko berbahaya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…