11 Penyebab Alergi Dingin pada Bayi dan Anak yang Paling Sering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alergi dingin adalah masalah yang sering menyebabkan kondisi biduran pada bayi dan anak. Alergi ini bisa terjadi ketika tubuh memproduksi histamin yang sangat tinggi akibat pemicu dingin seperti cuaca yang dingin. Kemudian karena masalah ini bisa membuat kulit terasa gatal, hidung berair, batuk dingin dan kondisi lain. Penyakit ini bisa sembuh atau tidak bisa sembuh semua tergantung dengan kondisi kesehatan bayi dan anak. Tapi apa penyebabnya? Berikut ini beberapa penyebab alergi dingin pada bayi dan anak yang paling sering.

  1. Pengaruh usia

Usia bayi memiliki dampak yang paling sering akibat alergi dingin. Bayi tidak hanya mengembangkan rasa gatal pada kulit tapi juga batuk. Ini kondisi yang sama pada anak yang memicu batuk alergi pada anak. Jika bayi dan anak-anak terkena alergi karena pengaruh usia maka biasanya kelainan ini akan sembuh sendiri ketika kondisi kesehatan anak membaik. Seiring bertambahnya usia maka produksi histamin menjadi lebih rendah saat cuaca dingin.

  1. Kekebalan tubuh rendah

Setiap bayi dan anak memang dilahirkan dengan sistem kekebalan tubuh yang berbeda. Anak dan bayi yang mudah sakit bisa terkena alergi dingin sampai parah. Hal ini karena tubuh bayi dan anak tidak bisa melawan proses pembentukan histamin yang terus tinggi saat cuaca dingin. Jika sejak bayi sudah terkena alergi dingin maka cobalah menerapkan cara agar balita tidak mudah sakit sehingga anak lebih sehat.

  1. Penyakit kanker pada bayi dan anak

Alergi dingin juga bisa terjadi karena bayi dan anak memang membawa penyakit kanker. Kondisi ini bisa membuat bayi dan anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tubuh anak membentuk histamin yang sangat tinggi tapi tubuh mereka tidak bisa mengendalikan dengan baik. Ini akan membuat anak mudah sakit termasuk alergi yang menyebabkan batuk, pilek dan flu terus menerus.

  1. Gangguan liver

Gangguan liver dan semua penyakit yang menyerang organ hati akan menyebabkan anak atau bayi terkena alergi dingin. Kondisi ini biasanya terjadi karena organ hati tidak bisa bekerja dengan baik untuk melawan produksi histamin dalam tubuh sehingga juga terbaca sebagai racun. Untuk bayi yang sudah menderita gejala hepatitis pada bayi, maka alergi dingin bisa menjadi hal yang berbahaya dan memicu penyakit organ tubuh yang lain.

  1. Terkena penyakit infeksi

Penyebab lain dari alergi dingin pada bayi dan anak termasuk adanya infeksi. Infeksi paling sering pada bayi dan anak termasuk seperti infeksi paru-paru pada bayi. Kondisi infeksi ini akan membuat bayi dan anak tidak tahan terhadap cuaca dingin. Gejala alergi yang ditimbulkan tidak hanya menyerang kulit tapi juga paru-paru sehingga bisa membuat anak terkena batuk, meriang, flu dan kondisi lain yang lebih parah.

  1. Pengaruh genetika

Ternyata alergi dingin juga bisa dipengaruhi oleh genetik dari keluarga. Biasanya anak yang terkena pengaruh genetika akan mengalami alergi sejak bayi. Jika sudah seperti ini maka cukup dirawat dengan mencegah semua pemicu alergi dan usaha untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ketika alergi karena genetik maka biasanya akan terlihat sejak masih bayi. Tapi sampai kapan alergi bisa bertahan biasanya memang tidak bisa diketahui sejak awal.

  1. Dataran tinggi

Tinggal di dataran tinggi juga akan menyebabkan alergi sering kambuh. Ini biasanya terjadi ketika orang tua sudah tahu kalau anak dan bayi mengalami alergi dingin. Tempat seperti dataran tinggi akan membuat tubuh bayi dan anak memproduksi histamin yang tinggi. Akibatnya anaka akan terkena batuk, pilek dan biduran.

  1. Angin malam
  2. Konsumsi makanan dan minuman dingin
  3. Saat tubuh anak sakit tertentu
  4. Kelainan metabolisme anak

Jadi itulah semua penyebab alergi dingin pada bayi dan anak yang paling sering. Kondisi alergi memang bisa menyebabkan gejala biasa tapi juga bisa sangat berbahaya. Karena itu jika bayi dan anak sudah mengalami alergi maka sebaiknya hindari pemicu alerginya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn