Categories: Kesehatan Anak

13 Penyebab Anak Muntah Saat Tidur Paling Sering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap anak pasti pernah mengalami muntah. Baik itu dikarenakan gejala penyakit, tersedak, mual saat mencium aroma tertentu dan berbagai penyebab lainnya. Muntah merupakan kondisi dimana makanan dalam lambung naik ke tenggorokan dan keluar dari mulut secara refleks ataupun paksa. Biasanya seorang bayi berusia kurang dari 4 bulan rentan mengalami muntah. Kondisi muntah 1-2 kali dalam sehari pada bayi bisa dikatakan normal. Namun apabila muntah terjadi secara berkepanjangan maka hal itu patut diwaspadai.

Muntah ini dapat terjadi kapanpun. Misalnya setelah minum susu, setelah makan, saat berpergian, ataupun ketika tidur. Nah, kali ini kita akan membahas tentang penyebab anak muntah saat tidur. Berikut ulasannya.

Baca juga:

  1. Keracunan

Penyebab anak muntah saat tidur yang pertama mungkin anak mengalami keracunan. Keracunan ini bisa bersumber dari konsumsi makanan tertentu, pengonsumsian obat-obatan, terkena paparan bahan kimia atau minum susu basi. Biasanya muntah yang dikarenakan keracunan disertai gejala mual, kram perut, diare dan dalam kondisi parah memicu keluarnya busa dari mulut. (baca: Penyebab anak sering muntah)

  1. Alergi Makanan

Penyebab anak muntah saat tidur selanjutnya adalah alergi makanan. Coba Anda perhatikan jenis makanan apa yang Anda berikan kepada si kecil sebelum ia tidur. Apakah itu susu sapi, ikan, atau lainnya? Biasanya gejala muntah yang disebabkan alergi makanan disertai keluarnya ruam kemerahan pada kulit, gatal-gatal, dan wajah terlihat bengkak.

Oiya, sebagai informasi, beberapa anak yang mengalami kondisi alergi protein. Hal ini menyebabkan ia tidak cocok mengonsumsi susu sapi. Untuk mengatasinya Anda bisa memberikan susu kedelai atau berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan saran yang lebih tepat. Biasanya anak penderita alergi protein diberikan susu formula jenis hypoallergenic. (baca: Cara Mengobati Anak Muntah Karena Masuk Angin)

  1. Intoleransi Laktosa

Jika anak Anda sering mengalami muntah-muntah, di saat tidur ataupun setelah minum susu formula maka dimungkinkan ia menderita intolerasi laktosa. Yaitu suatu kondisi dimana organ pencernaan si kecil tidak bisa mencerna laktosa dengan baik disebabkan tidak optimalnya produksi enzim laktase dalam tubuh. Biasanya keadaan ini rentan dialami anak-anak berusia balita. Gejalanya adalah muntah dengan disertai perut kram, kembung, kentut dan diare. Untuk mengatasinya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. (baca:  tips menyusui agar bayi tidak muntahcara agar bayi mau minum susu formula)

  1. Infeksi Saluran Pernafasan

Penyebab selanjutnya adalah infeksi saluran pernafasan. Kondisi ini rentan dialami anak dengan sistem imun lemah dan risikonya lebih besar pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Selain itu, anak yang tidak mendapatkan asupan ASI eksklusif, sering terpapar asap rokok, dan lahir dengan kondisi prematur juga mudah terserang infeksi bakteri ataupun virus. Biasanya gejala anak yang mengalami infeksi saluran pernafasan adalah muntah, demam, badan lemas, flu, nafsu makan berkurang, rewel dan terkadang nafas tidak beraturan. (baca : Obat Tradisional Muntah Pada Anak)

  1. Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD)

Penyebab bayi muntah berkepanjangan yang mungkin selanjutnya adalah kondisi gastro esophageal reflux disease (GERD) atau biasa disebut refluks asam lambung. Kondisi ini terjadi saat asam lambung naik ke esofagus sehingga menyebabkan makanan keluar dan terjadilah muntah. Penyakit ini terbilang berbahaya memicu nyeri dada, iritasi tenggorokan, batuk dan mual. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter saat bayi mengalami tanda-tanda tersebut. (baca juga: Makanan bayi alergi susu sapi)

  1. Hypertrophic pyloric stenosis

Penyebab anak muntah saat tidur selanjutnya adalah kondisi hypertrophic pyloric stenosis. Yaitu penebalan pada otot pilorus. Anak yang mengidap penyakit ini biasanya akan menunjukkan gejala muntah kira-kira 1 jam setelah makan. Kondisi ini menyebabkan makanan sulit masuk ke organ usus halus dan lebih rentan dikeluarkan kembali lewat mulut. Biasanya anak akan mengalami gejala bibir kering, perut tampak bengkak, dan frekuensi buang air kecil menurun. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda melihat tanda-tanda tersebut pada si kecil.

Baca juga:

  1. Porsi makan berlebihan

Memberikan makan atau minum dengan porsi berlebihan juga bisa menjadi penyebab anak muntah saat tidur. Ukuran lambung anak berbeda dengan orang dewasa. Terlalu banyak memberikan makan tidak akan membuat anak cepat gemuk. Sebaliknya lambung justru mengalami kesulitan dalam mencerna makanan. Kemungkinan makanan banyak yang terolah menjadi limbah atau bahkan dikeluarkan sebagai muntahan. Oleh sebab itu, hindari memberikan makan dengan porsi berlebihan. Akan lebih efektif jika Anda memberikan makan dengan porsi sedikit namun frekuensi berkali-kali. Oiya, selain itu, hindari juga kebiasaan memberikan asupan makan sebelum tidur. Untuk makanan berat idealnya harus 3-4 jam sebelum waktu tidur.

Informasi pola makan bayi:

  1. Sistem pencernaan tidak berfungsi optimal

Bayi berusia dibawah 6 bulan biasanya rentan mengalami muntah, baik saat minum susu ataupun ketika tidur. Hal ini umumnya dikarenakan fungsi organ pencernaannya yang belum berfungsi optimal. Terdapat klep diantara kerongkongan dan lambung yang belum bisa tertutup dengan baik. Klep ini masih sering terbuka. Sehingga akibatnya saat bayi mengonsumsi makanan maka makanan tersebut cenderung naik kembali keatas dan memicu muntah. Jika kondisi ini dialami buah hati Anda tak perlu terlalu khawatir sebab gejala ini akna menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil. (baca juga: Gejala Meningitis Pada Bayi)

  1. Radang paru-paru (Pneumonia)

Penyebab selanjutnya yang menjadi pemicu bayi muntah saat tidur adalah bayi mengidap radang paru-paru atau biasa disebut pneumonia. Penyakit radang paru rentan dialami oleh anak-anak berusia balita. Penyebabnya adalah infeksi virus atau bakteri pada paru-paru. Biasanya penderita pneumonia tidak hanya mengalami gejala muntah, tetapi juga mengalami sesak nafas, flu, nafsu makan berkurang, batuk, nafas berbunyi “ngik”, wajah tampak pucat dan lesu, demam dan nafsu makan berkurang. (baca: Pneumonia pada bayiGejala pneumonia pada bayi)

  1. Infeksi telinga

Kondisi berikutnya yang menyebabkan bayi muntah saat tidur adalah infeksi telinga. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menyerap anak berusia berapapun, terutama bayi dibawah 2 tahun. Gejala yang sering tampak pada penderita infeksi telinga adalah muntah berkelanjutan, demam tinggi, nafsu makan menurun, rewel,  sulit tidur dan terkadang disertai keluarnya cairan dari telinga. Apabila Anda menemukan tanda-tanda tersebut pada si kecil maka segeralah berkonsultasi pada dokter. (baca: infeksi telinga pada anakgejala sinusitis pada anak)

  1. Meningitis

Penyebab anak muntah saat tidur bisa juga dikarenakan si kecil mengidap penyakit meningitis yang tidak terdeteksi. Meningitis merupakan kondisi dimana meninges pada otak mengalami peradangan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti bakteri Escherichia Coli, Haemophilus influenza dan Streptpcoccus. Gejala yang sering tampak pada penderita meningitis selain muntah adalah demam, rewel, nafsu makan menurun, anak sulit tidur, dan biasanya mengalami sensitivitas terhadap cahaya matahari. (baca:hipotermia pada bayi baru lahir – pencegahan infeksi pada bayi baru lahir)

  1. Radang Usus Buntu

Penyebab berikutnya yang membuat anak muntah saat tidur kemungkinan ia menderita penyakit radang usus buntu atau istilah medisnya Appendicitis. Penyakit ini ditandai dengan adanya peradangan pada usus buntu (appendix) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala yang sering terlihat adalah muntah dengan frekuensi berlebihan, demam, diare, perut kembung dan nafsu makan menurun.

Baca juga:

  1. Efek samping pengonsumsian obat

Beberapa jenis obat, misalnya saja metrodinazole yang digunakan untuk mengatasi disentri dapat memicu efek samping perut mual. Hal ini juga bisa membuat anak muntah-muntah setelah mengonsumsinya. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan memberikan obat penangkal mual yang diminum sebelum makan.

Baca juga :

Itulah beberapa penyebab anak muntah saat tidur paling sering terjadi. Apabila si kecil mengalami kondisi muntah, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah bersikap tenang. Berikan asupan cairan yang cukup untuk anak demi mencegah risiko dehidrasi. Dan apabila muntah tidak juga berhenti maka segeralah berkonsultasi dengan dokter anak. Sempga bermanfaat.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

9 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

9 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago