Apakah Bunda pernah mendapati si kecil muntah setelah minum susu formula? Kasus bayi muntah memang cukup sering terjadi. Beberapa ada yang mengalami muntah dengan frekuensi jarang. Namun yang memprihatinkan, adapula bayi yang terus-menerus muntah setiap kali mengonsumsi susu formula. Sebenarnya apa sih penyebab bayi muntah setelah minum susu formula? Apakah kondisi tersebut berbahaya? Dan bagaimana penanganannya? Berikut ulasan lengkapnya!
Baca juga:
Gejala Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Gejala bayi muntah setelah minum susu formula umumnya berbeda-beda bergantung pada faktor penyebabnya. Apabila bayi mengalami muntah normal, maka gejalanya:
Apabila bayi mengalami muntah abnormal atau patologis, muntah yang disebabkan penyakit tertentu maka gejalanya berbeda dan cenderung lebih parah. Diantaranya yaitu:
Baca juga: tips menyusui agar bayi tidak muntah–cara agar bayi mau minum susu formula–Cara Mengobati Anak Muntah Karena Masuk Angin
Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Terdapat beberapa penyebab bayi mengalami muntah setelah mengonsumsi susu formula. Diantaranya yaitu:
Penyebab bayi muntah setelah minum susu formula yang pertama yakni kemungkinan bayi mengidap intoleransi laktosa. Yakni kondisi dimana tubuh si kecil tidak bisa memproduksi enzim laktase dalam jumlah cukup, sehingga akibatnya organ pencernaan kesulitan mencerna zat gula (laktosa) yang terdapat dalam susu formula. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dialami oleh bayi berusia kurang dari 4 tahun. Pemberian susu formula secara berlebihan dapat memicu diare pada bayi, kembung, kram perut dan bayi jadi sering kentut. Untuk mengatasi masalah ini, Bunda bisa membeli produk susu formula rendah atau bebas laktosa. Jika perlu, konsultasikan kondisi si kecil pada dokter sehingga ia bisa mendapatkan penanganan dengan tepat. (baca juga: Obat Tradisional Muntah Pada Anak)
Penyebab kedua yang mungkin adalah bayi mengidap alergi makanan, khususnya susu sapi. Kondisi ini terjadi tatkala sistem imun bayi memberikan respon berlebihan saat tubuh menerima protein dari susu. Sehingga akibatnya bayi akan mengalami gatal-gatal kulit, ganguan pencernaan dan muntah. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya ibu membawa si kecil periksa ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Biasanya dokter akan memberikan susu formula jenis hypoallergenic untuk bayi yang alergi protein. Selain itu ibu juga bisa menggantinya dengan pemberian susu kedelai namun tetap berkosultasilah dengan dokter terlebih dahulu ya. (baca juga: Makanan bayi alergi susu sapi)
Selanjutnya, penyebab bayi muntah setelah minum susu formula dikarenakan organ pencernaan bayi belum berfungsi optimal. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan biasanya belum siap menerima MPASI atau susu formula. Hal ini dikarenakan klep diantara kerongkongan dan lambung belum berfungsi dengan baik. Masih sering terbuka sehingga makanan yang telah masuk ke lambung mudah naik ke atas kembali dan memicu muntah pada bayi. (baca juga: Penyebab gumoh pada bayi, Penyebab bayi gumoh)
Perhatikan juga ukuran lubang dot pada susu botol bayi. Biasanya ukuran lubang dot yang terlalu kecil membuat masuknya udara berlebihan ke mulut bayi sehingga memicu terjadinya gumoh. Begitupun dengan ukuran dot yang terlalu besar menyebabkan cairan masuk berlebihan tak terkontrol. Maka itu, pastikan Bunda memilih ukuran lubang dot yang tepat ya, Bun.
Baca juga:
Pergerakan bayi yang terlalu aktif saat mengonsumsi susu juga menjadi penyebab bayi muntah. Hal ini membuat masuknya udara ke mulut, pencernaan terganggu sehingga akibatnya susu akan keluar kembali sebagai cairan muntah dari mulut. (baca juga: Manfaat Sendawa Bagi Bayi)
Idealnya, seorang bayi haruslah mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahirannya. Ketika orang tua memberikan susu formula saat usia bayi belum mencapai 6 bulan maka ada kemungkinan bayi akan mengalami muntah dikarenakan lambungnya belum mampu mencerna dengan sempurna. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Bunda berencana memberikan susu formula kepada bayi dalam usia dini (kurang dari 6 bulan).
Baca juga :
Lambung bayi itu ukurannya kecil. Maka tidak bisa Bunda memberikan asupan makanan dalam porsi besar. Begitupun dengan pemberian susu formula secara berlebihan juga memicu bayi muntah. Berikan batasan waktu antara pemberian susu formula pertama dengan selanjutnya. Dengan begitu lambung bayi tidak akan terlalu penuh. (Baca Juga: Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Menyusui )
Kemungkinan selanjutnya adalah adanya kontaminasi pada susu formula. Hal ini bisa terjadi karena botol susu yang tidak dibersihkan secara steril. Sehingga memicu adanya kuman yang menempel dan menyebabkan si kecil menjadi muntah. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya rendam botol susu dengan air panas setiap usai digunakan, dengan begitu kuman-kuman bisa mati dan risiko bayi infeksi juga dapat diminimalisir.
Baca juga :
Risiko Berbahaya Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Muntah pada bayi yang terjadi secara berkepanjangan dengan ditandai tanda-tanda abnormal bisa menjadi hal yang membahayakan. Diantaranya yang mungkin terjadi adalah:
Risiko pertama yang mungkin ditimbulkan apabila bayi sering muntah dengan disertai gejala batuk, sakit tenggorokan dan mudah tersedak adalah adanya refluks asam lambung atau penyakit GERD. Penyakit ini terjadi tatkala asam lambung naik ke bagian esofagus (saluran penghubung mulut dan lambung) sehingga memicu terjadinya muntah atau gumoh. Penyakit refluks cukup berbahaya karena bisa mengiritasi kerongkongan, menyebabkan bayi susah menelan dan nyeri dada. Sebaiknya konsultasikan pada dokter saat ibu mendapati si kecil mengalami muntah berlebihan. (baca juga: Gejala Meningitis Pada Bayi – Pneumonia pada bayi–Gejala pneumonia pada bayi)
Risiko berikutnya adanya infeksi pada saluran gastrointestinal. Infeksi ini disebabkan oleh virus (paling umum jenis rotavirus). Biasnaya penderitanya akan mengalami gejala muntah berlebihan, gangguan pernafasan, sakit perut parah, perut tampak membengkak, muntahan berwarna hijau dan kadang disertai darah, frekuensi buang air kecil menurun, bayi terlihat lesu, kadang demam dan disertai kejang-kejang. Penyakit ini membutuhkan penanganan secara cepat dari dokter.
Apabila bayi mengalami muntah-muntah berlebihan kira-kira 30 menit setiap selesai makan, maka kemungkinan bayi mengidap hypertrophic pyloric stenosis. Kondisi ini terjadi diakibatkan adanya penebalan otot pilorus, sehingga menyebakan sulitnya makanan masuk dari lambung menuju usus halus. Umumnya keadaan ini juga ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang berkurang, bibir tampak kering dan perut yang membesar.
Risiko berikutnya bayi muntah juga bisa dikarenakan infeksi telinga. Adanya virus atau bakteri yang menyerang bagian belakang gendang telinga menyebabkan inflamasi dan membuat bayi sering muntah. Sebaiknya konsutasikan dengan dokter untuk mengatasi kondisi ini.
Baca: infeksi telinga pada anak – gejala sinusitis pada anak – hipotermia pada bayi baru lahir – pencegahan infeksi pada bayi baru lahir
Penanganan Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Untuk mengatasi bayi muntah setelah minum susu formula, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Diantaranya yaitu:
Informasi pola makan bayi:
Demikianlah penjelasan mengenai bayi muntah setelah minum susu formula, mulai dari gejala, penyebab, risiko dan penanganannya. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…