Pada umumnya ketika seorang anak sudah berusia 3 tahun, anak akan mulai dapat berbicara dengan jelas. Namun, bagaimana jika anak tersebut masih berbicara tidak jelas atau biasanya disebut dengan cadel? Walau cadel bukan suatu hal yang berbahaya, akan tetapi jika dibiarkan berlanjut akan dapat menjadi suatu perihal yang serius.
Sebelum kita berbicara mengenai tentang penyebab dari cadel, ada baiknya para orang tua mengenal tentang cadel. Pengertian cadel sendiri ialah kekurang mampuan seseorang untuk melafalkan huruf tertentu.
Cadel umumnya merupakan salah satu tahapan pertumbuhan yang harus dilalui oleh tiap anak. Gangguan tumbuh kembang anak ini kebanyakan terjadi pada anak yang akan mulai belajar bicara. Pada kondisi normal, kondisi gangguan ini akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, cadel juga susah untuk ditebak apakah dapat terbawa hingga dewasa kelak atau tidak. Hal yang tidak diharapkan jika cadel akan terbawa hingga dewasa.
Lebih lagi jika anak sudah berada di umur 5 tahun, untuk menghilangkan cadel akan membutuhkan penanganan tertentu. Dan lebih mengkhawatirkan lagi cadel juga dapat ditafsir sebagai salah satu ciri anak berkebutuhan khusus. Dan berikut ini beberapa faktor penyebab anak berbicara cadel.
1. Koordinasi Bibir dan Lidah Kurang Matang
Tahukah para orang tua bahwa kemampuan dasar untuk mengucapkan kata-kata secara benar dipengaruhi oleh kematangan sistem saraf otak? Salah satunya terjadi pada bagian yang mengatur sistem koordinasi motorik otot-otot lidah.
Pada umumnya kematangan koordinasi motorik otot-otot di lidah terjadi saat anak berusia 3 tahun dimana hal tersebut termasuk sangat muda. Suatu hal yang berkaitan dengan salah satu sistem saraf otak yang bertugas mengatur fungsi bahasa, yaitu area broca dan area wernicke.
Untuk itu agar orang tua dapat mencegah hal yang tidak diinginkan,orang tua wajib tahu makanan untuk perkembangan otak janin dalam kandungan paling menyehatkan.
Area broca adalah sistem saraf yang mengatur koordinasi alat vokal. Sedangkan area wernicke berfungsi sebagai sistem saraf yang menangkap pemahaman terhadap perkataan yang didengar.
Jika anak berbicara cadel, jangan dijadikan bahan untuk candaan, ataupun menirukan gaya bicara cadel si kecil. Justru para ibu diwajibkan untuk membenarkan pengucapan cadel si kecil tersebut.
Cara termudah untuk melatih koordinasi mulut anak dengan sistem saraf yang terkait ialah meniup gelembung atau peluit. Terkait hal tersebut ada macam macam kelainan pada anak paling sering terjadi yang patut orang tua waspadai.
2. Penggunaan Dot atau Empeng
Penyebab gangguan berbicara lainnya adalah kebiasaan memakai dot atau empeng. Walau pemberian dot juga sebagai bentuk kasih sayang karena memenuhi kebutuhan susunya, akan tetapi orang tua diharapkan untuk selalu berhati-hati.
Karena jika berlebihan akan mengakibatkan gangguan perkembangan berbicara pada anak yaitu cadel. Bahkan, mengisap dot bisa membuat lidah Si Kecil terbiasa untuk terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Hal ini bisa membuat Si Kecil tidak mampu mengucapkan huruf “S” dan “Z” dengan jelas.
3. Keadaan Tongue Tie
Tongue tie ialah sebuah keadaan saat lidah yang mempunyai jaringan berbentuk seperti kait di bawahnya. Kait yang dikenal sebagai Frenulum linguae akan menarik lidah ke dalam, sehingga menyebabkan lidah si kecil sulit untuk bergerak.
Karena hal tersebut terjadilah miss koordinasi gerakan lidah dan menyebabkan si kecil terganggu dalam berbicara atau pelafalan kata. Apabila semakin parah, maka akan dilakukan tindakan medis, yaitu pemotongan frenulum lingaue agar si kecil dapat menggerakkan lidahnya dengan leluasa.
4. Terjadi Kelainan Posisi Rahang dan Langit-Langit Mulut
Jika langit-langit mulut terlalu tinggi dan posisi antara rahang atas dengan rahang bawah tidak sesuai seperti pada umumnya, akan menjadi gangguan saat proses pembentukan suara. Karena beberapa jenis huruf dan artikulasi kata membutuhkan mulut yang dapat berkoordinasi dengan sempurna.
Oleh karenanya, artikulasi kata akan sulit diucapkan pada anak dengan kelainan posisi rahang. Beberapa huruf seperti huruf “D”, “l”, dan “N” umumnya terbentuk saat lidah menempel ke langit-langit.
Jika langit-langit mulut terlalu tinggi, maka proses pembentukan suara pada pelafalan huruf-huruf di atas akan tidak sempurna, sehingga anak akan mengalami cadel.
Umumnya, kelainan perkembangan anak ini akan membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama, sehingga membutuhkan konsultasi kesehatan dengan dokter spesialis di bidangnya, yaitu dokter gigi atau bedah mulut dan jika diperlukan akan ada tindakan untuk mengkonstruksi rahang dan langit-langit mulutnya.
5. Lidah Terlalu Besar atau Menjorok
Penyebab lainnya adalah macroglossia, atau dalam istilah awamnya adalah lidah yang berukuran besar dan menjorok keluar gigi. Kondisi kelainan kesehatan ini dapat memperparah cadel yang dialami oleh si kecil.
Sebutan lain keadaan kesehatan ini dan lebih dikenal dengan sebutan cadel antar gigi (interdental) dan biasanya terjadi pada penderita down syndrome atau ciri fisik anak autis yang umum ditemukan.
Cara Mengatasi Anak Cadel
Sudah pasti sebagai orang tua jika kondisi anak dalam keadaan tersebut akan mengalami kekhawatiran, takut jika cadel si kecil akan terbawa hingga dewasa.
Yang pertama dan harus disadari bahwa cadel tidak dapat disembuhkan dengan hanya terapi obat yang dibeli di apotek. Sejauh ini cadel hanya dapat disembuhkan dengan terapi dengan dokter ahli.
Namun, ada hal-hal lain yang dapat para ibu coba lakukan sembari melakukan terapi ke dokter, hal-hal tersebut adalah :
- Beri anak Anda kesempatan untuk minum dari sedotan. Hal ini dikarenakan tindakan menghisap dengan sedotan melatih tenaga motorik di mulutnya. Kekuatan motorik yang terlatih dapat menunjang kemampuan anak dalam berbicara.
- Rencanakan untuk melatih posisi lidah dan mulut anak Anda untuk mengucapkan berbagai huruf yang terdengar sulit, seperti huruf “R”. Kebiasaan melatih posisi lidah dapat memudahkan anak untuk mengingatnya. Ulangi kebiasaan ini di depan cermin.
- Buat permainan yang melatih keterampilan motorik lisan anak, seperti meniup klakson mainan atau meniup gelembung sabun.
- Ajari anak Anda untuk menyatakan dengan jelas keinginan dan kebutuhannya. Cara ini dapat dijadikan sebagai ujian sampai orang tua memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Orang tua juga perlu mempelajari terapi agar anak cepat bicara sejak kecil.
Selain cara diatas, orang tua juga dapat melakukan langkah pencegahan sederhana, salah satunya dengan membatasi atau menghindari penggunaan empeng. Dan jika memang terdesak, disarankan agar memilih empeng sesuai ukuran mulut si kecil.
Upayakan untuk memberikan empeng hanya saat Si Kecil akan tidur, lalu lepaskan ketika Si Kecil sudah tertidur. Para ibu perlu menghindari kebiasaan menggunakan dot sepanjang waktu pada anak. Umumnya hal ini lebih mudah dilakukan saat anak sudah menginjak usia 18 bulan.
Meski sepele, cadel dapat menyebabkan anak merasa minder. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita tidak boleh merendahkan kecapekan anak, sebaliknya berikan dukungan penuh secara psikologis ke anak, misalkan memberikan pujian ketika si kecil berhasil mengeja dengan benar.