Setiap orang tua pasti menginginkan agar kondisi kesehatan anaknya selalu dalam keadaan yang sehat tanpa adanya berbagai perkembangan yang mengarah pada gangguan tumbuh kembang anak. Keinginan orang tua terutama ibu tersebut tentu menjadi keinginan yang harus diwujudkan sejak proses kehamilan pada tahap awal, bayi terlahir, hingga berkembang menjadi dewasa. Demi mewujudkan kondisi anak yang berkembang dengan baik dan normal maka dibutuhkan usaha yang dilakukan oleh orang tua terutama ibu sejak masa kehamilan.
Menjaga kesehatan ibu hamil agar selalu dalam keadaan yang sehat dan normal, merawat bayi yang telah lahir melalui proses persalinan tertentu, melakukan imunisasi dan memastikan terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan dalam proses perkembangan bayi hingga dewasa merupakan beberapa usaha yang perlu dilakukan oleh setiap orang tua terutama ibu agar keinginannya menjadikan anak atau keturunan langsung dari rahim ibu tersebut dapat berkembang dengan normal tanpa memiliki kondisi gangguan terhadap kesehatan maupun fisiknya.
Salah satu bentuk gangguan pada perkembangan bayi atau anak adalah kondisi anak dengan kebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan adalah anak yang memiliki karakteristik khusus berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan adanya ketidakmampuan pada mental, emosi atau fisik. Kondisi anak berkebutuhan khusus dapat diketahui melalui beberapa ciri dan gejala yang ada. Beriku ini beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang dijelaskan di bawah ini.
- Kontak mata yang tidak fokus
Ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang pertama adalah memiliki kondisi kontak matanya yang tidak fokus dalam satu perhatian tertentu. Keadaan ini dapat terlihat ketika ibu memperhatikan dan kontak secara langsung dengan anak yang diduga memiliki kondisi berkebutuhan khusus lebih sering memalingkan matanya. Kondisi tersebut juga berlaku ketika anak berkebutuhan khusus tersebut tidak akan fokus ketika memandang sesuatu dalam waktu yang lama dan lebih sering mengalihkan pandangannya.
- Raut wajah anak yang datar
Kondisi selanjutnya yang juga dapat menjadi ciri ciri anak berkebutuhan khusus adalah raut wajah anak yang datar. Raut wajah datar tersebut secara definisi merupakan kondisi wajah yang terlihat tanpa ekspresi, tanpa motivasi, dan tanpa keinginan. Wajah seorang anak yang diduga mengalami kondisi keterbelakangan mental akan lebih mudah memiliki raut wajah yang datas tersebut terlihat tetap memiliki ekspresi yang sama saat sedih, senang, kalah, kalah, menang, dan lain sebagainya.
- Lebih suka menyendiri
Ciri selanjutnya yang juga muncul dari perilaku anak anak dengan berkebutuhan khusus tersebut adalah sikapnya yang lebih suka untuk menyendiri. Kondisi bayi atau anak yang lebih sering menyendiri tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan adanya kondisi yang berbahaya. Keadaan anak yang lebih suka menyendiri tersebut juga akan lebih mudah terlihat jutek maupun miring.
- Emosional
Tanda selanjutnya yang cukup kuat menggambarkan anak dalam kondisi berkebutuhan khusus tersebut adalah psikologis anak yang lebih emosional dibandingkan dengan anak pada umumnya. Kondisi emosional tersebut akan semakin muncul ketika anak merasa dihalangi dalam menjalani aktivitas tertentu. Emosional yang terjadi pada anak anak berkebutuhan khusus bukan hanya sikap marah tetapi juga lebih mengarah pada kondisi kesepian, depresi, merasa sendirian tanpa ada teman, dan lain sebagainya.
- Kelainan fisik
Keadaan lain yang juga dapat menjadi gejala atau ciri anak berkebutuhan khusus adalah adalnya kelainan fisik. Kondisi kelainan fisik pada setiap anak berkebutuhan khusus pastinya berbeda dengan anak pada umumnya. Kelainan anak yang terjadi tersebut menjadikannya salah satu ciri dari kondisi bayi atau anak yang berkebutuhan khusus. Ketidakmampuan indera untuk berfungsi juga termasuk bagian dari kondisi kelainan fisik.
- Kesulitan dalam berkomunikasi
Ciri selanjutnya yang juga dapat menunjukan ada indikasi anak mengalami kondisi berkebutuhan khusus adalah anak yang kesulitan dalam berkomunikasi. Bentuk kesulitan komunikasi tersebut terjadi karena adanya kelainan fisik pada organ serta dapat juga disebabkan karena anak tidak mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya. Kondisi kesulitan berkomunikasi tersebut akan terjadi pada anak anak meskipun seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Kondisi anak yang kesulitan berkomunikasi tersebut tidak mudah diatasi dengan terapi anak terlambat bicara ketika memang ada kebutuhan khusus pada perkembangan anak tersebut.
- Beberapa ciri lainnya
Selain kondisi yang disebutkan diatas, beberapa keadaan lainnnya yang juga dapat menjadi ciri bahwa ada keadaan anak berkebutuhan khusus seperti anak yang sering berbicara, anak dengan kondisi senang menirukan sesuatu, anak yang mudah iri dengan saudaranya, memiliki kebiasaan untuk melukai dirinya sendiri, dan sulit untuk belajar dengan cepat, serta mudah terpancing emosi tanpa sebab yang jelas.
Itulah beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang dapat terlihat pada usia tertentu ketika anak sudah mengalami aktivitas sebagai orang dewasa. Ciri yang disebutkan diatas merupakan pertanda awal dan bersikap sebagai diagnosis awal. Untuk memastikan apakah kondisi anak berkebutuhan khsusus tersebut memang benar adanya maka sebaiknya anak mendapatkan pemeriksaan psikologis dan medis yang lengkap. Anak autis juga merupakan salah satu kondisi anak berkebutuhan khusus yang dapat dibantu melalui proses terapi perilaku untuk anak autis.