5 Jenis Imunisasi Dasar pada Bayi yang Gratis di Posyandu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Imunisasi adalah tindakan yang wajib dilakukan pada bayi atau anak sesuai dengan jadwal imunisasi dari pemerintah. Selama ini sudah ada jadwal imunisasi bayi baru lahir yang ditetapkan namun masih banyak orang tua yang tidak mau mengikuti. Kebanyakan orang tua tidak mau bayi atau anak terkena efek samping setelah imunisasi, seperti demam, rewel dan terkadang juga kejang karena reaksi berlebihan. Tapi pada dasarnya imunisasi sangat penting karena bisa mencegah endemi penyakit akibat virus atau bakteri yang bersifat sangat menular. Misalnya seperti penyakit campak, polio, gondongan, pertusis dan penyakit lain. Lalu apa saja jenis imunisasi dasar pada bayi yang gratis di Posyandu? Simak ulasan berikut ini.

  1. Imunisasi Hepatitis B

Setelah melewati proses persalinan baik itu dengan cara caesar atau normal maka bayi harus segera mendapatkan imunisasi dasar yaitu hepatitis B. Biasanya tenaga medis akan memberikan imunisasi setidaknya bayi belum genap 12 jam sejak lahir. Imunisasi ini sangat penting untuk mencegah agar bayi tidak terkena hepatitis B saat persalinan. Terutama jika ibu hamil menderita hepatitis B yang bisa menular ke bayi dengan cepat. Kemudian imunisasi kedua dan ketiga akan diulang pada bayi dan bisa diberikan di posyandu, yaitu saat bayi berumur 1 atau 2 bulan dan 6 sampai 18 bulan.

  1. Imunisasi polio

Kemudian bayi Anda juga harus mendapatkan imunisasi polio di posyandu saat berusia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Imunisasi pertama akan diberikan saat bayi baru lahir. Kemudian bayi juga akan tetap menerima imunisasi lagi saat berusia 18 bulan atau sampai 24 bulan. Lalu sebagai penguat, imunisasi juga akan diberikan saat anak sudah berusia 5 atau 6 tahun. Imunisasi dasar ini sangat penting untuk mencegah bayi Anda terkena penyakit polio, yaitu penyakit yang bisa menyebabkan cacat tulang kaki yang bersifat permanen. Penyakit ini sangat menular sehingga pemerintah selalu melakukan kampanye imunisasi polio.

  1. Imunisasi BCG

Kemudian bayi Anda juga perlu mendapatkan imunisasi BCG pada bayi yang akan mencegah penyakit tuberkolosis. Penyakit ini bisa menyerang pada bagian paru-paru bayi dan juga selaput otak. Jika bayi terkena penyakit ini maka bisa meningkatkan resiko kematian dan pada dasarnya penyakit ini juga sangat menular. Jadi bayi Anda harus dipastikan mendapatkan imunisasi BCG saat belum genap 3 bulan. Biasanya waktu yang paling tepat yaitu saat bayi berusia 2 bulan.

  1. Imunisasi campak

Imunisasi campak diberikan pada bayi Anda untuk mencegah agar tidak terkena penyakit Campak pada anak. Waktu yang paling tepat untuk memberikan imunisasi campak yaitu pada saat berusia 9 bulan dan kemudian diulang saat bayi berusia 24 bulan. Kecuali jika bayi Anda sudah mendapatkan imunisasi MMR saat berusia 15 bulan maka imunisasi kedua tidak perlu dilakukan lagi. Campak sendiri adalah penyakit yang berbahaya karena bisa meningkatkan resiko komplikasi pada paru-paru, diare dan otak. Jadi sebelum terlambat, pastikan bayi Anda mendapatkan imunisasi campak.

  1. Imunisasi DPT

Bayi Anda juga harus mendapatkan imunisasi DTP yang berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Imunisasi akan diberikan mulai saat bayi berusia 2 bulan. Kemudian imunisasi akan diulang lagi saat berusia 4 bulan, enam bulan dan 18 bulan. Imunisasi juga perlu diulang ketika anak sudah berusia 5 tahun dan kemudian terakhir saat berusia 12 tahun. Penyakit difteri, pertutis dan tetanus memang sangat berbahaya dan di beberapa daerah memang masih menjadi endemi. Jadi jangan sampai bayi Anda terlewat mendapatkan imunisasi DPT.

Jadi itulah semua jenis imunisasi dasar pada bayi yang gratis di Posyandu. Ibu tidak perlu khawatir karena layanan imunisasi di Posyandu memang biasanya tidak berbayar kecuali jika imunisasi dasar ini diberikan ketika bayi baru lahir di rumah sakit atau perawatan medis lain.

fbWhatsappTwitterLinkedIn