Penyebab Bayi Albino dan Jenisnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Semua orang tua pasti ingin memiliki bayi yang sehat. Begitu pula semua anak pasti ingin dilahirkan dengan normal dan tidak berbeda dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, terkadang ada kelainan yang terjadi selama bayi dalam kandungan. Kelainan ini membuat bayi terlahir tidak normal dan tidak sesuai harapan orang tua.

Baca juga:

Albinisme pada Anak

Salah satu kelainan yang bisa terjadi pada bayi adalah albinisme. Albinisme, atau albino, adalah kelainan bawaan saat lahir yang disebabkan oleh tubuh bayi yang tidak memproduksi melanin atau pigmen yang memberi warna pada kulit. Pigmen melanin ini berfungsi untuk melindungi tubuh bayi dari sinar ultraviolet dari matahari yang bisa merusak kulit. Selain itu, pigmen melanin juga berfungsi untuk memberi warna pada kulit, rambut dan mata anak. (Baca juga: Hiperpigmentasi saat hamil)

Albino merupakan penyakit yang diturunkan dari orang tua anak. Hal ini bisa terjadi jika ada gen albino di kedua orang tuanya yang akhirnya menurun kepada bayi di kandungan. Namun, seringkali orang tua tidak menunjukkan tanda-tanda memiliki gen albino sehingga ketika yang dilahirkan adalah anak dengan albinisme sering membuat orang tua terkejut. Albinisme, yang merupakan salah satu kelainan bawaan sejak lahir, lebih disebabkan oleh kelainan genetik atau mutasi sel, yang merupakan salah satu contoh penyebab janin cacat sejak dalam kandungan.

Sebenarnya, anak yang menderita albino jika dilihat dari sisi kesehatan tidak memiliki perbedaan dibandingkan anak yang normal. Anak albino memiliki kesehatan, pertumbuhan, kepandaian serta kesempatan hidup yang sama dengan yang lain. Bayi albino akan mengalami perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir yang sama dengan bayi lainnya. Masalah utama yang dihadapi oleh anak albino adalah pada kemungkinan anak tersebut menderita kanker kulit.

Seorang anak albino memiliki potensi menderita kanker kulit lebih tinggi dibanding anak yang memiliki kondisi pigmen normal. Hal ini dikarenakan, pada anak albino tidak ada pigmen yang melindungi kulitnya dari sengatan ultraviolet yang bisa menjadi penyebab kanker kulit. Oleh karena itu, jika ibu yang memiliki bayi normal terbiasa menjemur bayi di pagi hari, ibu dengan bayi albino tidak disarankan melakukan hal ini karena justru bisa berbahaya bagi bayi. Bahkan, sebaiknya bayi dihindarkan dari sengatan matahari langsung. (Baca juga: Menjemur Bayi Saat Demam)

Sementara itu, ketika bayi sudah beranjak besar, tetap harus dilakukan perlindungan dari matahari secara lebih ekstra, misalnya dengan selalu memakaikan pakaian panjang, topi dan kaca mata. Hal itu dikarenakan seseorang yang menderita albino memiliki sensitivitas terhadap sengatan cahaya matahari yang lebih tinggi daripada kondisi normal.

Penyebab Bayi Albino

Penyebab utama terlahir bayi albino adalah karena ada gen albino pada kedua orang tuanya. Gen albino yang dibawa oleh pasangan suami dan istri akan menurun pada bayi sehingga bayi akan terlahir albino. Namun, untuk lebih lengkapnya berikut inilah penyebab bayi albino :

  1. Keturunan genetik

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, albinisme merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Oleh karena itu, kita bisa mengetahui bahwa penyebab utama bayi albino adalah karena ada gen albino yang dibawa oleh orang tua bayi. Mungkin orang tua bayi tidak tampak memiliki gen albino, namun mereka merupakan carrier gen albino atau di dalam gennya membawa sifat albino. Dengan begitu, ketika mereka memiliki keturunan, sifat albino di dalam selnya akan diturunkan kepada bayinya.

Pasangan yang tidak memiliki sifat albino di dalam gennya, memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk mendapatkan bayi albino. Begitu pula jika hanya salah satu dari pasangan yang membawa sifat albino, kemungkinan pasangan tersebut mendapat bayi albino juga cukup kecil. Namun jika kedua pasangan membawa sifat albino dalam gennya, maka kemungkinan mereka mendapat bayi albino cukup besar. Hal ini hampir sama dengan penyebab yang terjadi pada anak autis.

Baca juga:

  1. Mutasi sel

Albino disebabkan karena ada mutasi yang terjadi di sel. Mutasi ini terjadi pada gen yang memiliki fungsi memproduksi melanin atau pigmen warna oleh sel yang bernama melanocytes yang ada di mata dan kulit. Akibat ada mutasi yang terjadi ini, produksi melanin pada tubuh menjadi terganggu, bisa menjadi lebih sedikit atau tidak ada sama sekali.

Produksi melanin yang terganggu ini menyebabkan warna kulit, mata serta rambut mengalami perubahan. Kulit, mata dan rambut bayi albino berwarna pucat, yang membuat mereka tampak sangat berbeda dengan bayi-bayi lain, bahkan berbeda dengan orang tua mereka. Pada beberapa kasus, albinisme tidak hanya mempengaruhi warna mata bayi, namun juga bisa menyebabkan ganggguan penglihatan seperti silindris, sulitnya mengontrol gerakan mata. Bahkan, albinisme juga bisa menjadi penyebab mata juling pada bayi.

Baca juga:

  1. Kelainan metabolisme

Jika tubuh dalam keadaan normal, ada proses metabolisme yang terjadi untuk mengubah suatu asam amino menjadi pigmen warna di tubuh. Asam amino ini bernama tirosin yang melalui metabolisme tubuh akan berubah menjadi pigmen kulit bernama melanin. Dengan adanya kelainan metabolisme, tubuh tidak mampu mengubah asam amino tirosin menjadi pigmen melanin.

Kondisi metabolisme tubuh yang tidak bisa mengubah asam amino tirosin menjadi pigmen melanin, membuat kulit, mata dan rambut bayi menjadi pucat atau tidak berwarna. Memang, tidak selalu bayi albino menderita kelainan pigmen warna di seluruh tubuhnya, namun bayi albino akan terlihat perbedaannya dibanding bayi-bayi lainnya.

Jenis-jenis Albino

Berbeda penyebab albino, berbeda pula jenis albinisme yang diderita bayi. Albinisme memiliki beberapa jenis atau tipe yang masing-masing juga menunjukkan gejala dan tanda-tanda yang berbeda pula. Untuk lebih lengkap, berikut ini jenis albinisme yang perlu Anda ketahui:

  1. Albino okulokutaneus atau Oculocutaneous Albinism (OCA)

Albino okulokutaneus, atau untuk lebih singkat disebut OCA, merupakan albino yang umum ditemui. OCA mempengaruhi warna kulit, rambut dan mata, sehingga bayi yang termasuk ke dalam albino okulokutaneus akan sangat jelas menampakkan tanda-tanda albino di seluruh bagian tubuhnya. Albino okulokutaneus atau OCA sendiri terbagi ke dalam beberapa tipe yang lebih khusus. Ada beberapa tipe OCA, antara lain:

  • Tipe 1 – merupakan albinisme yang dibawa sejak bayi lahir. OCA tipe 1 ini disebabkan karena kurangnya enzim tirosin di tubuhnya. Ciri-cirinya, bayi memiliki rambut berwarna terang,atau  bahkan putih. Kulitnya juga berwarna putih dan pucat dan matanya biasanya berwarna terang atau kebiruan. Bayi yang lahir dengan OCA tipe 1 biasanya akan tumbuh besar dengan keadaan pigmen tubuh yang tidak berubah atau tetap pucat seperti saat dia lahir. Namun, ada beberapa kasus dimana bayi albino mulai sedikit memproduksi melanin di tubuhnya saat anak-anak sehingga kulitnya sedikit memiliki warna dan tidak sepucat saat lahir.
  • Tipe 2 – disebabkan karena tubuhnya kekurangan gen OCA 2 sehingga tubuhnya kekurangan produksi melanin. Bayi albino dengan tipe OCA 2 ini biasanya dilahirkan dengan kulit putih dan mata berwarna terang, seperti cokelat atau abu-abu kebiruan. Rambut bayi albino tipe OCA 2 juga berwarna terang, seperti kuning, pirang, merah atau cokelat muda. Saat beranjak usia menjadi anak-anak atau lebih dewasa, penderita albino OCA 2 akan mendapatkan bintik-bintik atau bercak di kulitnya akibat terkena sinar ultraviolet dari matahari. (Baca juga: Bintik Merah Pada Kulit Bayi)
  • Tipe 3 – albino OCA tipe 3 ini disebabkan karena bayi kekurangan gen TYRP di tubuhnya. Bayi albino dengan tipe OCA 3 ini biasanya dilahirkan dengan memiliki rambut yang berwarna kemerahan. Begitu pula dengan kulitnya juga berwarna kemerahan. Sedangkan warna matanya cenderung berwarna cokelat.
  • Tipe 4 – OCA tipe 4 memiliki gejala atau tanda-tanda yang hampir sama dengan OCA tipe 2. Perbedaannya terletak pada penyebab OCA tipe 4 adalah karena tubuh bayi kekurangan gen SLC45A2 yang berperan untuk mengintruksikan sel memproduksi protein di sel melanocytes dimana terjadi produksi melanin di kulit.
  1. Albino okular atau Ocular Albinism (OA)

Albino okular ini disebabkan oleh terjadinya mutasi gen, khususnya di kromosom X. Albino okular ini umumnya diderita oleh laki-laki dibandingkan wanita. Jenis albino yaang kedua ini cukup jarang terjadi dan jarang ditemukan di sekitar kita.

Albino okular atau OA cenderung lebih mempengaruhi mata dan penglihatan penderitanya dibanding hanya mempengaruhi warna rambut dan kulitnya. Bayi albino yang membawa albino jenis okular ini lebih sulit dideteksi karena jika dilihat dari fisiknya, dia menampakkan tanda-tanda yang normal seperti bayi lainnya.

Namun, Anda bisa mencoba untuk memperhatikan matanya, apakah berwarna terang seperti biru muda atau cokelat muda? Bahkan pada beberapa kasus, mata penderita albino okular bisa berwarna merah muda, yang merupakan warna darah yang terlihat dari iris mata karena kurangnya melanin pada mata. Bisa jadi mata merah pada bayi yang terjadi pada bayi Anda merupakan tanda-tanda dia menderita albino okular.

Albino tidak bisa dicegah karena merupakan kelainan bawaan dari genetik atau mutasi sel di tubuh. Maka, jika bayi Anda ternyata terlahir dengan albino, sebaiknya Anda membesarkannya dengan menumbuhkan kepercayaan diri di dalam dirinya. Anda harus tetap melakukan cara mendidik anak agar percaya diri. Tetap konsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui agar bayi Anda tumbuh sehat dan cerdas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn