Bintik Merah Pada Kulit Bayi : Penyebab , Gejala, Perawatan dan Cara Mencegah      

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda tentu kaget melihat bintik merah yang tiba-tiba muncul pada kulit bayi. Kulit bayi memang sangat sensitif, terutama ketika masih berumur beberapa minggu. Terkena bintik merah sedikit saja bisa menyebabkan ruam merah menyebar ke bagian kulit lainnya. Masalah bintik merah bisa saja karena kondisi kesehatan tertentu, alergi atau gigitan serangga. Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah bersikap tenang dan mencari tahu, apakah bintik merah itu berbahaya atau tidak. (baca juga: cara membersihkan kulit kepala bayi baru lahir)

Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai bintik merah pada kulit bayi yang sering terjadi :

  1. Gigitan Serangga

Bayi sangat mungkin terkena gigitan serangga ketika tertidur. Meskipun orang tua sudah menjaga bayi dengan baik, namun gigitan serangga sulit untuk dihindari. Umumnya gigitan serangga tidak menyebabkan penyakit tertentu. Bekas gigitan serangga biasanya akan muncul bintik merah kecil. Jumlah bintik merah tidak banyak atau tergantung pada jumlah gigitan serangga itu sendiri. Gigitan serangga tidak saja menyebabkan kulit merah tapi juga menjadi penyebab bayi menangis terus yang terkadang tidak disadari oleh orang tua.

Penyebab : semut, nyamuk, lalat, tungau, kutu, dan lebah.

Gejala

  • Bintik merah yang timbul ke permukaan kulit
  • Gatal sehingga bayi rewel
  • Rasa sakit ketika disentuh
  • Beberapa serangga bisa menyebabkan bekas bintik merah dan pusat gigitan melepuh.

Perawatan

  • Lap dengan kain dingin atau es batu yang dibungkus dengan kain lembut.
  • Oleskan krim hidrokortisol yang aman untuk bayi seperti Caladine.
  • Jika gatal berlebihan maka bayi bisa diberikan obat antihistamin, ibuprofen dan acetaminophen (resep dokter).
  • Perhatikan jika luka bekas gigitan menjadi infeksi meskipun telah diobati.
  • Perhatikan reaksi alergi pada bayi. Reaksi alergi bisa menyebar ke semua bagian tubuh sehingga menimbulkan reaksi keracunan (anafilaksis).

Cara Mencegah

  • Gunakan kelambu sebagai pelindung tempat tidur bayi agar bayi tidak digigit nyamuk saat tidur.
  • Berikan pakaian yang tertutup atau panjang ketika bayi tidur dan bermain diluar halaman.
  • Jangan ajak bayi bermain di area yang banyak nyamuk seperti kebun liar.
  • Oleskan salep atau krim anti serangga ketika bayi bermain di luar rumah.
  1. Jerawat Bayi

Jerawat bayi bisa ditemukan pada bayi yang baru lahir atau bayi yang sudah berumur dua hingga empat minggu. Jerawat pada bayi ditandai dengan bintik merah yang timbul pada bagian wajah atau seluruh tubuh bayi. Biasanya bintik merah seperti jerawat ini akan hilang sendiri tanpa perawatan yang rumit. Jerawat ini bentuknya sama seperti jerawat pada orang dewasa. Bintik merah bisa mengeluarkan cairan putih jika ditekan. Jika bayi sering menangis maka bisa jadi jerawat mengalami iritasi.

Penyebab : hingga saat ini berbagai peneliti kesehatan anak belum menemukan penyebab khusus jerawat pada bayi.

Perawatan

  • Jangan membersihkan jerawat bayi dengan pelembab kulit bayi, baby oil atau sabun bayi. Jika dilakukan bisa menyebabkan iritasi dan kulit bayi tidak nyaman.
  • Gunakan salep kulit untuk bayi (bisa didapatkan dengan resep dokter).
  • Bersihkan atau cuci wajah atau bagian tubuh bayi yang berjerawat dengan air hangat yang lembut.
  • Gunakan sabun bayi yang paling ringan dan tidak mengandung banyak bahan kimia.
  • Jangan menggosok bagian berjerawat dengan handuk karena bisa menyebabkan jerawat luka.
  • Jangan mengelap kulit bayi dengan handuk, keringkan dengan cara menepuk ringan bagian kulit dengan handuk yang lembut.
  • Jangan terlalu sering menyentuh/ mencium kulit bayi yang berjerawat.

Cara Mencegah

  • Jerawat bayi sangat umum, menjaga kebersihan tubuh bayi sangat penting untuk pencegahan jerawat bayi.
  • Berikan bahan pelembab pada pakaian bayi sehingga sangat lembut untuk kulit bayi yang sensitif.
  • Ganti perlengkapan tidur bayi seperti sarung bantal, sarung guling, sprei dan selimut sesering mungkin.
  • Jika bayi mendapatkan susu formula, maka perhatikan apakah jerawat menjadi reaksi alergi susu pada bayi. (baca juga: gejala alergi susu sapi pada bayi)

3. Cacar Air

Bintik merah juga bisa menjadi pertanda bayi terkena cacar air. Bintik merah akan muncul di semua bagian tubuh. Ukuran bintik merah bisa berkembang dan kemudian pecah lalu mengeluarkan cairan. Umumnya cacar air pada bayi bisa muncul pada wajah, punggung, kepala , dan bahkan alat kelamin.

Penyebab

  • Cacar air disebabkan oleh infeksi dari virus varicella zoster yang sangat mudah menular. Biasanya ketika bayi terkena cacar ait maka membutuhkan waktu sekitar 14-16 hari hingga semua bintik dan cairan keluar. Beberapa bayi membutuhkan waktu sembuh hingga 21 hari.
  • Virus penyebab cacar air sangat mudah menular lewat udara, batuk, bersin dan kontak langsung dengan penderita.

Gejala

  • Bayi akan demam selama beberapa hari sebelum bintik merah mulai muncul. (baca juga: cara mengatasi demam pada bayi super cepat)
  • Bayi rewel karena tidak nyaman.
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada semua bagian tubuh
  • Rasa gatal pada bintik merah dan sedikit panas.
  • Bayi tidak ingin minum susu.

Perawatan

  • Jangan mengajak bayi Anda keluar rumah dan lebih baik bayi istirahat untuk memulihkan kondisinya.
  • Ringankan rasa gatal pada bayi dengan cara mengelap badan bayi dengan air dingin.
  • Mandikan bayi dengan air yang sudah dicampur dengan baking soda.
  • Oleskan Caladine salep untuk bagian bintik-bintik merah.
  • Potong kuku bayi agar tidak melukai cacar air ketika menggaruknya.
  • Hibur bayi agar tidak menggaruk bagian cacar air untuk menghindari luka dan infeksi.
  • Jika bayi demam berikan obat golongan ibuprofen atau acetaminophen (resep dokter).
  • Dokter biasanya akan memberikan obat antivirus untuk menyembuhkan cacar air dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

Cara Mencegah

Cara mencegah cacar air adalah hanya dengan melakukan imunisasi. Vaksi ini bisa diberikan kepada bayi mulai usia 12 bulan hingga 15 bulan. Untuk mencegah penularan maka jaga agar bayi yang sudah terkena cacar air tidak banyak melakukan kontak dengan bayi dan anak-anak lain yang sehat. (baca juga: bahaya bayi tidak imunisasi)

Cacar air saat hamil 

  1. Eksim

Eksim adalah bintik merah kering yang bisa menyebabkan bayi merasa sangat gatal. Bayi yang berumur kurang dari 2 tahun bisa mengalami eksim untuk pertama kalinya. Meskipun bayi Anda terkena eksim namun biasanya akan sembuh ketika sudah dewasa. Eksim sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma dan alergi udara atau serbuk bunga. Eksim akan membuat kulit keluar bintik merah pada bagian tubuh tertentu. Bayi yang sudah terkena eksim biasanya rentan terhadap alergi.

Penyebab

  • Kondisi gen tertentu yang diturunkan dari orang tua.
  • Kondisi sakit tertentu seperti alergi dan asma.
  • Tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat alergen tertentu.
  • Iritasi kulit terhadap bahan kimia tertentu seperti sampho, sabun bayi dan detergen pencuci baju.

Cara Perawatan

  • Jika bayi terkena eksim ringan maka bisa diobati dengan salep emolien dan krim steroid.
  • Pelembab kulit untuk bayi bisa diberikan untuk mengurangi rasa gatal yang berlebihan.
  • Gunakan bahan kimia yang lembut untuk kulit dan pakaian bayi Anda.
  • Jika perlu lakukan tes alergi untuk bayi Anda.
  • Berikan pakaian yang ringan dan menyerap keringat untuk bayi.
  • Bersihkan dan potong kuku bayi secara teratur untuk menghindari infeksi akibat bayi menggaruk.
  • Berikan Krim hidrokortison secara teratur (bisa didapatkan dengan resep dokter).

Cara Pencegahan

  • Berikan ASI ekslusif untuk bayi karena ASI bisa meningkatkan kekebalan tubuh bayi. (baca juga: pantangan ibu menyusui ASI eksklusif)
  • Perhatikan apakah bayi mengalami alergi, termasuk untuk susu formula dan bahan kimia tertentu dari sabun dan produk bayi.
  • Jika eksim terjadi setelah ibu menyusui mengkonsumsi makanan tertentu, maka segera periksa ke dokter. Bisa saja eksim terjadi karena alergi makanan dari ibu.
  • Ibu hamil sebaiknya sering mengkonsumsi yogurt untuk mencegah eksim pada bayi.
  • Bersihkan tempat tidur bayi secara teratur untuk menghindari serangga dan alergi debu pada bayi.
  • Cuci secara teratur semua perlengkapan tidur bayi Anda.
  1. Erythema Toxicum

Erythema toxicum adalah bintik merah atau ruam merah yang muncul pada bayi yang baru saja dilahirkan. Jika tidak muncul setelah dilahirkan maka bisa juga terjadi pada 2 sampai 5 hari setelah dilahirkan. Penyakit ini tidak menular dan orang tua tidak perlu khawatir. Bintik merah yang terjadi pada kulit bisa memiliki lapisan pustula berwarna kuning atau merah pada bagian tengah. Bintik merah bisa muncul pada semua bagian tubuh dan paling umum pada telapak tangan dan kaki. Biasanya akan sembuh sendiri setelah bayi berumur dua minggu.

Penyebab : hingga saat ini penyebab erythema toxicum belum ditemukan namun kondisi ini tidak membahayakan.

Gejala

  • Muncul ruam merah dengan pustula kuning atau merah pada tubuh bayi.
  • Bintik merah pada bagian telapak kaki dan tangan.
  • Bintik merah mudah hilang lalu berpindah ke bagian tubuh lain.

Cara Perawatan

Umumnya kondisi ini tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Anda hanya perlu menjaga kesehatan kulit bayi sehingga kondisi ini cepat sembuh. Setidaknya bintik merah ini akan hilang sendiri setelah bayi berumur 2 minggu.

Cara Mencegah

Mengingat ini kondisi yang alami dan sangat wajar pada bayi, maka tidak ada usaha yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Beberapa bayi bisa tidak mengalami hal ini, namun bayi lain bisa mengalaminya. Jadi hal ini akan terjadi secara natural.

  1. Biduran

Biduran bisa diawali dengan bintik merah yang kemudian berkembang menjadi ukuran yang lebih besar. Bintik merah ini sangat gatal dan menyebabkan bayi mudah rewel. Biduran bisa terjadi begitu saja dan mungkin tidak memiliki gejala khusus. Bintik merah yang terjadi akan berkembang dengan ukuran yang lebih besar atau bergabung menjadi kelompok bintik. (Baca juga: biduran pada bayi : penyebab, gejala, cara perawatan dan pencegahan)

Penyebab

  • Kondisi kesehatan bayi sedang lemah seperti terkena flu.
  • Reaksi berlebihan terhadap perubahan cuaca (panas atau dingin)
  • Fisik tubuh bayi yang lemah sehingga tidak kuat dengan kondisi lingkungan.
  • Alergi terhadap makanan tertentu.
  • Alergi susu
  • Alergi kacang-kacangan
  • Reaksi obat tertentu (seperti obat golongan ibuprofen)
  • Reaksi alergi terhadap bunga atau tanaman tertentu.
  • Alergi terhadap gigitan serangga.

Cara Perawatan

  • Biduran yang ringan biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus dan akan sembuh sendiri.
  • Pemberian obat antihistamin yang bisa dilakukan oleh dokter yang merawat bayi Anda.
  • Oleskan salep Caladine untuk mengurani rasa gatal.
  • Menjaga kebersihkan kuku dan memotong kuku bayi secara teratur.
  • Pilih pakaian bayi yang berbahan katun untuk melindungi bayi dari iritasi.
  • Gunakan bahan produk bayi yang ringan termasuk untuk bedak, minyak dan sabun.

Cara Mencegah

Anda bisa mencegah biduran pada bayi dengan mengetahui, kapan dan bagaimana biduran itu muncul. Jika biduran muncul setelah bayi minum susu atau mengkonsumsi makanan tertentu, maka biduran disebabkan karena alergi. Hindari pemicu alergi untuk mencegah biduran.

  1. Campak

Penyakit campak adalah penyakit yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Penyakit ini bisa disembuhkan namun perawatan yang lambat bisa menyebabkan infeksi hingga ke paru-paru dan sistem syaraf pusat. Jika sudah menyebar ke organ tubuh yang lain maka bisa menyebabkan kondisi yang fatal termasuk kematian.

Penyebab : penyebab campak adalah infeksi virus rubeola. Infeksi ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara atau tetesan air secara kontak langsung.

Gejala

  • Flu yang berat. (baca juga: penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya yang efektif)
  • Hidung berair.
  • Demam (bisa lebih dari 38 derajat Celcius).
  • Batuk berat.
  • Sakit tubuh dan mata merah atau mata bengkak.
  • Muncul bintik merah dari mulai mulut dan menyebar ke semua bagian tubuh dimulai dari belakang telinga.

Cara Perawatan

  • Lakukan perawatan medis dengan dokter karena campak harus mendapatkan perhatian dokter segera.
  • Tidak ada obat khusus untuk memulihkan campak, karena penyakit ini biasanya akan pulih sendiri setelah tujuh hari.
  • Buat bayi Anda nyaman untuk istirahat.
  • Jangan mengajak bayi keluar rumah dan lebih baik banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
  • Berikan cairan yang cukup agar bayi Anda mendapatkan cairan yang cukup dan tidak terkena dehidrasi.
  • Jika bayi masih demam maka biasanya dokter akan memberikan paracetamol dan ibuprofen untuk mencegah rasa sakit.
  • Buat suasana kamar bayi menjadi lebih hangat dan lembab sehingga tubuh bayi lebih nyaman.

Cara Pencegagahan

  • Lakukan vaksin campak yang bisa mencegah bayi Anda terkena campak. Biasanya vaksin campak menjadi program kesehatan bayi dari dokter yang merawat bayi Anda.
  • Jika bayi berumur kurang dari 2 bulan maka biasanya bayi memiliki sistem kekebalan alami yang bisa menyembuhkan campak.
  • Jika bayi terkena campak maka jangan mengajak bayi beraktifitas di luar rumah untuk mencegah penularan dengan anak-anak lainnya.

Baca juga: Campak bagi ibu hamil – tanda, bahaya dan pencegahan – bahaya campak jerman bagi ibu hamil paling mengerikan

  1. Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah bintik kecil merah dan bulat. Terkadang bintik merah menjadi lebih mengkilap dan bagian tengahnya berwarna merah atau putih. Bintik ini bisa ditemukan pada bagian perut dan dada bayi, terkadang juga pada bagian belakang lutut. Kondisi ini juga hampir sama dengan jerawat kecil pada bayi dan tidak memerlukan perawatan khusus kecuali sangat parah.

Gejala

  • Semua gejala akan muncul selama 2 – 7 minggu setelah terinfeksi virus M. contagiosum.
  • Ada bintik kecil pada bagian perut, dada dan belakang lutut dan bahkan wajah.
  • Jika tubuh bayi lemah maka bintik merah ini akan membesar dan sering menjadi benjolan.

Penyebab

Penyakit ini disebabkan karena infeksi dari virus M. contagiosum. Sentuhan langsung pada bagian bintik merah atau luka kemudian mengenai kulit akan menyebarkan penyakit dengan cepat.

Cara Perawatan

  • Sebenarnya kondisi ini bisa sembuh secara alami dan membutuhkan waktu antara 18 bulan sampai 24 bulan.
  • Keluarkan pustula merah atau putih dengan cara yang sangat lembut.
  • Mandikan bayi dengan bahan yang lembut dan hindari kontak dengan bahan kimia secara langsung.

Cara Mencegah

  • Jaga kebersihan kulit bayi dengan memandikan bayi secara teratur.
  • Jaga agar perlengkapan bayi Anda digunakan secara pribadi sehingga tidak berbagi dengan anak lain.
  • Sebelum membersihkan bayi atau melakukan hal lain, maka cuci tangan Anda hingga bersih.
  • Bagian bintik merah jangan terlalu sering disentuh.
  1. Ruam Popok

Ruam popok sangat sering terjadi pada bayi dan biasanya akan terjadi pada bayi berusia 9 sampai 12 bulan. Popok sekali pakai dan popok cuci ulang bisa menyebabkan ruam yang sama. Ruam ini berbentuk kelompok bintik bintik merah yang terletak pada sekitar alat kelamin, pantat dan lipatan paha. Bintik merah bisa keluar dalam kondisi lembab, kering maupun basah.

Penyebab

  • Penyebab yang paling sering terjadi adalah kontak basah dari cairan dengan bagian kulit secara langsung pada popok. Hal ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir.
  • Kualitas bahan popok yang tidak bisa menyerap cairan dengan baik sehingga membuat kulit menjadi lebih lembab. Iritasi bisa memicu ruam popok.
  • Bayi yang terlalu lama menggunakan popok kotor sehingga kulit menjadi lebih sensitif, dan bahkan jika popok sudah diganti setelahnya.
  • Bahan popok yang sangat burik sehingga bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
  • Alergi bahan popok sehingga kulit bayi menjadi lebih sensitif.

Cara Perawatan

  • Hindari menggunakan popok sekali pakai selama 3 hingga 4 hari.
  • Ganti popok bayi Anda sesering mungkin sehingga kulit bayi selalu kering.
  • Gunakan pembersih non alkohol untuk mengusap atau membersihkan bagian bawah bayi, terutama sekitar alat kelamin dan pantat.
  • Gunakan popok kain yang lembut dan kering agar iritasi segera pulih dan bintik merah terkena udara secara langsung.
  • Gunakan krim atau salep khusus bayi yang bisa menghilangkan ruam popok.
  • Jaga kebersihan bayi dengan memandikan bayi secara teratur.

Cara Mencegah

  • Sesekali jangan memakaian popok pada bayi agar daerah yang sensitif dan lembab bisa terkena udara. Lakukan hal ini di kamar bayi sehingga sangat aman.
  • Ganti popok bayi sesegera mungkin setelah kotor.
  • Bersihkan alat kelamin dan bagian bawah bayi setiap kali berganti popok dan setelah buang kotoran.
  • Hindari menggunakan bedak pada bagian sekitar bawah bayi karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi. (baca juga: bahaya bedak bayi untuk bayi baru lahir)
  • Buat bagian bawah bayi menjadi lebih longgar sehingga ada banyak udara di bagian bawahnya.
  1. Roseola

Roseola adalah penyakit yang ditandai dengan keluarnya bintik kecil merah dan banyak pada semua bagian tubuh bayi dan anak-anak. Kondisi ini sangat sering terjadi pada bayi yang berusia antara 6 bulan sampai 2 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus yaitu virus herpes tipe 6 dan virus herpes tipe 7. Roseola bisa berjajar dengan penyakit herpes namun roseola tidak menyebabkan luka pada alat kelamin. Penyakit ini mudah menyebar melalui cairan mulut.

Gejala

  • Bayi tiba-tiba demam (38 – 42 derajat Celcius)
  • Bayi ingusan seperti flu
  • Batuk ringan hingga berat
  • Sakit kepala
  • Diare (baca juga: penyebab diare pada bayi dan cara mengatasinya)
  • Tidak nafsu makan atau tidak terlalu berminat dengan ASI.
  • Bayi sangat lesu dan mudah rewel.
  • Muncul bintik – bintik merah setelah demam turun (7 hari setelah demam)

Cara Perawatan

  • Penyakit yang disebabkan oleh virus ini tidak membutuhkan perawatan khusus dan Anda harus bisa membuat bayi menjadi lebih nyaman.
  • Buat bayi Anda bisa istirahat dengan baik, tidak harus tidur tapi juga bisa sambil bermain.
  • Cukupi kebutuhan minum untuk bayi untuk mencegah dehidrasi.
  • Tawarkan ASI atau susu formula sesering mungkin sehingga bayi merasa lebih nyaman.
  • Jika demam bayi tidak segera turun maka berikan parasetamol atau ibuprofen.

Komplikasi

Roseola bisa menyebabkan komplikasi ketika demam bayi sangat tinggi dan kondisi tubuh sedang buruk. Hal ini sering menyebabkan kejang dan kondisi yang lebih berat. Jika hal ini terjadi maka segera temui dokter yang bisa merawat bayi Anda.

Cara Mencegah

  • Jika bayi Anda terkena roseola maka pertimbangkan untuk menghabiskan waktu dirumah saja. Jangan biarkan kontak langsung dengan anak yang sehat karena penularan bisa terjadi dengan cepat.
  • Meskipun tidak ada vaksin untuk roseola, namun umumnya tubuh bisa membentuk antibodi pada saat bayi berusia lebih dari 2 tahun.
  • Menjaga kesehatan dan kebersihan bayi sehingga bayi menjadi lebih sehat.

Kondisi Kesehatan Lain yang Ditandai dengan Bintik Merah

  1. Rubella
  2. Kudis
  3. Flu Singapura (baca juga: bahaya flu singapura bagi ibu hamil dan janin)
  4. Penyakit Mulut, Tangan dan Kaki
  5. Demam Berdarah (baca juga: bahaya DBD (demam berdarah dengue) bagi ibu hamil)
  6. Ruam Pipi
  7. Kutil

Jadi bintik merah pada bayi memiliki banyak penyebab yang berbeda. Sebagai orang tua maka Anda perlu memahami penyebab sehingga bisa membuat keputusan yang benar. Jika bintik merah menunjukkan tanda penyakit yang serius maka disarankan untuk membawa bayi Anda ke dokter anak terdekat. Cara ini bisa mencegah akibat yang fatal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn