5 Penyebab Leukosit Tinggi pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Leukosit atau sel darah putih merupakan komponen dari sistem kekebalan tubuh. Leusit mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan eritrosit. Jika diamati melalui mikroskop leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap. Pada sirkulasi darah leukosit terlihat seperti sebuah sel yang tidak bergerak akan tetapi ketika ada zat asing masuk ke dalam tubuh maka leukosit akan mulai bergerak. Karena fungsi utama dari leukosit yaitu melawan zat asing yang masuk kedalam tubuh sehingga dengan begitu berbagai zat jahat yang akan mengancam kesehatan tubuh akan terlawan oleh leukosit.

Leukosit mempunyi banyak sekali manfaat diantaranya yaitu bersifat fagosit yaitu dapat memakan berbagai zat asing, sifat diapedesis yaitu dapat menembus dinding pembuluh darah. Sehingga leukosit itu tidak hanya diam pada pembuluh darah, leukosit dapat kapan saja bergerang menuju dinding kapiler. Leukosit terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu monosit, basofil, eosinofila, neutrofilia dan limfositosis. Jumlah kadar normal leukosit pada tubuh yaitu 4000 – 10000/mm3. Tahukah Anda jika kadar leukosit pada tubuh melebihi batas normal hal tersebut sangatlah berbahaya. Kadar leukosit yang melebih batas normal merupakan suatu tanda bahwa Anda sedang menderita suatu penyakit yang berbahaya.

Sebelum mengetahui penyebab leukosit tinggi pada bayi usia 0 – 12 bulan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kadar leukosit yang normal pada bayi, anak-anak dan juga orang dewasa. Berikut ini jumlah normal leukosit untuk setiap golongan:

  • Bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun yaitu 5.000 – 19.000 sel/mm³
  • Anak-anak berusiah 3 hingga 5 tahun (Batita) yaitu 4.000 – 12.000 sel/mm³
  • Remaja berusia 12 hingga 15 tahun yaitu 3.500 – 9.000 sel/mm³
  • Dewasa berusia 15 tahun ke atas yaitu 3.500 – 10.500 sel/mm³

Jumlah normal leukosit tersebut tidak semua, setiap laboratorium mempunyai parameter normal leukositnya masing-masing. Akan tetapi pada umumnya hampir semua laboraorium mempunyai jumlah normal leukosit yaitu 5.000-10.000 sel/mm³. Lalu apa saja penyebab leukosit tinggi pada bayi? Berikut ini penyebab terjadinya leukositosis.

  1. Alergi

Penyebab leukosit tinggi pada bayi yang pertama yaitu alergi terutama bayi yang mempunyai alergi yang parah. Bayi yang terlahir dengan mempunyai riwayat alergi lebih berpotensi tinggi terkena leukositosis. Contoh halnya yaitu orang yang mempunyai riwayat asma maka cenderung lebih mudah terkena leukositosis. Gejala penyebab leukosit tinggi yang disebabkan alergi diantaranya yaitu batuk, flu, terjadi gatal-gatal pada kulit dan gejala asma pada bayi. Terjadinya gejala-gejala tersebut disebabkan adanya reaksi tubuh saat melawan alergi sehingga akan memicu produksi sel darah putih menjadi meningkat.

  1. Penyakit sumsum tulang belakang dan kelainan sel darah putih

Penyebab kedua terjadinya peningkatan leukosit pada bayi yaitu terjadinya penyakit sumsum tulang belakang. Saat bayi menderita penyakit sumsum tulang belakang hal tersebut akan memicu produksi sel darah putih meningkat. Selain penyakit sumsum tulang belakang adanya kelainan sel darah putih pada bayi sudah pasti akan mempengaruhi leukosit pada bayi menjadi tinggi. Beberapa gangguan kelainan sel darah putih diantaranya yaitu leukemia limfotin kronis, leukemia akut, leukemia mielogen kronis dan juga leukemia mielogen akut. Selain itu bayi yang menderita arthritis rheumatoid dan juga myelofibrosis akan memicu jumlah leukosit pada bayi menjadi tinggi.

  1. Campak

Campak merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus, campak pada anak merupakan penyakit yang mempunyai gejala campak pada bayi terdapat ruam pada seluruh tubuh. Campak sering terjadi pada bayi dan merupakan penyakit menular.  Gejala yang ditimbulkan akibat campak selain ruam kulit yaitu bayi mengalami demam tinggi. Setelah bayi mengalami demam tinggi gejala lanjutannya yaitu bayi akan mengalami gangguan pada saluran pernapasan seperti sakit tenggorokan, flu dan juga pilek. Pada saat gejala campak sudah memasuki gangguan pada saluran pernafasan maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan leukosit pada tubuh.

  1. Korioamnionitis

Korioamnionitis merupakan gangguan kehamilan infeksi yang terjadi pada ibu hamil tepatnya infeksi pada korion dan amnion. Infeksi ini terjadi pada plasenta, plasenta merupakan zat penting yang berfungsi melindungi janin dalam kandungan. Infeksi ini terjadi akibat bakteri E.coli dan juga bakteri dari grup B streptococci. Meskipun korioamnionitis jarang terjadi akan tetapi ibu hamil tetap harus berwaspada. Seseorang yang menderita korioamnionitis akan merasakan sakit perut hal tersebut disebabkan infeksi bakteri yang masuk pada plasenta. Ibu hamil yang menderita korioamnionitis akan beresiko melahirkan bayi yang mempunyai jumlah leukosit yang tinggi. Hal yang menyebabkan bayi menjadi memiliki leukosit tinggi dikarenakan pada saat  di dalam kandungan serangan bakteri kepada plasenta membuat janin melakukan respon dan melawannya sehingga terjadilah peningkatan produksi leukosit.

  1. Reaksi obat

Selain empat penyebab tersebut ada beberapa penyebab lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan leukosit pada bayi. Penyebab lainnya yaitu akibat adanya reaksi obat sehingga produk leukosit bertambah, bayi mempunyai kelainan sistem kekebalan tubuh sehingga produksi leukosit menjadi meningkat.

Cara Mengatasi

Produksi leukosit yang terus meningkat tentunya akan membahayakan kesehatan bayi oleh karena itu perlu dilakukan berbagai cara mengatasi agar leukosit pada bayi kembali normal. Sebenarnya jumlah leukosit pada bayi dapat menurun tanpa dilakukan berbagai pengobatan akan tetapi hal itu dapat terjadi ketika bayi mengalami peningkatan leukosit karena disebabkan oleh infeksi ataupun penggunaan obat-obatan. Untuk beberapa kondisi leukosit tinggi yang disebabkan karena kelainan sel darah putih, gangguan sumsum tulang belakang dan juga obat campak pada anak maka perlu dilakukan prosedur pengobatan. Berikut ini cara mengatasi leukosit tinggi pada bayi:

  1. Gunakan obat-obatan yang dapat membuat produksi leukosit menurun. Dalam menggunakan obat untuk mengurangi terjadinya infeksi tidaklah boleh sembarangan, ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu dan memeriksakan kondisi kesehatan bayi kepada dokter. Jika telah diberi rujukan untuk penggunaan obat maka berilah bayi obat tersebut.
  2. Pemberian infus intravena. Pada saat bayi mengalami peningkatan leukosit tentunya bayi akan mengalami kekurangan cairan tubuh untuk itu lakukanlah penggunaan cairan agar kebutuhan cairan pada tubuh dapat terpenuhi.
  3. Leukapheresis merupakan proses mengurangi jumlah leukosit pada tubuh. Cara yang dilakukan yaitu dokter akan terlebih dahulu mengambil darah (mengeluarkan darah) kemudian kandungan leukosit yang ada pada darah akan dipisahkan dan dihapus atau Setelah dibersihkan darah akan kembali dialirkan ke dalam tubuh. Proses pemisahan leukosit pada darah dilakukan oleh mesin filtrasi. Untuk melakukan proses leukapheresis tentunya harus dengan anjuran dari dokter, untuk itu pastikan untuk selalu berkonsultasi kepada dokter.

Nah itulah pembahasan mengenai penyebab leukosit tinggi pada bayi usia 0 – 12 bulan dan juga cara mengatasi leukosit tinggi pada bayi. Untuk mencegah terjadinya leukosit tinggi pada bayi maka aturlah pola hidup sehat Ibu karena pola hidup bayi akan sangat bergantung terhadap pola hidup Ibu. Sekian pembahasan mengenai penyebab leukosit tinggi pada bayi, semoga artikel ini bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn