7 Bahaya Memberi Makan Bayi Dibawah 6 Bulan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem pencernaan dan daya tahan tubuh pada bayi yang usianya belum genap 6 bulan belum bisa dikatakan  sempurna karena enzim lipase, pepsin, amilase dan enzim lainnya baru sempurna terbentuk pada bayi usia 6 bulan. Jika belum mencapai 6 bulan maka ususnya belum kuat untuk mengeluarkan protein jenis immunoglobulin yang bertugas melindungi dinding ususnya. Hanya dengan manfaat memberikan ASI yang konsisten, merupakan cara aman dimana nutrisi yang ada pada air susu ibu dapat mudah diterima oleh usus untuk dialirkan kedalam aliran darah bayi.

Berikut ini akibat yang ditimbulkan jika bayi yang belum berusia 6 bulan sudah diberi makan :

1. Menyebabkan Perut kembung

Jaringan enzim pencerna yang belum terbentuk belum sempurna membuat pencernaan belum bisa mencerna makanan dengan baik. Makanan akan mengalami proses penghancuran yang lambat dan membuat perut kembung pada bayi dan nyeri.

2. Menyebabkan sembelit

Jaringan usus yang belum mampu mengeluarkan protein immunoglobulin akan menyebabkan sembelit pada bayi. Bayi merasa kesulitan buang air besar karena belum ada enzim lipase, amilase dan enzim lainnya yang mempermudah penghancuran dan pembakaran lemak yang berguna melancarkan buang air besar. (baca juga : bayi tidak BAB seminggu)

3. Menyebabkan alergi makanan

Pada beberapa bayi memiliki tubuh yang tidak dapat menerima zat yang terkandung pada makanan yang mengakibatkan daya tahan tubuhnya yang belum sempurna makin menurun dan menimbulkan reaksi alergi berupa ruam-ruam kemerahan. (Baca juga : gejala alergi susu pada bayi)

4. Menyebabkan bayi diare

Makanan yang telah masuk pada pencernaan rentan terkontiminasi dengan berbagai bakteri dan kuman yang  mudah masuk lewat  peralataan makanan yang tidak steril.

Hal ini bisa juga terjadi lewat mulut melalui udara dan menyebabkan keluhan kesehatan misalnya penyebab diare pada bayi.

5. Menyebabkan masuk angin

Kondisi usus yang belum sempurna dapt menyebabkan pencernaan mengalami keterlambatan mencerna. Akibatnya tubuh akan masuk angin yang diawali bayi menangis terus menerus dan menjadi rewel karena merasa tubuhnya tidak nyaman.

6. Menyebabkan Demam

Bayi bisa menderita demam ketika usus tidak mampu mengeluarkan zat yang dapat melindungi dinding ususnya yaitu zat protein immunoglobulin. Sari makanan yang tidak tercerna dengan sempurna akan mempengaruhi kesehatan dinding ususnya. Dinding usus yang luka menyebabkan rasa nyeri  dan mual. (baca juga : cara mengatasi demam pada bayi)

7. Menyebabkan bayi sulit tidur

Bayi akan mengalami kesulitan tidur dan akhirnya akan mengganggu pola tidur bayi yang sehat. Bayi akan terus rewel serta sering menangis jika kondisi ususnya terluka, mengalami perut kembung, diare, masuk angin, sembelit, dan alergi. Beberapa masalah yang terjadi tersebut cenderung membuat bayi merasa tubuhnya tidak nyaman dan merasa pegal pegal.

Mengapa Tidak Tepat Memberi Makan Bayi Sebelum Usian 6 Bulan ??

Kondisi ini dapat merangsang masuknya bakteri dan kuman lewat peralatan makanan yang tidak steril atau karena ada radikal bebas yang tidak sengaja masuk pada makanan. Ini akan menyebabkan bayi mengalami beberapa masalah Diare, masuk angin, perut kembung dan sebagainya, karena daya tahan tubuhnya belum mampu menghambat pergerakan bakteri agar tidak masuk ke dinding usus.

  • Pada bayi yang telah berusia 6 bulan adalah masa yang paling ideal dan aman untuk diberikan makanan pendukung ASI

Usus bayi telah kuat dan sempurna untuk menerima segala nutrisi pada makanan. Akibatnya imun yang telah terbentuk dalam tubuhnya mampu mencegah masuknya bakteri agar tidak mudah bermutasi atau berkembang di dalam jaringan tubuh.

  • Beberapa puluh tahun lalu banyak bayi sudah diberikan makan pada usia 4 bulan dan tidak mengalami masalah apapun pada organ tubuhnya

Saat ini pertumbuhan dan perkembangan makanan yang diproduksi sudah mengalami perubahan dari segi bahan dasar pembuatannya, cara pengolahannya, adanya bahan pengawet, adanya campuran zat lain. Termasuk perubahan iklim yang berbeda dengan iklim zaman dulu, juga sangat mempengaruhi kondisi bayi saat ini yang menyebabkan tidak cocok untuk pencernaan bayi di zaman sekarang yang usianya dibawah 6 bulan.

  • Pemberian ASI terus menerus secara konsisten lebih mampu menjaga kesehatan tubuh bayi dari pada harus memberi makanan yang belum sesuai dengan kondisi usus dan pencernaan

Bayi yang mendapat asupan ASI yang cukup tidak akan merasa lapar dan tidak akan mungkin kekurangan gizi. karena ASI mengandung semua nutrisi tinggi sama seperti nutrisi yang ada pada buah buahan, sayuran, berbagai jenis kacaang kacangan serta biji bijian.

  • Untuk pemberian makanan pendukung ASI untuk  bayi yang baru memasuki usia 6 bulan

Ketika bayi memasuki usia 6 bulan nanti, lebih bijak jika ibu memperkenalkan sebuah menu makanan yang dibuat  sendiri, agar ususnya lebih mudah beradaptasi untuk mencerna. Makanan buatan sendiri  sudah pasti lebih sehat karena  tidak ada bahan pengawetnya misalnya bubur kacang hijau yang diblender ditambahkan madu dari pada gula tebu yang memiliki kadar gula tinggi.

Sebaiknya untuk memberi makan bayi ikuti anjuran yang berstandar keamanan dan kesehatan yang memadai yaitu mengikuti rekomendasi dari dokter bahwa usia ideal untuk bayi makan adalah usia tepat 6 bulan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn