Bolehkah Bayi Makan Malam Hari Dan Adakah Bahayanya ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Memperhatikan kondisi bayi selepas persalinan merupakan salah satu upaya dalam bentuk tanggung jawab ibu kepada bayinya. Bentuk perhatian tersebut juga harus diimbangi dengan pemenuhan beberapa usaha dan upaya yang tentunya dibutuhkan bayi agar dapat berkembangan dengan baik tanpa resiko munculnya kondisi gangguan tumbuh kembang anak atau bayi. Peran tanggung jawab ibu tersebut dimulai sejak bayi terlahir hingga nanti dewasa dan susah dapat hidup secara mandiri.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam peran ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah pemenuhan nutrisi yang dibutuhkannya. Selain memperhatikan kebutuhan nutrisi tersebut, ibu juga harus memperhatikan beberapa bentuk pola makan ataupun jenis makanan yang tidak boleh diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya. Makanan utama yang menjadi pilihan wajib bagi bayi 0 -6 bulan adalah asi dikarenakan banyaknya manfaat asi untuk bayi yang berguna bagi perkembangannya dan juga merupakan makanan alami paling mudah dicerna.

Dalam proses memberikan makan pada bayi tersebut ada beberapa hal yang sering kali ditanyakan terkait boleh tidaknya hal tersebut dilakukan. Kondisi yang menjadi pertanyaan tersebut memang mungkin memerlukan penjelasan yang benar agar ibu tidak ragu. Salah satu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan tersebut adalah “bolehkah bayi makan malam hari ?” yang jawaban atas pertanyaan tersebut dijelaskan dalam uraian dibawah ini agar dapat dipahami setiap orang tua terutama ibu.

Bolehkah Bayi Makan Malam Hari ?

Secara umum sebenarnya pertanyaan bolehkah bayi makan malam hari ini muncul karena aktivitas makan malam atau makan terlarut malam tidak baik dilakukan oleh orang dewasa karena dapat menyebabkan kegemukan. Selain kegemukan makan dimalam hari beberapa bahaya lain dapa muncul dari aktivitas makan malam sebelum tidur tersebut diantaranya seperti meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung dan diabeter, serta mempengaruhi kualitas tidur seseorang menjadi kurang baik.

Atas dasar hal yang dijelaskan dalam uraian diatas tersebut munculah pertanyaan mengenai apakah efek buruk yang ada dari aktivitas makan di malam hari juga akan terjadi pada bayi karena memang banyak mitos yang beredar bahwa bayi sebaiknya tidak makan malam hari. Jawaban atas kondisi tersebut cukup sederhana yakni aktivitas makan malam bagi bayi dapat dilakukan selagi bayi memang dalam kondisi lapar dan belum mendapatkan asupan makanan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan usianya.

Pemberian makan malam pada bayi sejatinya tidak akan menimbulkan bahaya berarti selagi makanan yang diberikan sesuai dengan yang dapat dicerna oleh bayi. Jika bayi masih berusia 0 -6  bulan sebaiknya aktivitas makan tidak dilakukan sepanjang hari dan bayi hanya akan mendapatkan nutrisi utama berupa air susu ibu. Pemberian makanan pada bayi baru dapat dilakukan ketika mulai menginjak usia 6 bulan dengan bentuk makanan yang juga memiliki konsistensi sesuai untuk saluran pencernaannya.

Porsi Makanan Untuk Bayi

Pola makan bayi 6 bulan dengan pola makan bayi yang memiliki usia lebih tua tentu akan berbeda secara jumlah serta konsistensinya. Khusus untuk bayi dibawah 6 bulan sebaiknya ibu tidak memberikan makanan apapun selain air susu ibu atau jika memang terpaksa dapat diberikan susu formula untuk bayi baru lahir. Porsi makan dan konsistensi yang tepat untuk bayi diatas 6 bulan sebagai makanan pendamping asinya diantaranya sebagai berikut ini.

  • Usia 6 bulan, beberapa dokter mungkin ada yang menyarankan pemberian mpasi pada usia dibawah 6 bulan namun menurut WHO mpasi sebaiknya mulai diberikan saat bayi menginjak usia 6 bulan. Pada awal pengenalan makanan ini, bayi akan mendapatkan porsi makan 1 – 3 sendok porsi makan sebanyak 2 kali sehari dengan konsistensi makanan yang sangat lembut seperti jus, pure buah, pure sayur, bubur asi, dan lain lain.
  • Usia 7 – 8 bulan, pada usia ini bayi sudah akan mendapatkan makanan dalam nutrisi yang lengkap namun tetap memiliki konsistensi lembut dengan jumlah yang lebih banyak. Bayi dengan usia 8 bulan sebaiknya sudah mendapatkan makanan sebanyak 2 – 3  kali sehari. Mpasi yang diberikan masih berupa sereal beras atau bubur halus.
  • Usia 9 – 10 bulan, bayi dengan usai 10 bulan sudah akan mendapatkan makanan dengan pemberian sebanyak 3 kali sehari dan diselingi makanan tambahan. Pada usia ini bayi sudah mulai mendapatkan nasi yang lembut dengan tambahan sayuran maupun ikan. Berilah makanan pendukung asi rumahan terbaik untuk bayi agar aman dan bermanfaat.
  • Usia 10 – 12 bulan, jumlah makanan yang diberikan pada bayi sudah lebih banyak dengan waktu makan sehari 3 sekali dan beberapa tambahan makanan pelengkap. Makanan yang diberikan sudah mulai lebih kasar karena pada usia ini bayi sudah tumbuh gigi dan dapat mengunyah.

Itulah beberapa penjelasan mengenai jawaban atas pertanyaan “bolehkah bayi makan malam hari?” dan adakah efek yang dapat muncul dari aktivitas tersebut. Dalam penjelasan diatas dapat diketahui bahwa aktivitas makan malam pada bayi harus disesuaikan kebutuhannya dengan usia bayi tersebut dan boleh dilakukan ketika memang makanan yang diberikan sesuai dan bayi juga membutuhkannya sesuai usia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn