Memiliki berat badan yang ideal dan tubuh yang sehat merupakan impian setiap orang, termasuk kaum hawa. Salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan impian tersebut dengan melakukan diet. Ada banyak jenis diet yang bisa diikuti, namun akhir ini ada jenis diet yang cukup populer, yaitu diet ketogenik.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai diet keto, simak pembahasan mengenai diet Ketogenik berikut:
Apa itu Diet Ketogenesis?
Diet ketogenik atau biasa dikenal dengan diet keto merupakan diet yang mengonsumsi asupan nutrisi karbohidrat sangat rendah per harinya. Asupan karbohidrat pada diet Ketogenik berkisar 5 sampai 10 persen saja atau 50 gram per hari dari kisaran asupan karbohidrat normalnya per hari.
Pengurangan karbohidrat ini mengakibatkan tubuh mengalami kondisi tang di sebut ketosis. Saat kondisi tersebut terjadi, tubuh akan membakar lemak menjadi energi. Oleh karena itu diet ini bisa menurunkan berat badan. Tidak hanya itu, diet ketogenik ini dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah dan kadar insulin, serta keuntungan lainnya.
Namun diet Ketogenik ini masih kontroversial karena jika tidak dilakukan dengan tepat bisa membahayakan kesehatan. Menurut medis, diet Ketogenik ini bertujuan menurunkan angka kejadian kondisi epilepsi pada anak. Tapi diet ini lebih banyak dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan. Walaupun begitu, diet Ketogenik ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek sampingnya jika dilakukan dalam waktu yang lama.
Maka dari itu, ada baiknya jika ingin melakukan diet Ketogenik konsultasi terlebih dahulu kepada dokter supaya tidak mengalami dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh.
Manfaat Diet Ketogenesis
Melakukan diet Ketogenik dapat membantu mengurangi asupan gula dan karbohidrat sederhana dalam tubuh, dan tubuh akan mendapatkan asupan energi dan nutrisi dari lemak dan protein. Oleh karena itu diet ketogenik ini dipercaya cocok untuk menurunkan berat badan dan memberikan banyak manfaat lainnya.
Untuk mengetahui lebih jelas manfaat diet Ketogenik, berikut ini adalah beberapa manfaat diet Ketogenik yang perlu kamu ketahui:
1. Mengurangi kejang pada penderita epilepsi
Diet keto memiliki manfaat mengurangi kejang pada penderita epilepsi. Secara Medis, diet keto ini merupakan pola makan yang dianjurkan untuk anak yang menderita epilepsi. Dan diet ini terbukti dapat membantu mengurangi kambuhnya gejala epilepsi karena zat keton yang dihasilkan saat mengolah lemak menjadi energi dapat membantu menormalkan aktivitas listrik di otak yang terganggu pada penderita epilepsi.
2. Menurunkan berat badan
Menjalani diet Ketogenik ini, tubuh menggunakan cadangan lemak untuk dibakar sebagai energi. Oleh karena itu, lemak yang terbakar ini membantu menurunkan berat badan.
3. Mencegah risiko diabetes tipe 2
Manfaat selanjutnya dari diet Ketogenik ini yaitu mencegah risiko diabetes tipe 2. Karena diet ini mengurangi asupan karbohidrat dan gula, sehingga membantu mencegah peningkatan kadar gula dan mengontrol kadar gula darah.
4. Menjaga kesehatan jantung
Salah satu cara untuk mencegah kelebihan kadar kolesterol jahat, yaitu dengan menjalani diet Ketogenik. Orang yang menjalani diet ini akan mengonsumsi lebih banyak lemak sehat, protein dan serat.
Diet ketogenik juga membantu menurunkan dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Oleh karena itu, diet ini baik untuk menjaga kesehatan jantung.
5. Menjaga kinerja dan fungsi otak
Diet ketogenik juga dapat memperbaiki fungsi memori, data konsentrasi, dan juga menunda penuaan otak. Tidak hanya itu, diet keto ini juga bisa mencegah terjadinya pikun, serta mengurangi risiko penyakit alzheimer dan penyakit Parkinson. Tetapi diet ini masih membutuhkan bukti dan studi lebih lanjut mengenai manfaat tersebut.
Menu Diet Ketogenesis
Menu diet ketogenik harus berisikan makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi akan lemak baik. Untuk kamu yang tertarik menjalaninya, simak menu diet Ketogenik berikut ini yang perlu kamu ketahui:
1. Sayuran rendah Karbohidrat
Sayuran yang memiliki kandungan yang rendah, seperti bayam, tomat, terong, hingga brokoli cocok untuk dijadikan sebagai menu diet Ketogenik.
2. Makanan laut
Makanan laut yang kaya akan vitamin B, kalium, asam lemak omega 3, hingga selenium, sepeti salmon yang sama sekali tidak mengandung karbohidrat, cocok dijadikan sebagai menu diet Ketogenik karena bisa membantu menurunkan berat bada.
3. Daging sapi dan daging ayam
Daging sapi dan daging ayam merupakan makanan utama dalam diet Ketogenik ini. Keduanya mengandung vitamin B, kalium, selenium dan zinc, yang tidak mengandung karbohidrat. Tidak hanya itu, daging sapi dan daging ayam mengandung protein yang tinggi, yang terbukti membantu menjaga massa otot satu orang yang sedang menjalani diet rendah karbohidrat seperti Ketogenik ini.
4. Alpukat
Sekitar 100gr alpukat hanya mengandung sekitar 2 gram karbohidrat. Buah ini adalah buah yang menyehatkan dan kaya akan kalium, serta bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
5. Telur
Satu butir telur mengandung kurang dari 1gr karbohidrat. Oleh karena itu telur menjadi menu diet Ketogenik yang bisa membuat seseorang merasa kenyang lama dan menjaga kestabilan kadar gula darah.
6. Minyak Zaitun
Gunakan minyak zaitun ketika menggoreng makanan dalam diet Ketogenik. Karena minyak zaitun tidak mengandung karbohidrat, namun kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Pantangan Diet Ketogenesis
Sebelum menjalani diet Ketogenik, sebaiknya kamu harus mengetahui terlebih dahulu pantangan dan juga makanan yang harus dijauhi. Berikut ini patangan dan makanan yang perlu kamu hindari saat menjalankan diet Ketogenik:
1. Jarang minum air putih
Ketika sedang menjalani diet Ketogenik, asupan air putih sangat penting untuk menjaga agar cairan dalam tubuh tetap tercukupi. Hindari dehidrasi akibat jararang minum air putih karena dalam diet keto ini asupan air putih yang cukup merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan.
2. Terlalu banyak makan yang mengandung lemak
Diet ketogenik memang mengganti asupan karbohidrat dengan lemak dan protein. Tetapi hindari terlalu banyak makan makanan yang mengandung lemak, apalagi sembarangan dalam memilih jenis lemak, karena tidak semua lemak bersifat baik dan boleh dikonsumsi terlalu berlebihan.
3. Terburu-buru
Jangan terburu-buru dalam mengurangi karbohidrat saat menjalani diet Ketogenik ini. Karena hal ini bisa berdampak buruk pada tubuh kamu. Cobalah lakukan pengurangan asupan karbohidrat secara perlahan dan disarankan untuk membatasi asupan garam, tetapi jangan terlalu berlebihan mengurangi asupan garam, sebab bisa mengakibatkan dampak yang buruk untuk kesehatan.
4. Kurang tidur
Tidak hanya mengonsumsi makanan yang sehat dan mengurangi karbohidrat saja. Namun dalam menjalani diet Ketogenik ini perlu juga dibarengi dengan istirahat yang cukup. Jika mengabaikan waktu tidur akan berdampak bagi program diet yang sedang kamu jalani. Dan juga kurang tidur bisa memengaruhi kadar gula dalam tubuh.
Berikut ini adalah makanan yang perlu kamu kurangi atau kamu hindari saat menjalankan diet Ketogenik:
- Makanan manis, seperti es krim, kue, permen, soda, jus buah, smoothies
- Keripik
- Nasi
- Lemak tidak sehat, seperti olahan minyak nabati, mayones, dll
- Beberapa bumbu dan saus
- Sayuran dan umbi akar, seperti ubi, kentang.
- Buah-buahan.
Risiko Diet Ketogenesis
Diet ketogenik atau diet keto ini merupakan diet yang membatasi karbohidrat, dan mengonsumsi protein dan lemak lebih banyak. Walaupun diet ini memiliki manfaat dan juga bisa menurunkan berat badan, namun diet ini juga memiliki dampak buruk untuk kesehatan.
Maka dari itu, sebelum menjalani diet ketogenik, sebaiknya ketahui dulu beberapa bahaya diet Ketogenik berikut ini:
1. Kadar gula darah turun
Diet ketogenik ini membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula, sehingga dapat menimbulkan gejala hipoglikemia, yaitu gangguan kesehatan saat gula darah di bawah batas normal. Hipoglikemia ini bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi, cepat lelah, gangguan tidur, detak jantung tidak normal, sampai mengalami sindrom kecemasan.
2. Gangguan pencernaan
Risiko menjalani diet Ketogenik juga dapat mengganggu pencernaan, sepertti sembelit, perut kembung, dan sering buang gas. Ini karena makanan yang dikonsumsi tidak mendapatkan cukup serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian.
3. Berat badan turun dengan cepat
Orang yang menjalankan diet Ketogenik memang memiliki tujuan untuk menurunkan berat badannya. Namun penurunan berat badan yang cepat dalam diet ini biasanya tidak bertahan lama dan hanya sesat, karena tubuh kehilangan energi utama dan akhirnya menggunakan lemak untuk cadangan energi.
Dan diet ini juga mengonsumsi makanan berprotein dan berlemak yang jika semakin banyak mengonsumsi banyak lemak maka lama-lama berat badan justru akan menaik lagi.
4. Otot menjadi menyusut
Dalam menjalani diet Ketogenik ini, tubuh mengalami yang namanya ketosis, yaitu membakar lemak sebagai energi. Hal tersebut bisa menyebabkan kamu kehilangan jaringan lemak dan penyusutan otot. Karena mengonsumsi protein, maka proses pemulihan sel-sel otot yang rusak akan cepat terjadi dan membuat jaringan otot menyusut.
Itulah pembahasan mengenai diet Ketogenik yang perlu kamu ketahui. Bisa disimpulkan bahwa diet ketogenik adalah diet yang mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, dan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak. Diet ini dianjurkan untuk para pasien epilepsi karena membantu mengurangi kejang dan diet ini juga dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, diet Ketogenik tidak cocok untuk beberapa orang, karena mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat juga dapat berdampak buruk untuk kesehatan tubuh, seperti lesu, gangguan tidur, kadar gula rendah, mual, dan gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, jika ingin melakukan diet Ketogenik sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi. Agar dokter mengetahui kondisi kamu dan dapat melakukan diet ini dengan aman dan tepat, supaya mencegah bahaya diet keto terjadi pada kesehatan tubuh kamu.