Sebagai seorang ibu hamil, pasti anda mengharapkan bahwa kehamilan tersebut berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan masalah. Namun seperti yang anda ketahui, kehamilan memiliki banyak sekali tantangan dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Terutama anda yang memang memiliki kondisi kandungan yang lemah.
Salah satunya adalah pindah rumah saat hamil, yang seringkali dihindari oleh banyak ibu mengandung. Karena dianggap dapat menimbulkan bahaya dan juga kendala, selama masa kehamilan. Langsung saja kita bahas berikut ini mengapa seorang wanita hamil tidak boleh melakukan pindah rumah, dan apa pengaruhnya terhadap si kecil.
Mitos Ibu Hamil
Saat hamil pertama kali, beberapa orangtua mungkin mempertimbangkan untuk melakukan pindahan di sebuah rumah baru .terutama bagi para pengantin baru yang ingin menempati rumah. Tidak lama setelah mendapatkan anugerah si kecil di dalam perut. Namun tahukah anda bahwa adanya pindahan rumah yang dilakukan oleh ibu hamil ini ternyata berisi, dan juga cukup berbahaya.
Walaupun begitu masih banyak orang yang menganggap bahwa hal tersebut adalah mitos belaka. Padahal sebenarnya sudah ada penelitian yang mengungkapkan, mengenai hubungan antara pindah rumah saat hamil dan juga kondisi si kecil. Ada juga mitos yang timbul, seperti efek samping daun kelor bagi ibu hamil dan cara memilih cream jerawat untuk ibu hamil.
Penelitian Ibu Hamil dan Pindah Rumah
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amerika yang dilakukan dalam studi menganalisis 100.000 wanita hamil di negara bagian Washington. Peneliti menemukan bahwa wanita yang memutuskan untuk pindah selama trimester pertama kehamilan nya akan mengalami 42% kemungkinan premature. Misalnya saja dalam penelitian tersebut cukup banyak wanita yang melahirkan sebelum 37 minggu. Sedangkan 37% lebih kemungkinan memiliki bayi dengan berat lebih rendah dari rata-rata.
Studi lainnya yang dilakukan oleh Journal Of Epidemiology And Community Health, mengatakan bahwa hubungan antara pindah rumah dan juga kelahiran sangatlah besar. Karena dapat menyebabkan kelahiran prematur penelitian ini menemukan bahwa pindah rumah mungkin akan mengganggu perkembangan si janin. Namun tidak menyebabkan hal-hal yang berbahaya, sehingga dan faktor lain yang bisa saja mempengaruhi.
Misalnya sang ibu terlalu lelah, ataupun kondisi kandungan yang tidak terlalu kuat. Sehingga timbul masalah seperti keguguran atau bahkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam kandungan. Walaupun begitu pindah rumah saat hamil tidak dianjurkan. Karena dianggap sebagai salah satu yang bukan urgensi dan bisa dilakukan oleh pasangan setelah melahirkan. Hal tersebut sebenarnya terpengaruh oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
Stress dan Tertekan
Hal pertama yang mempengaruhi kondisi janin didalam tubuh dengan pindah rumah saat hamil, yaitu kondisi stres ataupun tertekan. Perasaan ini yang biasa dialami oleh seorang ibu biasanya ketika pindahan rumah. Mereka akan merasa stres yang timbul akibat menempati rumah baru. Terutama para wanita biasanya cukup sensitif untuk menempati tempat atau rumah baru selama kehamilan berlangsung. Jangan lupa bahwa seorang wanita yang sedang hamil akan berkali-kali lipat lebih sensitif dibandingkan wanita yang tidak hamil.
Sehingga ketika memutuskan untuk pindah dan juga menempati rumah baru. Mereka mungkin akan merasa tidak nyaman dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa tertekan yang cukup mengganggu. Hal tersebut akhirnya menekan kondisi si kecil yang ada di dalam perut sang ibu. Kemudian berpengaruh pada perkembangan tubuh mereka. Terutama apabila anda memutuskan untuk pindah rumah saat hamil yang dilakukan pada usia janin yang cukup muda.
Debu dan Kuman
Hal kedua yang bisa mempengaruhi mengapa seorang ibu terpengaruh oleh pindah rumah dan juga kehamilan yang akan berjalan kurang baik. Karena adanya kondisi seperti rumah yang kotor dan juga penuh dengan debu. Jika sudah seperti ini maka tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali anda harus menunda tindakan yang dilakukan oleh pasangan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih cukup banyak orang tua yang memutuskan untuk melakukan pinda rumah saat hamil. Padahal sebenarnya banyak sekali bahaya yang timbul salah satunya adalah adanya kuman dan penyakit yang mungkin tidak terlihat oleh kasat mata. Walaupun anda sedang menggunakan masker dan juga penutup mulut. Namun hal tersebut tidak menjamin bahwa anda tidak menghirup kuman dan juga debu yang sangat halus.
Bisa jadi kuman, debu yang anda serap atau hidup tersebut masuk ke dalam perut dan mempengaruhi perkembangan si janin. Anda juga tidak akan pernah tahu apa yang ada dan bersarang dalam rumah baru. Karena baru saja jadi atau dibangun dan belum dibersihkan, untuk itu jangan memaksakan diri demi kesehatan si kecil.
Pindah Rumah saat Hamil akan Terpapar Bahan Kimia
Hal terakhir yang bisa saja, terjadi apabila anda memaksakan diri untuk melakukan pindah rumah saat hamil yaitu bahan bangunan yang berbahaya saat dihirup. Karena mengandung banyak bahan kimia. Misalnya saja cat ataupun kayu yang baru saja digunakan dan dipasangkan ke dalam sebuah rumah.
Biasanya memiliki bau atau bahan kimia yang terpapar. Sehingga akan berbahaya jika dihirup oleh ibu hamil dan mempengaruhi janin tersebut. Maka ada baiknya rumah yang baru jadi anda bangun tidak langsung ditempati ketika anda hamil. Namun menunggu rumah tersebut untuk tidak digunakan dan hanya dirawat beberapa bulan, setelah anda melahirkan. Si kecil sudah lahir, rumah tersebut sudah tidak terlalu berbahaya, karena bahan kimia yang ada di dalam rumah sudah menghilang dan udara sudah cukup bersih untuk dihirup.