Cara Pencegahan Kehamilan dengan Vasektomi dan Ligasi Tuba

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehamilan seringkali menjadi berita baik bagi pasangan terutama yang menantikan anak sejak lama. Namun beberapa kondisi berbeda, terkadang ada pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak atau melalui kehamilan.

Ada berbagai cara untuk menghindari kehamilan misalnya dengan memanfaatkan kontrasepsi medis yang lebih aman dan juga terjamin. Walaupun dari sisi biaya memang cukup mahal.

Apabila anda memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi medis. Salah satunya yaitu cara pencegahan kehamilan dengan vasektomi dan ligasi tuba yang diaplikasikan pada wanita dan juga pria.

Bagi yang belum tahu dalam artikel ini akan kita bahas dengan lengkap dalam artikel berikut ini. Berkaitan dengan penanganan dan tindakan medis untuk kontrasepsi.

Vasektomi sendiri tidak akan memberikan efek apapun, baik secara fisik maupun kesehatan reproduksi dan juga sangat aman serta diawasi oleh tindakan medis yang tepat.

Proses ini akan menggunakan sistem dimana saluran akan diikat atau dipotong sehingga sperma tidak akan mencapai air mani.

Cara Pencegahan Kehamilan dengan Vasektomi

Anda pasti sering mendengar istilah dan juga  penyebutan vasektomi pada dunia kesehatan. Bagi yang belum tahu vasektomi merupakan salah satu tindakan medis yang dilakukan dengan cara membantu memutus saluran sperma.

Sehingga, tidak memungkinkan lagi pria untuk bisa memilih dan juga membuat kehamilan pada pasangannya. Bisa dikatakan vasektomi sebagai salah satu kontrasepsi permanen yang diaplikasikan kepada pria umumnya akan transaksi sendiri memang diaplikasikan kepada wanita.

Lalu bagaimana cara kerja dari vasektomi? Jika ligasi tuba atau tubektomi bekerja pada wanita maka vasektomi merupakan tindakan yang bisa diaplikasikan pada pria, bisa dikatakan kontrasepsi permanen pada pria. Sehingga bukan hanya wanita saja yang diaplikasikan kontrasepsi saja namun juga pria.

  1. Vasektomi terbagi menjadi dua, dengan kedua cara ini tetap menjadi cara pencegahan kehamilan dengan vasektomi
  2. Cara pertama dengan membuka skrotum dan memotong jalur sperma lalu dijahit
  3. Cara kedua yang sama-sama dapat mencegah kehamilan, dengan menghambat dan memberi luka bakar pada ujung saluran sperma. Sehingga sperma tidak akan teralirkan ke air mani
  4. Disisi lain, sperma yang dapat membuahi sel telur juga diharapkan tidak akan tersalurkan namun pasien tetap dapat mengeluarkan air mani.

Namun khusus untuk kondisi medis ini bisa diaplikasikan kepada pria untuk mengurangi kemungkinan dan juga keinginan adanya kehamilan serta kesuburan pada pasangan tersebut.

Sehingga operasi vasektomi bisa menjadi salah satu cara pencegahan kehamilan yang paling ampuh dan banyak dilakukan namun karena penghentiannya permanen cukup banyak yang khawatir dalam pengaplikasiannya.

Lalu bagaimana cara medis ini dapat menghentikan atau mencegah kehamilan? Kembali pada penjelasan diatas bahwa vasektomi dan juga ligasi tuba menjadi dua tindakan medis yang bisa dilakukan.

Berdasarkan pengaplikasiannya vasektomi dan ligasi tuba memanfaatkan tindakan medis untuk menghentikan proses reproduksi dalam fase permanen.

Cara Pencegahan Kehamilan dengan Ligasi Tuba

Ligasi tuba merupakan salah satu tindakan medis,  yang mungkin cukup jarang didengar oleh masyarakat Indonesia, sehingga beberapa orang mungkin akan bingung.

Ligasi tuba merupakan operasi yang digunakan untuk membantu mencegah kehamilan bagi wanita. Ligasi tuba menjadi salah satu tindakan yang asing dan jarang diaplikasikan.

Selanjutnya Cara Pencegahan Kehamilan dengan Ligasi Tuba bisa dilakukan untuk menghindari kehamilan. Jika prosedur medis pada pria disebut vasektomi, maka di wanita dikenal dengan nama Ligasi tuba, dan populer dengan nama tubektomi. Proses ligasi tuba dapat mencegah kehamilan dengan beberapa tahapan:

  1. Proses pertama dengan laparoskopi, dimana proses ini paling umum dilakukan. Laparoskopi menggunakan sayatan dekat pusar dan memompa gas pada perut agar rahim dan tuba falopi terlihat jelas. Setelah itu selang kecil berkamera akan masuk dan alat lain akan membantu memotong tuba falopi.
  2. Minilaparotomi menjadi prosedur kedua yang dilakukan khusus pasien dengan obesitas, operasi perut dan panggul serta operasi seenis lainnya. Dimana operasi ini dilakukan pembedahan karena kondisi mereka mempengaruhi rahim dan tuba falopi, sehingga berbahaya untuk hamil.

Kontrasepsi permanen ini jelas aman bagi wanita, namun seperti prosedur medis lainnya, tubektomi juga memiliki resiko sendiri sehingga harus dipertimbangkan.

Adanya tuba falopi yang ditutup sehingga akan menghalangi sperma masuk ke sel telur. Alasan inilah yang menyebabkan kehamilan tidak akan terjadi.

Operasi ini memang cukup banyak dilakukan di rumah sakit besar di kota. Terutama bagi ibu hamil ataupun pasangan yang tidak ingin hamil kembali.

Operasi ini memanfaatkan cara dengan mengikat dan menghambat sel sperma yang bisa masuk ke dalam sel telur. Ada beberapa manfaat dan juga kelebihan yang bisa didapatkan dari operasi ligasi tuba diantaranya yaitu:

  1. Operasi ini merupakan salah satu cara medis yang aman dan juga tepat untuk membantu mencegah kehamilan. Sehingga tidak memberikan risiko baik kepada  wanita ataupun ibu hamil dan tidak memberikan efek samping apapun kepada pasangan atau suami.
  2. Selanjutnya kelebihan yang bisa dirasakan adalah anda tidak perlu melakukan atau menanamkan kontrasepsi kembali karena operasi ligasi tuba masuk ke dalam salah satu kontrasepsi paling permanen dan juga aman. Tidak akan terjadi pembuahan ataupun kehamilan, walaupun anda melakukan  hubungan intim ketika sedang ovulasi.
  3. Operasi ini tidak akan memberikan Efek apapun seperti hormon dan juga perubahan secara fisik pada ibu yang melakukan ligasi tuba. Sehingga tidak perlu khawatir Apabila ada perubahan dan juga efek samping yang dirasakan dari tubuh secara fisik maupun kesehatan.

Apakah tubektomi dapat membantu mengatasi kehamilan 100%. Kembali lagi akan ada peluang 0.1% kehamilan dan kondisi ini mungkin terjadi dalam isu atau kasus tertentu. Namun faktanya, bagi pengguna dan pelaku tubektomi mereka dapat mencegah kehamilan hingga 99.9%.

Sehingga anda tidak perlu khawatir untuk melakukan tindakan medis ini jika memang sudah yakin untuk menggunakan kontrasepsi permanen tanpa ingin hamil kembali.

Umumnya tawaran medis ini bagi wanita yang masa subur setelah lepas kb dan merasa sudah cukup memiliki anak dan tidak ingin menambah anggota keluarga kembali.

Sayangnya kedua tindakan medis diatas tidak akan menghindari penyakit menular karena kontrasepsi diaplikasikan didalam tubuh. Sehingga hanya mencegah kehamilan dan pembuahan saja.

Selain itu kontrasepsi permanen ini bisa dilakukan jika memang sudah yakin namun kembali lagi bahwa kontrasepsi ini tidak dapat membuat anda kembali normal dan melakukan pembuahan karena bagian tuba falopi dan juga bagian skrotum sudah dilakukan pembedahan.

Hal yang Diperhatikan untuk Tindakan Medis Vasektomi & Ligasi Tuba

Apabila anda tertarik lalu apa saja yang harus anda lakukan dan siapkan? Agar cara mencegah kehamilan dengan vasektomi dan ligasi tuba ini berjalan berhasil?

  • Pastikan anda sebagai pelaku medis memastikan untuk membulatkan keinginan melakukan tindakan medis permanen ini. Pastikan juga pasangan setuju dan kontrol ke dokter untuk kondisi anda
  • Pastikan bahwa keputusan cara mencegah kehamilan tanpa kb ini tidak akan berubah, karena kontrasepsi permanen ini tidak dapat dirubah setelah dilakukan pembedahan
  • Hindari olahraga dan juga mobilitas atau kegiatan berat yang bisa membebani tubuh pasca operasi/bedah kurang lebih 1-2 bulan
  • Hindari aktivitas olahraga yang dilarang untuk ibu hamil atau hubungan seksual pasca pembedahan setelah 3 bulan operasi maksimal dan setelah itu, anda bisa kembali melakukan hubungan seksual secara normal
  • Memeriksakan diri dan bekas luka/pembedahan sesuai dengan saran dari dokter agar hasil kontrasepsi bagus dan hasil pembedahan tidak menunjukan resiko atau efek apapun
fbWhatsappTwitterLinkedIn