8 Olahraga Yang Dilarang Untuk Ibu Hamil Muda Karena Sangat Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Olahraga untuk ibu hamil bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk membantu tubuh ibu hamil tetap aktif. Selama ibu tetap aktif maka janin dalam kandunga bisa tumbuh baik dan kondisi kesehatan ibu juga akan terjaga. Berbeda dengan ibu hamil yang jarang aktif sehingga selalu duduk maka bisa terkena komplikasi kehamilan. Hanya saja untuk ibu hamil memang perlu memilih kegiatan atau olahraga yang tepat. Hindari olahraga yang bisa berbahaya untuk kondisi kehamilan dan pertumbuhan janin dalam kandungan. Dibawah ini adalah olahraga yang dilarang untuk ibu hamil muda karena sangat berbahaya.

  1. Sit Up

Olahraga seperti sit up sebaiknya memang tidak dilakukan saat masih hamil muda. Hal ini karena gerakan sit up yang akan meregangkan otot perut secara berlebihan. Kemudian bisa membuat kondisi ibu terutama bagian punggung dan paha menjadi sakit. Sit up bagi ibu hamil justru bisa dilakukan ketika ibu sudah masuk trimester aman. Hanya saja ibu hamil harus mendapatkan pendampingan saat sit up.

  1. Olahraga dengan tekanan pada bahu

Kemudian ibu hamil sebaiknya juga tidak melakukan olahraga yang memberikan tekanan berlebihan pada bahu. Misalnya seperti angkat barbel atau angkat besi. Gerakan dalam olahraga ini bisa menyebabkan tekanan pada punggung bawah yang tidak baik untuk pertumbuhan janin. Gerakan yang berlebihan juga bisa menyebabkan kelelahan yang menjadi penyebab keguguran hamil muda.

  1. Aerobik

Ibu hamil muda sebaiknya juga tidak melakukan aerobik. Hal ini karena aerobik bisa menyebabkan hal yang tidak nyaman pada kehamilan. Semua jenis gerakan dalam senam ini akan membuat jantung bekerja keras sehingga detak jantung meningkat dengan cepat. Tekanan pada jantung yang berlebihan tidak baik untuk ibu hamil dan janin. Karena itu ibu bisa berhenti senam dan mencoba melakukan senam hamil saat sudah hamil tua.

  1. Lari

Ibu hamil muda sebaiknya juga sementara waktu tidak berlari. Saat hamil tua atau usia kandungan sudah aman maka ibu bisa mencoba berlari dengan instruktur. Tapi saat hamil muda bisa menyebabkan kondisi yang berbeda. Lari bisa membuat gerakan yang cepat pada janin dan tekanan pada perut. Hal ini juga memicu kerja jantung yang lebih cepat. Bahkan ibu bisa jatuh pada saat hamil sehingga sangat berbahaya untuk ibu dan janin.

  1. Yoga dengan posisi telentang lama

Kemudian ibu sebaiknya juga tidak melakukan olahraga yang akan membuat posisi tubuh ibu telentang dalam waktu yang lama. Telentang lama hanya akan membuat aliran darah ibu menjadi tidak normal. Ibu bisa terkena sindrom hipertensi telentang dimana akan menyebabkan tekanan darah menurun dengan cepat dan sangat pusing.

  1. Angkat beban

Semua jenis angkat beban sebaiknya juga tidak dilakukan. Hal ini karena olahraga angkat  beban akan menyebabkan tekanan yang berlebihan mulai dari lutut, paha, pantat, perut dan punggung ibu. Gerakan ini juga bisa menyebabkan stres yang akan merusak perkembangan janin karena tekanan yang berlebihan. Efeknya juga akan memicu masalah bayi prematur sehingga sangat berbahaya.

  1. Menyelam

Ibu yang sedang hamil muda sebaiknya juga tidak menyelam. Menyelam sangat berbahaya karena tubuh ibu bisa mengalami keracunan nitrogen. Risiko kekurangan oksigen juga sangat mungkin sehingga bisa menyebabkan perkembangan janin terganggu sampai masalah janin cacat.

  1. Squat

Ibu hamil muda sebaiknya juga tidak melakukan squat. Squat bisa sangat buruk untuk perkembangan janin dalam kandungan. Gerakan tekanan pada perut bisa membuat rahim menjadi lemah. Risiko paling buruk bahkan bisa membuat keguguran di usia hamil yang masih muda. Jadi jangan lakukan squat karena ini sangat berbahaya untuk tubuh ibu dan janin.

Itulah daftar olahraga yang dilarang untuk ibu hamil muda karena sangat berbahaya. Ibu yang sedang hamil muda sebaiknya menghindari olahraga ini sehingga bisa menjaga kesehatan tubuh ibu dan perkembangan janin yang normal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn