Minum pil KB memang dinyatakan sangat aman untuk semua ibu yang pernah melahirkan. Ini karena ada beberapa cara cepat hamil setelah KB pil sehingga pasangan tidak perlu khawatir saat ingin berhenti minum agar bisa hamil. Pil KB juga bisa digunakan tanpa perlu harus ke rumah sakit secara rutin. Efek samping yang lebih ringan juga sering dijadikan pertimbangan. Tapi ada sebuah masalah ketika pil KB diragukan bisa memicu penyakit berbahaya yaitu hipertensi. Penyakit tekanan darah tinggi memang sangat berbahaya karena juga bisa menyebabkan stroke dan pecahnya pembuluh darah. Lantas pil KB aman untuk hipertensi, iya atau tidak? simak dulu buktinya dibawah ini.
Iya Atau Tidak?
Salah satu penyebab hipertensi pada ibu hamil bisa karena pengaruh hormon yang tidak seimbang selama hamil. Hal ini sangat berbahaya karena mungkin saja pengaruh hipertensi bisa terjadi sampai setelah melahirkan. Akhirnya ibu menerima dampak yang parah karena ini penyakit yang cukup berbahaya.
Ketika wanita memiliki kadar estrogen yang cukup maka tubuh wanita aman dari resiko hipertensi. Ini terjadi saat hamil, saat menyusui maupun setelah masa menyusui selesai. Tapi masalahnya adalah pil KB terbuat dengan progesteron yang memang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Progesteron tidak seperti cara menunda kehamilan secara alami, karena cara ini tidak melibatkan hormon.
Progesteron bisa mencegah kehamilan dengan cara menekan indung telur agar tidak menghasilkan sel telur sampai matang dan mencegah sel sperma yang sempurna melewati leher serviks. Akibatnya tidak akan terjadi kehamilan.
Tapi progesteron adalah hormon yang bisa menyebabkan hipertensi sampai menyebabkan risiko serangan jantung dan stroke. Jadi jelas bahwa pil KB tidak aman untuk penderita hipertensi.
Mengapa Pil KB Tidak Aman Untuk Hipertensi ?
Pil KB dibuat dengan bahan progestin dan estrogen. Jenis hormon ini yang akan membantu mengatur siklus menstruasi sehingga lebih teratur. Hormon ini juga akan membantu mencegah kehamilan dengan beberapa langkah, yaitu:
- Indung telur tidak akan menghasilkan sel telur sehingga dalam tubuh wanita tidak mungkin ada proses pembuahan.
- Bisa membuat lendir pada leher serviks lebih banyak sehingga sperma tidak akan bisa berjalan sampai rahim.
- Bisa membuat dinding rahim tidak memiliki kondisi untuk menempelnya sel telur akhirnya tidak mungkin terjadi pembuahan.
Kemudian adanya hormon progesteron yang ada di tubuh ibu ketika menggunakan pil KB akan meningkat. Hormon estrogen dalam tubuh bisa membuat aliran darah menjadi lebih lancar sehingga juga melindungi dinding sel dengan baik.
Tapi efek samping pil KB yang terkadang bisa membuat menstruasi teratur dan tidak teratur, bisa membuat progesteron naik dengan cepat saat menstruasi. Ini akan berbahaya untuk dinding pembuluh darah karena bekerja terlalu keras. Inilah yang menyebabkan ibu penderita hipertensi bisa terkena stroke dan gangguan jantung saat mengonsumsi pil KB.
Dampak penggunaan pil KB secara terus menerus pada ibu penderita hipertensi juga bisa menyebabkan pembuluh darah sangat rentan dan mudah hancur. Untuk mengatasinya maka diperlukan hormon estrogen dimana ini sangat minim dalam tubuh ibu yang menggunakan pil KB.
Bahaya lain dari penggunaan pil KB untuk ibu penderita hipertensi termasuk resiko gagal jantung dan aterosklerosis. Kondisi ini terjadi ketika saat serangan hipertensi bisa membuat jantung bekerja sangat keras untuk memompa darah sehingga jantung bisa berhenti sesaat dan resikonya gagal jantung. Dan resiko ini juga bisa jadi bagian dari bahaya KB suntik.
Jadi sekarang Anda sudah tahu bahwa pil KB aman untuk hipertensi, iya atau tidak? Semua dampak dan resiko ini bisa dikonsultasikan ke dokter Anda sebelum langsung menggunakan pil KB.