6 Bahaya Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Untuk Ibu Dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ibu hamil yang sering merasa letih dan lesu bisa jadi pertanda anemia pada ibu hamil. Anemia terjadi ketika sel darah merah dalam tubuh berkurang banyak dan kadar hemoglobin juga menjadi sangat rendah. Ini biasanya terjadi pada awal trimester pertama karena ibu juga mengalami morning sickness yang berat. Namun anemia bisa bertahan pada ibu sepanjang kehamilan. Tentu ini akan menyebabkan kondisi kehamilan yang lebih berat. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ibu saja tapi juga janin. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bahaya anemia pada ibu hamil trimester 3 untuk ibu dan janin.

  1. Kondisi tubuh yang sangat lemah

Anemia pada ibu hamil yang sudah memasuki masa persalinan bisa menyebabkan kondisi yang sangat parah. Ibu bisa mengalami masalah sama seperti bahaya darah rendah pada ibu hamil. Saat usia kehamilan sudah di trimester 3 maka kebutuhan sel darah merah ibu menjadi lebih banyak. Sel darah merah tidak hanya untuk janin tapi juga untuk membantu organ tubuh ibu bersiap untuk persalinan. Ketika aliran darah tidak cukup seimbang maka ibu akan mengalami sakit yang tidak nyaman seperti tubuh yang sangat lelah, tidak bisa tidur, tidak bisa makan dengan baik, lemah, letih dan tidak berdaya.

  1. Resiko komplikasi persalinan

Ibu hamil di trimester 3 yang mengalami anemia sebaiknya juga menerima penambah darah untuk ibu hamil agar kondisinya cepat pulih. Jika tidak maka ibu bisa mengalami komplikasi persalinan. Resiko pendarahan saat persalinan menjadi sangat tinggi. Kemudian kehilangan darah selama persalinan akan membuat tubuh ibu lemah dan adanya resiko kematian ibu dan bayi saat proses persalinan.

  1. Kontraksi dini

Adanya ciri ciri kontraksi akan melahirkan menjadi tanda bahwa ibu segera siap melahirkan. Namun ketika ibu mengalami anemia maka kontraksi dini bisa terjadi dengan cepat. Semua ini karena reaksi bayi dalam kandungan yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Bayi merasa tidak nyaman pada rahim karena gangguan pada ibu. Akibatnya bisa membuat ibu harus melahirkan bayi prematur

  1. Bayi lahir berat badan rendah

Ketika ibu hamil terkena anemia maka sangat disarankan melakukan cara meningkatkan berat badan janin. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang sangat rendah. Anemia pada trimester akhir bisa membuat ibu kekurangan nutrisi sehingga bayi dalam rahim tidak mendapatkan bahan makanan yang cukup. Pertumbuhan janin yang terhambat sangat berbahaya karena ketika dilahirkan kemungkinan bayi tidak sehat.

  1. Resiko kematian bayi setelah dilahirkan

Bayi yang lahir karena ibu menderita anemia juga bisa mengalami resiko paling buruk yaitu kematian setelah dilahirkan. Bayi yang tidak mendapatkan gizi yang cukup dari ibu bisa mengalami serangan infeksi yang parah. Infeksi bisa muncul sejak dalam kandungan kemudian menjadi lebih parah lagi setelah lahir.

  1. Bayi membawa resiko penyakit

Bayi yang dilahirkan dengan ibu penderita anemia berat bisa mengalami penyakit tertentu. Penyakit ini bisa muncul saat bayi tumbuh menjadi anak-anak dan atau ketika sudah tumbuh dewasa. Beberapa penyakit yang sering terjadi seperti gangguan jantung dan diabetes. Hal ini sebenarnya dipicu oleh masalah ketika janin tidak mendapatkan asupan dan nutrisi yang cukup, sehingga beberapa organ kemungkinan tidak berkembang sempurna di dalam rahim. kemudian ketika sudah lahir maka akan rentan dengan penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi.

Ternyata bahaya anemia pada ibu hamil trimester 3 untuk ibu dan janin memang sangat mengerikan. Semua bahaya ini bisa dicegah dengan menjaga kehamilan dan jika terkena anemia maka lakukan perawatan ke dokter kandungan agar bisa pulih dan bayi lahir dengan kondisi sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn