Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia maupun jenis kelamin. Flu sering dijumpai terutama pada musim pancaroba. Sering kali orang menganggap flu adalah penyakit ringan yang akan sembuh hanya dengan istirahat sehingga untuk pengobatan biasanya flu sering diabaikan. Akan tetapi tahukah Anda, ternyata flu yang terjadi pada masa kehamilan tidak bisa dianggap sebagai penyakit biasa karena, bisa berdampak buruk terutama bagi perkembangan janin. Apa saja pengaruh flu pada masa kehamilan? Apakah membahayakan?
Ternyata, resiko kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) pada ibu yang selama masa kehamilannya menderita flu lebih tinggi, terutama selama musim influenza yang mewabah. Sering kali flu diabaikan karena bisa sembuh dengan sendirinya. Memang, jika yang terjadi hanya berupa batuk atau pilek biasa maka tidak masalah selama ibu mendapat istirahat yang cukup. Namun, jika lebih dari 3 hari berurut-turut flu tidak kunjung sembuh, maka ibu harus segera menghubungi petugas kesehatan.
Penyebab Flu” state=”opened
Flu disebabkan oleh infeksi kelompok virus tipe RNA dari famili Orthomyxoviridae yang sering menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan menular terutama melalui udara. Seseorang rentan terjangkit flu jika sistem kekebalan tubuhnya menurun akibat kelelahan, stres, maupun kurang nutrisi. Gejala flu seperti menggigil, sakit tenggorokan, demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, kelelahan adalah yang paling umum ditemukan. Dalam keadaan biasa, wanita yang terkena flu mungkin biasa saja. Akan tetapi, jika yang terjangkit adalah seorang ibu hamil, maka masalah ini bisa membahayakan pada janin yang dikandung jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Flu Saat Hamil itu Berbahaya
Pada ibu hamil terjadi perubahan fisiologis dan imunologis yang mempengaruhi sistem pernapasan, kardovaskuler, dan sistem orang lainnya. Adaptasi imunologik dimana sistem kekebalan tubuh ibu menyesuaikan diri dengan kehadiran janin nampaknya turut meningkatkan risiko komplikasi yang berhubungan dengan infeksi tertentu, termasuk oleh virus influenza. Sementara meningkatnya curah jantung, volume stroke, bertambahnya kapasitas paru oleh konsumsi oksigen yang meningkat, menyebabkan kerja organ juga meningkat sehingga ibu mudah kelelahan sehingga lebih rentan terkena infeksi termasuk oleh flu.
Itulah mengapa jika ibu hamil menderita flu, kemungkinan komplikasi yang dirasakan akan lebih besar dibandingkan pada saat ibu tidak hamil. Terutama jika infeksi influenza terjadi pada trimester ketiga yang telah mendekati tanda akan melahirkan.
Berikut adalah bahaya flu yang terjadi pada masa kehamilan, yaitu:
1. Prematuritas dan BBLR
Ibu yang selama kehamilannya menderita flu berpotensi melahirkan bayi lahir tidak cukup bulan (kelahiran prematur) serta bayi berat lahir rendah (BBLR, kurang dari 2.500 gram). Sementara pada bayi yang terinfeksi flu, memiliki tingkat kesakitan dan kematian yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak terinfeksi virus influenza.
2. Gangguan Bipolar
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang selama masa kehamilannya menderita flu berisiki empat kali lipat melahirkan bayi dengan gangguan bipolar. Gangguan ini menyebabkan perubahan suasana hati yang intensif seperti depresi, putus asa, dan perasaan bahagia yang dapat berlangsung dalam waktu yang lama. (Baca juga : aktivitas berbahaya untuk ibu hamil)
3. Schizophrenia pada Anak yang Dilahirkan
Flu menyebabkan gangguan pada kebutuhan oksigen ibu. Hal ini turut mempengaruhi keadaan janin yang memperoleh oksigen dari ibu melalui plasenta. Kurangnya pasokan oksigen pada janin akan mempengaruhi volume pada bagian otak besar yang berhubungan dengan daya mengingat. Janin yang mengalami kekurangan oksigen baik saat sebelum maupun sesudah dilahirkan berisiko terkena Skizofrenia. (Baca juga : penyebab janin kekurangan oksigen)
Sebuah penelitian menemukan bahwa kemungkinan penurunan mental pada anak kemungkinan disebabkan oleh infeksi flu yang diderita ibu terutama pada trimester pertama proses kehamilan.
4. Autisme
Meski belum ada penelitian yang menyatakan dengan rinci hubungan antara autisme dengan flu selama kehamilan. Namun dikatakan bahwa ibu yang selama hamil menderita flu atau demam saat hamil yang tinggi lebih dari seminggu, cenderung memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan anak dengan gangguan mental ini. Karena itu, tidak ada salahnya bagi ibu untuk berhati-hati dan mencegah untuk tidak terkena flu selama kehamilan.
5. Nyeri Tenggorokan dan Perut
Bagi ibu yang menderita flu dalam kurun waktu lama bisa menyebabkan nyeri pada tenggorokan dan perut, meningkatkan suhu tubuh, hidung tersumbat, mudah berkeringat, meriang, hingga sakit kepala. Nyeri pda perut bisa menimbulkan kontraksi yang berisiko penyebab bayi lahir prematur.
Penanganan Flu pada Ibu Hamil
Dalam kondisi tidak hamil, ibu mungkin bisa bebas mengkonsumsi obat flu yang dijual di apotek. Namun, berbeda halnya jika sedang hamil. Saat hamil, ibu tidak bisa sembarangan mengkonsumsi obat karena bisa menimbulkan efek berbahaya pada janin. Cara terbaik untuk menangani flu ketika hamil adalah dengan memeriksakan diri pada dokter kandungan atau bidan. Dokter atau bidan mungkin akan memberikan obat-obatan sesuai dengan gejala yang ditimbulkan.
Berikut yang bisa dilakukan saat ibu hamil mengalami flu:
- Beristirahat yang cukup. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas berat apalagi saat terkena flu.
- Konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan, terutama yang banyak mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Untuk mengatasi hidung yang tersumbat, gunakan minyak kayu putih atau minyak telon.
- Perbanyak minum air karena flu membuat ibu rentan terkena dehidrasi.
Pencengahan Flu pada Ibu Hamil
Vaksin adalah cara terbaik untuk mencegah flu. Vaksinasi influenza direkomendasikan pada semua ibu yang hamil terutama pada musim influenza tanpa memandang usia kehamilan. Vaksinasi influenza selama kehamilan terbukti mengurangi risiko influenza dan komplikasinya selama masa kehamilan hingga perkembangan janin 6 bulan. Tidak ada efek teratogenik pada vaksin influenza inaktif. Namun, live attenuated vaccine intranasal merupakan kontradiksi pada ibu hamil.
Menjaga kebersihan merupakan cara ampuh untuk mencegah berbagai macam penyakit. Mencuci tangan adalah hal paling dasar untuk mencegah infeksi bakteri dan virus. Membiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah dari kamar mandi dan setelah melakukan aktivitas lainnya dan setelah menyentuh hidung atau mulut untuk mencegah penularan flu. Hal yang paling penting adalah menghindari kontak langsung dengan penderita flu. Gunakan masker atau penutup wajah yang bersih ketika berada di luar rumah terutama ketika berada di lingkungan rentan menyebabkan flu.