Bolehkah Ibu Hamil Bekam ? Berikut Penjelasan Lengkapnya !

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Wanita dalam keadaan yang normal, dapat melakukan banyak aktivitas yang berat dan membutuhkan energi tinggi karena tidak adanya keadaan yang dapat terpengaruh secara langsung ketika kegiatan tersebut dilakukan. Berbeda dengan wanita dalam kondisi normalnya, ibu hamil harus memperhatikan dengan jelas apa saja aktivitas yang sebaiknya dihindari terutama yang dapat memberikan dampak besar terhadap fisiknya mengingat adanya janin di dalam kandungan yang penting untuk dijaga kondisinya.

Menghindari aktivitas yang memberatkan memang merupakna salah satu bentuk usaha ibu hamil demi menjadikan perkembangan janin di dalam kandungan selalu normal dan lancar sesuai dengan usia kehamilan yang di jalani. Dengan adanya beberapa laranga ibu hamil untuk tidak melakukan beberapa jenis aktivitas berat karena pengaruh buruknya bagi kehamilan tersebut, kerap muncul pertanyaan pertanyaan dari ibu hamil guna memastikan apakah aktivitas tersebut dapat dilaukukan atau tidak.

Salah satu bentuk aktivitas yang kerap membutuhkan penjelasan mengenai boleh tidaknya untuk dijalani oleh ibu hamil adalah bekam. Bekam merupakan bentuk pengobatan tradisional yang banyak dilakukan di masyarakat dengan tujuan dan manfaat tertentu. Di dalam aktivitas bekam tersebut ada beberapa kondisi yang menjadikannya mungkin perlu diperhatikan oleh setiap ibu hamil. Berikut penjelasan terkait dengan bolehkah ibu hamil bekam dalam ulasan yang diberikan di bawah ini.

Bolehkah Ibu Hamil Bekam ?

Bekam merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan mengeluarkan darah kotor maupun manfaat lainnya bagi kesehatan. Efek dan manfaat yang diberikan oleh aktivitas bekam terhadap kesehatan belum dapat dibuktikan secara jelas dan detail. Kondisi tersebut menjadikan manfaat yang diberikan oleh bekam sebagai bentuk pengobatan alternatif lebih kepada sugesti positif. Meskipun tidak terbukti secara pasti, aktivitas bekam tetap menjadi pilhian bagi banyak orang.

Sejauh ini, tidak ada larangan yang menyebutkan bahwa bekam dilarang untuk ibu hamil. Kondisi tersebut menjadikan jawaban atas pertanyaan bolehkah ibu hamil bekam dan jawabnya boleh. Meskipun diperbolehkan, ibu hamil tetap harus berhati hati mengingat belum adanya laporan secara teruji dan terukur yang menyatakan bahwa aktivitas bekam dapat memberikan dampak buruk pada kehamilan secara langsung. Jika kondisi tubuh ibu hamil kurang fit maka mengkonsultasikannya dengan dokter merupakan pilihan yang tepat dibanding harus melakukan bekam sehingga bahaya bekam untuk ibu hamil dapat dihindari.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Ibu Hamil Bekam

Seperti yang dijelaskan dalam uraian diatas, ibu hamil sebaiknya menghindari aktvitas bekam meskipun bukan menjadi larangan ibu hamil mengingat adanya beberapa resiko yang tidak diketahui. Beberapa ibu hamil yang memang menginginkan bekam, perhatikan beberapa hal penting saat melakukan bekam sehingga tidak berefek buruk pada janin di dalam kandungan. Berikut beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan saat ibu hamil bekam.

1. Penggunaan alat yang higienis dan sterile

Hal pertama yang perlu diperhatikan dengan baik oleh setiap ibu hamil berkaitan dengan bekam adalah penggunaan alat yang harus dipastikan higienis dan sterile. Bekam basah mengharuskan pasiennya mengeluarkan cairan darah sehingga ada resiko penularan penyakit. Bagi ibu hamil sebaiknya membeli alat bekam sendiri yang dapat membantunya memastikan tidak ada resiko penularan penyakit.

2. Lebih baik memilih bekam kering dibanding basah

Bekam basah menjadikan ibu hamil mengeluarkan darah yang cuku banyak sehingga dapat memberikan efek yang berbahaya bagi ibu hamjl. Pilihan bekam kering sebaiknya lebih diutamakan ketimbang harus memilih bekam basah yang resikonya lebih besar. Namun, bekam kering dirasa merupakan proses bekam yang kurang dapat memberikan hasil atau manfaat bagi tubuh.

3. Perut dan punggung jangan di bekam

Hal selanjutnya yang perlu dipahami oleh setiap ibu hamil yang melakukan bekam adalah posisi dari bekam tersebut ditempelkan. Ibu hamil sebaiknya menhindari bekam pada bagian bagian tertentu dari tubuh yang sensitif dan berkaitan secara langsung dengan proses kehamilan. Bagian yang sebaiknya tidak dibekam tersebut adalah perut dan punggung. Ibu hamil lebih baik memilih area bekam yang tidak terlalu banyak seperti hanya di daerah pundah, dada, dan lain sebagainya.Ibu hamil lebih baik memilih area bekam yang tidak terlalu banyak seperti hanya di daerah pundah, dada, dan lain sebagainya.

4. Ibu hamil harus dalam kondisi yang sehat

Saat melakukan bekam, pastikan ibu hamil dalam kondisi yang sehat secara fisik. Adanya beberapa masalah pada ibu hamil terutama penurunkan kekebalan tubuh sebaiknya tidak melakukan bekam mengingat adanya beberapa resiko dampak yang berbahaya bagi kesehatan ibu hamil maupun janin yang berkembang di dalam kandungannya.

Itulah beberapa penjelasan yang perlu diperhatikan dengan baik berkaitan dengan bolehkah ibu hamil bekam yang dijelaskan dalam uraian diatas. Aktivitas bekam dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan memperhatikan beberapa hal dan pastikan segala resikonya minim agar tidak berbahaya bagi perkembangan janin. Ibu hamil perlu memperhatikan setiap kegiatannya sebagai bagian dari cara menjaga kehamilan muda.

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn