Bekam menjadi salah satu jenis pengobatan populer sekarang ini. Banyak orang yang mengaku pegal, kondisi tubuh tidak enak, merasa kurang fit, datang pada tukang bekam. Sebab ia di percaya mampu untuk mengatasi masalah tersebut. Bahkan beberapa juga mempercayai bahwa bekam bisa mengatasi masalah asam urat. Salah satu penyakit yang kerap mendatangi orang tua dewasa ini.
Memang tradisi melakukan bekam atau dikenal pula sebagai nama “hijamah” bukan barang baru. Kebiasaan ini bahkan sudah ada dan tumbuh sejak jaman 2000 tahun yang lalu. Pada masanya zaman Bani Israil.
Metode Terapi Bekam
Pengobatan bekam ini bertujuan untuk mengambil darah kotor yang ada di dalam tubuh. Darah ini memang sebaiknya di keluarkan. Sebab jika ia tetap berada di dalam tubuh, bisa menghambat peredaran tubuh. Keberadaannya jika tetap ada di dalam tidak terlalu mengganggu. Tapi jika di keluarkan, akan lebih baik.
Terapi bekam ini biasanya di lakukan oleh laki laki. Sebab mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengeluarkan darah kotor yang ada di dalam tubuhnya. Tidak seperti wanita, yang setiap bulan mengalami siklus menstruasi. Pada saat itu, darah kotor yang ada di dalam tubuh akan sekalian di keluarkan. Sedangkan laki laki tidak bisa. Maka salah satu caranya adalah dengan mengeluarkannya secara sengaja dengan alat bekam. Bisa menggunakan alat tabung gelas atau biasa di sebut dnegan cupping.
Melakukan terapi bekam biasanya di lakukan oleh orang normal. Apakah akan berpengaruh sesuatu jika di lakukan oleh ibu hamil? Pasalnya dalam tubuhnya menanggung dua nyawa sekaligus.Sebelum memabahas hal itu, mari kita cermati dan telaah lagi. apakah bekam ini memang benar benar penting? Sebenarnya bekam memang bermanfaat bagi tubuh anda, tapi ia juga bisa menjadi tombak yang suatu saat siap untuk menusuk anda.
Berikut ini adalah bahaya bekam untuk ibu hamil, wajib untuk diketahui sebelum anda berencana melakukannya :
- Jangan melakukan bekam di areal pinggang dan perut
Pertanyaanya adalah bolehkan bekam di lakukan oleh wanita hamil? Sebab, selama 9 bulan ke depan mereka tidak mengeluarkan darah kotor. Tidak seperti wanita yang pada normalnya mengalami siklus menstruasi. Untuk itu, salah satu cara untuk mengeluarkan darah kotor dengan melakukan bekam. Beberapa terapist ahli memang membolehkan ibu hamil melakukan bekam. Hanya saja tidak untuk bagian pinggang dan perut. Sebab pada daerah ini merupakan daerah vital janin yang ada di perut. Di takutkan jika mengenai syaraf yang menuju ke rahim akan terganggu.
- Kondisi ibu hamil yang sehat
Perlu di ketahui, untuk melakukan bekam perlu haruslah di lakukan oleh wanita hamil yang sehat. Jika mereka mengalami masalah penyakit darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah, kelainan darah dan lain sebagainya, Ataupun penyakit parah seperti gagal ginjal dan diabetes tidak di sarankan melakukan bekam. Sebab kemungkinan terburuk bisa terjadi. Salah satunya adalah kematian pasien.
- Beresiko tertular penyakit
Penting untuk selalu mempertimbangkan tempat bekam mana yang pas. Sebab banyak tempat praktik bekam yang tidak mengindahkan peraturan medis. Misalnya dengan selalu mencuci bersih alat bekas bekam. Jika anda sembarangan menentukan tempat bekam, yang mana tidak menjaga dan mengindahkan peraturan medis, bisa berakibat buruk. Misalnya tertular penyakit seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan lain sebagainya. apalagi kondisi anda saat ini sedang hamil. Penyakit tadi tidak hanya menggerogoti tubuh anda, juga janin yang ada dalam kandungan.
- Timbul luka baru
Sebagai seorang wanita, maka anda mengharapkan bahwa tubuh anda mulus tanpa luka. Sayangnya ini hanya sebagai impian semata. Biasanya, setelah anda melakukan bekam ada beberapa bekas luka pada punggung anda. benar ada luka bekas bekam. Namun juga bisa resiko terkena luka lainnya, misal seperti luka bakar, bisul dan lain sebagainya. Meskipun ini tidak berpengaruh pada perkembangan bayi yang ada dalam kandungan, tapi amat mengganggu penampilan.
- Beresiko pingsan
Memang sebelum bekam sangat dianjurkan untuk makan. Tapi bukan berarti anda makan tepat sebelum bekam. Di jeda satu jam sebelumnya. Mengapa? Melakukan bekam merupakan salah satu pengobatan yang cukup keras. Untuk itu anda harus persiapkan energi. Di tambah, kondisi anda yang sedang hamil. Jika sampai kondisi tubuh anda tidak fit, keadaan pingsan bukan hanya membahayakan diri dan tubuh anda. juga bayi yang ada di dalam perut anda.
- Beresiko mempengaruhi perkembangan janin
Meskipun di namakan dengan salah satu pengobatan, bekam juga bisa menjadi tombak mematikan yang bisa menusuk siapa saja. Ada beberapa sumber yang membolehkan anda melakukan bekam. Tapi juga ada beberapa sumber yang mengkhawatirkan keadaan anda jika melakukan bekam. Mereka mempercayai bahwa bahaya bekam untuk ibu hamil bisa berpotensi mengganggu perkembangan janin yang ada di dalam tubuh. Sebab saat bekam, enzim, darah, dan hormon anda semua bekerja untuk kegiatan bekam. Maka fokus tubuh pada bayi akan berkurang.
Hal ini ditakutkan bisa membahayakan kondisi janin yang ada di dalam perut. Misalnya beresiko bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, bahkan sampai kelahiran bayi cacat.
Jika memang tidak terlalu dibutuhkan, maka tidak usah melakukan bekam. Tapi jika memang anda sangat menghendaki untuk melakukan bekam, ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter kandungan anda. sebab beliau lebih tahu gambaran kondisi tubuh anda saat ini. Anjurannya baik untuk anda lakukan. Jika memang memungkinkan, anda bisa melakukan bekam. Tapi jika tidak, anda bisa menundanya sampai pada waktu yang tepat.
Sejumlah hal berbahaya bagi ibu hamil lainnya :
- Bahaya ibu hamil angkat beban berat
- Bahaya ibu hamil makan mie instan
- bahaya cacar air pada ibu hamil
- bahaya diare pada ibu hamil
- bahaya nanas bagi ibu hamil
- bahaya nikotin bagi ibu hamil
- bahaya duduk terlalu lama bagi ibu hamil
- tekanan darah tinggi pada ibu hamil
- bahaya memberi ASI saat hamil
- bahaya mewarnai saat hamil
- ibu hamil sering pingsan
- cuka bagi ibu hamil muda
- teh bagi ibu hamil
- bahaya herpes bagi ibu hamil
- bahaya snack bagi ibu hamil
- bahaya bakso bagi ibu hamil