Mendapati proses kehamilan merupakan sebuah hal yang pastinya akan selalu diidam – idamkan oleh para wanita diseluruh dunia ini karena dengan hamil dirinya akan mendapat keturunan sebagai sebuah tujuan dalam pernikahan. Namun terkadang ada beberapa wanita yang cukup dipusingkan dengan datangnya kehamilan yakni mereka yang sudah memiliki anak pertama dengan usia dibawah 2 tahun dan masih mendapatkan nutrisi dari asi.
Dengan kondisi anak pertama yang masih mendapatkan asi dari ibunya tersebut seringkali timbul pertanyaan mengenai boleh tidaknya menyusui pada saat hamil. Pertanyaan ini muncul karena ibu hamil tidak ingin manfaat asi untuk bayi yang selama ini diberikan harus terputus dan pastinya tidak semudah itu untuk proses membiasakan bayi agar tidak mendapatkan asi lagi serta mengantinya dengan susu formula. Untuk membantun menjawab permasalahan yang banyak meresahkan ibu hamil dengan kondisi yang dijelaskan diatas, hamil.co.id dalam artikel ini akan membahas mengenai penjelasan berkaitan dengan bolehkah menyusui saat hamil tersebut.
Bolehkah menyusui saat hamil ?
Kegiatan menyusui yang dilakukan oleh ibu saat hamil disebut sebagai tandem nurshing. Secara medis hal ini sebenarnya tidak dianggap berbahaya baik bagi kesehatan janin maupun kesehatan bayi yang disusuinya, namun hal tersebut jika ibu hamil melakukan proses menyusui dengan benar dan tepat. Sebelum memutuskan untuk melakukan tandem nurshing ibu hamil harus melakukan konsultasi dengan doktes spesialis kandungannya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kondisi ibu hamil saat ini mampu untuk melakukan kegiatan tandem nurshing.
Kesiapan ibu untuk melakukan tandem nurshing saat berpengaruh pada kondisi bayi dan janin maupun ibu sendiri. Selama melakukan tandem nurshing, ibu hamil harus selalu memperhatikan dan memenuhi kebutuhan nutrisi baik pada bayi maupun janin yang di kandungnya. Agar mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, seorang ibu hamil harus mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil yang lebih banyak dari biasanya.
Fakta ibu hamil yang menyusui
Sebagai seorang ibu hamil, berbagai macam upaya dan usaha akan dilakukannya untuk selalu memperhatikan kondisi perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Namun bagi ibu hamil yang juga menyusui, perhatian tersebut pasti akan terpecah menjadi dua antara janin yang ada di dalam kandungannya serta bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Ketika ibu hamil melakukan kegiatan tandem nurshing ada beberapa ketakutan ketakutan yang membuatnya tidak yakin, Untuk membantu ibu hamil yang menyusui lebih memahami tandem nurshing, berikut ini bebera fakta yang ada.
- Tandem nurshing tidak menyebabkan keguguran secara langsung
Banyak informasi yang beredar bahwa tandem nurshing yang dilakukan oleh ibu hamil merupakan salah satu penyebab keguguran hamil muda. Anggapan bahwa tandem nurshing dapat menyebabkan keguguran tersebut tidak sepenuhnya benar. Selama proses menyusui, hormon oksitosin atan terus diproduksi. Hormon oksitosin ini merupakan hormon yang dapat memicu kontraksi pada payudara dan rahim ibu hamil.
Adanya hormon ositosin inilah yang sering menjadi ketakutan ibu hamil akan keguguran selama tandem nurshing. Sebenarnya, kontraksi rahim yang terjadi oleh adanya hormon oksotosin ini tidak signifikan dapat menyebabkan keguguran karena kontraksi tersebut sama dengan saat ibu hamil berhubungan suami istri. Namun jika muncul kondisi nyeri pada rahim ibu hamil yang menyusui harus mewasdainya.
- Kebutuhan nutrisi bayi dan janin dapat dipenuhi
Dalam melakukan kegitan tandem nurshing, kebutuhan gizi bagi bayi dan janin yang ada didalam kandungannya merupakan hal yang harus selalu diperhatikan dan menjadi ketakutan ibu hamil terkait cukup atau tidaknya nutrisi tersebut. Selama ibu hamil mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dua kali lipat lebih banyak dan didukung beberapa mutivitamin kehamilan maka kebutuhan nutrisi bagi bayi dan janin dipastikan cukup. Ibu harus melakukan upaya yang lebih besar dibandingkan dalam proses kehamilan tanpa menyusui. Namun bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness dan gejala kehamilan lainnya maka tandem nurshing tidak harus dilakukan.
- Tetap lakukan tandem nurshing sampai bayi menolak menyusui dengan sendiri
Bagi ibu hamil yang menyusui sering menanyakan terkait kapan waktunya untuk tidak memberikan asi lagi kepada bayinya. Untuk waktu yang tepatnya memang tidak ada dan selama ibu hamil masih mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keduanya serta tidak timbul gangguan kehamilan yang berbahaya maka tandem nurshing tetap dapat dilakukan. Secara alami, seorang bayi lama kelamaan akan melepaskan kebutuhan asinya sendiri karena dengan semakin meningkat usia kehamilan maka produksi asi juga akan menurun baik dari segi jumlah, kualitas, dan mungkin bisa berpengaruh pada rasa.
Itulah beberapa infomasi yang dapat diberikan oleh hamil.co.id untuk membantu ibu hamil yang saat ini merasa bingung terkait bolehkah menyusui saat hamil tersebut. Selama ibu hamil menyusui maka pastikan kondis ibu siap dan mampu terlebih dahulu dan selalu penuhi kebutuhan nutrisi melalui makanan yang dikonsumsi ibu hamil minimal dua kali lebih banyak serta konsultasikan semua perkembangan kehamilan dan proses menyusuinya untuk mengetahui kondisi janin maupun perkembangan bayi.