Proses kehamilan pada seorang ibu bukanlah suatu hal yang mudah untuk digapai sehingga menjadikan setiap ibu hamil yang normal akan melakukan berbagai macam upaya dan usaha untuk menjadikan kehamilan yang sedang dijalaninya berlangsung dengan baik dan tanpa adanya gangguan kehamilan sedikitpun. Beberapa usaha yang sering kali dilakukan oleh ibu hamil tersebut diantaranya seperti mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil, melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan maupun bidan untuk mengetahui perkembangan janin dan kondisi kesehatan kehamilan, serta berusaha untuk menghindari aktifitas berat dan lebih meningkatkan waktu istirahat.
Dibalik berbagai usaha yang harus selalu dilakukan oleh ibu hamil ditambah lagi dengan kondisi tubuhnya yang lebih lemah dan rentan terhadap suatu penyakit tertentu muncul pada seorang diri ibu mulai dari yang sifatnya hanya symptom dan tidak membahayakan namun tetap masuk sebagai gangguan kehamilan seperti demam. Demam merupakan penyakit yang ditunjukan dengan kondisi munculnya panas pada seluruh atau sebagian tubuh tertentu. Demam tersebut dapat mudah menyerang ibu hamil yang terlalu capai dan lupa untuk beristirahat.
Kondisi tubuh ibu hamil yang demam seringkali harus segera untuk diturunkan agar tidak muncul penyakit lainnnya. Dalam menghadapi kondisi panas dan penyakit lain, seorang ibu hamil seringkali membuat pertanyaan mengenai boleh tidaknya ibu yang masih hamil mengkonsumsi obat penurun panas untuk membantu mempercepat penurunan panas pada ibu hamil. Hamil.co.id dalam artikel ini, akan mengulas mengenai salah satu obat penurun panas populer yakni paracetamol yang berkaitan dengan kehamilan.
Bolehkah ibu hamil minum paracetamol
Mengkonsumsi obat obatan memang seharusnya dibatasi ketika seorang sedang mengalami proses kehamilan karena beberapa obat dapat memberikan dampak buruk terhadap perkembangan janin. Akan tetapi, meskipun mengkonsumsi obat obatan sebaiknya dihindari oleh para ibu hamil akan tetap ada beberapa obat yang masih aman untuk dikonsumsi. Secara umum sudah sejak lama, paracetamol aman dikonsumsi oleh ibu hamil dalam batasan jumlah tertentu dan sebaiknya harus melalui peresepan yang dilakukan oleh dokter meskipun paracetamol adalah obat bebas yang dapat dibeli secara langsung tanpa resep dan seringkali digunakan sebagai obat sakit kepala untuk ibu hamil.
Beberapa dokter dengan penelitiannya terdahulu menjelaskan bahwa mengkonsumsi paracetamol sebagai pengobatan untuk terapi nyeri dan juga penurun panas tidak akan berdampak pada perkembangan janin dan merupakan salah satu obat nyeri yang lebih aman dibandingkan obat lainnya. Dalam penggunaan paracetamol ini sebaiknya hanya dikonsumsi ketika memang sangat membutuhkan karena ada beberapa temuan fakta baru terkait efek buruk yang bisa diberikan oleh paracetamol terhadap kehamilan. Paracetamol merupakan jenis obat yang dalam pregnancy category untuk sediaan oral dan rectal dikategorikan dalam kelompok B , sedangkan untuk suntuk dikategorikan dalam kelompok C.
Pada tahun 2014, JAMA Pediatrics menerbitkan sebuah penelitian yang menemukan adanya peningkatan risiko atau dampak buruk pada ibu hamil yang mengkonsumsi paracetamol. Pusat Penelitian Epidemiologi Lingkungan (CREAL) di Barcelona, Spanyol menerbitkan temuan mereka di International Journal of Epidemiology yang menjelaskan bahwa ibu hamil dengan konsumsi paracetamol dapat meningkatkan berkembangnya kondisi autis pada janin sejak dalam kandungan lebih banyak 30% peluang dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi paracetamol tersebut. Karena penelitian tersebut maka jangan gunakan paracetamol untuk nyeri maupun demam pada ibu hamil secara sembarangan kecuali ada pertimbangan mendesak dan atas ijin serta hasil konsultasi dengan dokter kandungan yang menangani.
Manfaat paracetamol berdasarkan fungsinya
Paracetamol merupakan salah satu bahan obat yang termasuk ke dalam golongan Analgesik (non-opioid) dan antipiretik. Yang dimaksud dengan analgesik adalah dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri yang masih dalam taraf menengah, sedangkan antipiretik merupakan salah satu obat yang dapat digunakan untuk membantu menurunkan panas.
Aturan konsumsi paracetamol yang benar
Paracetamol sebagai obat anti panas dan nyeri menurut beberapa penelitian sebaiknya harus dihindari untuk dikonsumsi oleh ibu hamil namun jika dalam kondisi yang mendesak maka konsumsilah paracetamol sesuai dengan arahan dan hasil konsultasi bersama dengan dokter kandungan. Jika tidak berkaitan dengan kesehatan kehamilan maka paracetamol harus dikonsumsi dengan benar yakni setiap 4 jam sekali. Jumlah konsumsi paracetamol dalam satu kali minum adalah sebasar 500 – 1000mg atau dalam 1 – 2 tablet dengan maksimal konsumsi adalah sehari 4 kali. Ada alternatif pilihan obat demam alami untuk ibu menyusui dan juga untuk ibu hamil yang aman.
Itulah beberapa hal yang dapat membantu memberikan penjelasan mengenai bolehkah ibu hamil minum paracetamol. Jika disimpulkan maka sebaiknya jangan mengkonsumsi paracetamol secara langsung pada ibu hamil karena selain adanya beberapa penelitian baru yang menunjukan bahwa konsumsi paracetamol berkaitan dengan berkembangnya kondisi autis pada anak anak. Untuk membantu ibu hamil yang mengalami nyeri seperti sakit kepala dan demam maka gunakanlah cara traditional maupun dengan obat herbal untuk menghindari adanya efek samping berbahaya. Jika dengan dua cara tersebut tidak membuahkan hasil maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan yang biasa menangani.